Sabtu, 31 Desember 2011

Catatan Kecil

Allah Peduli


2011, adalah tahun yang diberikan untuk kaum muda, khususnya di Keuskupan Bogor. Kaum muda juga punya masalah sendiri yang cukup kompleks. Kaum muda pada usia produktif betul-betul harus ditangani dengan lebih serius. Sebagai umat gereja kitapun harus bertanggung jawab dengan kondisi kaum muda yang cukup serius. Sering kita hadapi kaum muda dengan masalah keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan pribadi yang sedang bergejolak. Gereja sebagai komunitas umat beriman juga berusaha peduli melalui karya-karya yang di sekitarnya untuk mengangkat kaum muda agar bisa menghadapi tantangan-tantangan dunia global.
Seseorang pernah menuliskan demikian “The will of God will never lead you where the grace of God cannot keep you” artinya kehendak Allah tidak akan pernah menuntunmu ke tempat dimana anugerah-Nya tidak dapat memeliharamu. Kalimat di atas merupakan surat yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan umatnya dicobai melampaui kekuatan mereka. 
Terkadang kita mengalami pencobaan, sebagian orang percaya mulai menyalahkan Allah, orang lain atau keadaan yang membuat mereka seperti itu. Ada yang menganggap bahwa Allah tidak mendengar doanya dan tidak adil sehingga ia hidup dalam kepahitan kepada Allah. Tetapi ada sebagian orang yang bertekun meskipun mereka mengalami berbagai macam pencobaan. Seorang pemuda yang menderita penyakit kanker, bagaimana ia tetap tegar menjalani hidupnnya meskipun seolah-olah Allah sudah melupakannya. Dalam kesaksiannya, pemuda ini tidak menceritakan sukacitanya karena mengalami mujizat, tetapi menceritakan penderitaannya selama bertahun-tahun dan ketegaran hatinya untuk bertahan dan tetap percaya pada kesetiaan Allah. Ia mengatakan bahwa tidak lagi menggenggam erat hidupnya. Ia selalu siap sedia untuk apapun yang Allah ingin lakukan di dalam hidupnya. Bahkan jika Allah menginginkan nyawanya. Meskipun kesembuhan yang ia inginkan tidak kunjung datang, tetapi ia selalu bersyukur dan menghadapi kenyataan hidup dengan tegar.
Memang sudah seharusnya kita menghadapi setiap kenyataan hidup dengan lapang dada dan menganggap pencobaan yang ada sebagai sesuatu yang wajar. Dalam kondisi bagaimanapun kita mempercayai Allah sepenuhnya termasuk kebijakan-kebijakan-Nya. Jangan lupa bahwa Allah tetap mengasihi dan menginginkan yang baik bagi anak-anaknya, meskipun kita tidak sepenuhnya memahami cara kerja-Nya. Ingatlah bahwa kemanapun Allah membawa kita, di situ tersedia karunia yang cukup karena Dia tidak pernah membiarkan kita sendirian.


(Diar-Sanjaya  MS 609)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^