Minggu, 01 Agustus 2010

Cover Depan Agustus 2010

Redaksi Menulis

Lelah, malas berdoa, putus asa dan mudah menyerah.... itu hal yang manusiawi yang kadang dirasakan sewaktu keinginan kita tak kunjung terpenuhi. Padahal tanpa kita sadari hal itulah yang menjadi sasaran empuk bagi iblis untuk membujuk kita ke hal-hal yang tidak benar. Kalau kita terbujuk rayuan iblis pastilah kita terus larut dalam kemalasan, keputusasaan dan gampang menyerah. Memang hal-hal yang ditawarkan iblis selalu hal-hal yang sesaat, sesat, mengenakkan dan gampang dilakukan.
Sebenarnya kalau kita selalu berteguh dan tak pernah berhenti berdoa, memohon dan bersyukur, Tuhan pasti berikan yang berlebih pada kita. Namun terkadang tanpa kita sadari dalam doa kita tanpa sengaja memaksa Tuhan untuk secepatnya mengabulkan apa yang kita inginkan. Rencana Tuhan pasti baik adanya. Setiap Tuhan memberikan sesuatu pasti ada hikmah dibalik itu semua. Baik itu suatu cobaan atau suatu kenikmatan. Tekad hati untuk selalu bertekun dalam doa, dan jangan berhenti untuk bersyukur atas semua yang Tuhan berikan pada kita merupakan bukti kita beriman pada Tuhan.
Pada edisi kali ini kita diajak untuk selalu bertekun dalam doa, berbuat kasih dan selalu mempunyai pengharapan. Tentu baik adanya juga setiap karya yang kita lakukan hendaklah selalu landasi dengan doa (Ora Et Labora) dan semua cobaan dan kenikmatan yang Tuhan berikan pada kita selalu kita syukuri sebagai suatu berkat. Amin.

Stop Press

Sajian Utama 1

TAK ADA KATA BERHENTI

Dalam karya penciptaan, Allah menciptakan manusia sebagai ciptaanNya yang paling luhur, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, serta diberi kuasa atas ciptaan lainnya (Kej 1:26), agar manusia dapat mengusahakan dan memeliharanya dengan baik (Kej 2:15).
Kemudian manusia itu diberikan penolong yang sepadan dengan dia (Kej 2:18) dan menjadi isterinya. Ketika manusia itu jatuh ke dalam dosa maka Allah mengusir manusia itu (Kej 3:23). Akibat dosa ini maka hubungan antara Allah dengan manusia menjadi terputus. Dan karena Allah pencipta itu pada dasarnya adalah kasih (1 Yoh 4:8,16), maka seluruh urutan karya Allah itu kita alami sebagai karya cinta kasih, terangkum dalam rencana kasih, yang terurai dari waktu ke waktu bagi setiap orang, dalam kesatuan jemaah “umat Allah dalam peziarahan” dengan Kristus sebagai wahyu Allah, sebagai pemimpin dan gembala, yang mempersatukan segala sumber pelayanan kasih dalam diriNya: kemarin, sekarang dan selamanya tetap sama sebagai sumber pancaran kasih bagi setiap orang dalam kebersamaan kita, setiap hari, sepanjang masa, tidak pernah dan tidak ada kata berhenti.
Kristus sebagai wahyu Allah yang memperbaiki dan memulihkan hubungan Allah dengan manusia ciptaanNya yang terputus akibat dosa-dosa manusia, maka Dia menginginkan manusia untuk dapat menanggapi sapaanNya yang dilakukan dengan karya dan sabdaNya, dengan iman yang mantap, sepenuh dan setulus hati, demi keselamatan umat yang dikasihiNya.
Dengan sabdaNya, Yesus memberikan jalan kepada manusia untuk dapat bersatu denganNya, agar dalam peziarahannya di dunia ini tidak tersesat, tetapi selalu tetap berada di jalur yang benar demi untuk mencapai hidup yang sepenuhnya bersama dan di dalam Dia.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut Yesus menginginkan komunikasi dua arah, sehingga Dia dapat mendengarkan pujian syukur kepadaNya dan juga segala keluh-kesah dari umatNya, untuk dapat dijawab dan dikabulkan permohonannya. Di mana seluruh dunia telah diberikan kepada manusia untuk menyatakan kebaikan Tuhan dan untuk kebahagiaan manusia. Ketika manusia berdosa, Ia memberikan penebusan. Perbuatan salah dan kesesatan ditanggapi dengan belas kasih dan pengampunan. Seperti Bapa, Ia selalu menunggu, siap menyambut anak yang hilang, bila kembali dan minta diterima sebagai hamba, tetapi Bapa lebih baik: anak dikembalikan martabatnya sebagai putera, diberi tempat di dalam hati, di rumah Bapa, diadakan pesta bagi anak hilang yang telah kembali (bdk Luk 15:11-24). Ini demi kebahagiaan dan keselamatan manusia. Dan untuk komunikasi yang berkesinambungan, Yesus memberikan suatu perumpamaan bahwa orang harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. (Luk 18:1).
Dunia bisa berputar, zaman berubah, angkatan ganti angkatan, tetapi tujuan hidup tetap sama, Dia yang mengarahkan tetap sama, yang awal dan akhir, alpha dan omega tetap ada pada Dia, Yesus Kristus Tuhan kita, yang tetap sama, kemarin, hari ini, dan selamanya, itu kepastian yang diberikan kepada kita. Manakah dalam hidup manusia yang tetap sama, siang malam berjalan terus, tidak ada kata berhenti? Itu adalah degupan jantung dan hembusan nafas. Nafas hidup itu diberikan oleh Tuhan kepada manusia pertama, dan kepada setiap manusia. Siang malam, berjaga atau tidur manusia itu bernafas. Nafas itu dapat ditumpangi doa pendek, yang sama, doa itu dititipkan pada setiap tarikan dan hembusan nafas, untuk dibawa ke hadirat Tuhan. Doa pendek mana yang paling berkenan kepada Tuhan dan paling bergema daripada menyebut Nama “Yesus”? Inilah dasar doa yang mengulang-ulang menyebut nama “Yesus”, disebut “Doa Nama” atau “Doa Yesus”. Bukan jumlah ucapan yang penting, tetapi kesinambungan hidup manusia di bawah nama Yesus, kadang-kadang tak terucapkan, namun langsung membawa rindu kepada Yesus Tuhan.
Selain itu pada Khotbah di Bukit, Yesus mengatakan: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Mat 7:12). Jelas di sini bahwa aturan atau kaidah emas ini sudah dikenal dalam Perjanjian Lama: “Hendaklah menilai sesamamu sesuai dengan dirimu sendiri” (Sir 31:15a). Ini merupakan kebijaksanaan dari kebudayaan umat manusia seluruhnya. Dalam Khotbah di Bukit, kaidah emas ini menjadi semacam kesimpulan dari nasihat-nasihat dan peraturan-peraturan sebelumnya. Maka, harus dimengerti sesuai dengan tujuan itu: engkau membutuhkan pengampunan, kesabaran, persahabatan, kesetiaan, kejujuran, maka berikanlah itu kepada sesamamu, maksudnya lakukanlah perbuatan-perbuatan baik kepada sesama karena Tuhan itu baik dan berbuat baik (Mzm 119:68). Dalam diri manusia tidak ada sesuatu yang baik yang tidak berasal dari Allah. Oleh karena itu, manusia harus bersyukur kepada Allah. Manusia secara otonom harus berlaku sesuai dengan “aturan emas” itu dan sesuai dengan tuntutan Yesus dalam Khotbah di Bukit: selama hidup dan selama ada waktu untuk tidak berhenti melakukan perbuatan baik dan melakukan perintah-perintahNya.

(St. S T)

Sajian Utama 2

Berharaplah Selalu Akan Kasih Tuhan

Ada seorang pengemis buta yang bernama Bartimeus, anak Tumeus, duduk di pinggir jalan. Ia mendengar bahwa Yesus berada di kotanya, Yeriko. Walaupun harus berdesakan dengan orang banyak, dan Bartimeus dianggap hanya mengganggu pengajaran Yesus serta kenyamanan mereka karena teriakannya, “Yesus, anak Daud, kasihanilah aku”. Ia tetap tegar ingin dijamah dan disembuhkan oleh Yesus. Yesuspun berpaling, memberikan perhatian khusus kepadanya. Bartimeus disapaNya dengan penuh kasih,”Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Maka sembuhlah Bartimeus.
 Kejadian ini mengandung makna penting, yaitu orang-orang kecil yang terabaikan mendapat perhatian Yesus dan sebaliknya orang-orang yang seperti ini mempunyai iman yang besar akan penyelenggaraan ilahi. Itulah cara Tuhan berhubungan dengan kita umatnya.
 Dalam kehidupan kita, iman, harapan dan kasih adalah unsur utama. Selama kita masih berziarah di dunia ini, semestinya kita tidak henti-hentinya mengembangkan ketiga unsur utama ini.
Dalam kisah di atas, unsur kasih ditunjukkan oleh Yesus. Yesus mempunyai hati yang mengasihi. Dia tidak hanya bersimpati terhadap orang-orang kecil di sekitarnya, namun lebih dari itu, Yesus berempati dengan mengambil tindakan nyata dengan membebaskan umatnya dari penderitaan. Kita yang dikasihi oleh Tuhan lebih dahulu akan merasa berarti. Kasih dan perhatian Yesus bukan hanya untuk orang-orang tertentu, melainkan untuk kita semua. Kita semua begitu dikasihi dan spesial bagi Tuhan. Perhatian dan kasih Tuhan itu membuat kita berkembang. Dengan daya roh Ilahi, kita akan memiliki hati yang mampu untuk mencinta dengan teladan Yesus sendiri. Mencinta berarti memberikan hati kita di setiap tugas, karya atau panggilan hidup kita. Ya, mari kita warnai hidup kita yang singkat ini dengan menghindari sikap dan perbuatan-perbuatan jahat kepada orang lain. Kita tebarkan senyum yang damai, sikap yang bersahabat dan karya-karya yang didasari hati yang tulus, agar Tuhan dimuliakan lewat perbuatan kita.
Unsur iman dan harapan, ditunjukkan oleh Bartimeus, Si Pengemis buta. Selama hidupnya yang diliputi kegelapan karena tidak bisa melihat, Bartimeus masih selalu menggenggam harapan, bahwa hanya Allah yang mampu menolongnya. Kepercayaan akan Allah dan harapan bahwa suatu saat Allah akan menolongnya, ternyata tidak pernah sia-sia. Allah peduli dengan umatNya, yang siang malam mengharap kemurahanNya.
Yesus yang mempunyai hati yang mengasihi, menjadikan kita umatNya sebagai umat pilihan, umat yang punya pengharapan dan umat yang diutusNya untuk mewartakan kasih dan karya keselamatan Allah. Sebagai orang-orang pilihan yang diutusNya, biarlah nama Allah yang semakin dimuliakan, setiap kali kita mendapatkan perkembangan yang menggembirakan dalam karya pelayanan kita. itu semua adalah karya dan rahmat Allah melalui kita. Seperti yang dituliskan Sri Paus Gregorius kepada Agustinus dan kawan-kawannya diutus ke Inggris dan berhasil mempertobatkan dan mempermandikan 10.000 orang Anglosakson saat perayaan Natal tahun 597, sambil mengajak mereka untuk tetap rendah hati : “Apabila engkau mengingat bahwa engkau selalu berdosa terhadap penciptamu dengan perkataan, perbuatan dan kelalaian, baiklah ingatan itu pun melenyapkan segala kesombongan yang mungkin timbul dalam hatimu.”
Marilah kita tidak henti-hentinya mengembangkan iman, harapan dan kasih yang telah ditaburkan Allah di dalam hati kita. Tuhan memberkati!

( E.Sri Hartati )

Catatan Kecil

DI DALAM DUNIA ADA DUA JALAN,
LEBAR DAN SEMPIT
BOLEH KAU PILIH?

Lagu rohani untuk usia bina iman anak, sampai sekarang masih aku nyanyikan. Terlebih bila menemui masalah yang harus kupilih, lagu ini sangat jitu. Dengan lagu yang sederhana ini aku bisa berpikir lebih bijak, dan lagu ini mempunyai satu kekuatan untuk kita tidak menyerah, terlebih pada sisi dunia yang menjanjikan “pilih yang lebar, jiwamu mati”.
Dalam berelasi dengan sang pencipta melalui doa-doa, ada jawaban yang segera kita terima dan ada yang diterima melalui proses yang panjang. Salah satu penyebabnya adalah karena ada yang menghambat jawaban doa kita. Hubungan yang kurang baik dengan Sang Pencipta alias dosa yang tidak dibereskan sudah tentu menghambat relasi kita dengan Tuhan. Di luar dari diri kita, yang menjadi penghambat doa kita adalah iblis. Ketika kita berdosa maka doa kita akan terhalang. Inilah yang dipakai si iblis sebagai alasan agar kita tidak layak menerima berkat Tuhan. Namun ketekunan berdoa yang disertai dengan pemberesan merupakan senjata yang ampuh untuk meredam dakwaan si iblis. Melalui Daniel 10 kita bisa mengerti bahwa iblis tak pernah berhenti memikirkan strategi baru untuk menghambat hubungan, komunikasi dan berkat Tuhan terhadap orang percaya. Dan kali ini siasatnya adalah menghambat doa orang percaya.
Ketika Daniel menaikan doa puasa, memohon pengertian atas penglihatan yang diterimanya, dia tidak dapat mendapat jawaban apapun. Dia baru mengetahui penyebabnya atau penghambat jawaban atas doanya itu 21 hari kemudian. Sesungguhnya di hari pertama Daniel berdoa, Tuhan sudah mendengar dan mengutus seorang malaikat untuk menemuinya, tetapi utusan tak dapat membawa jawaban doa karena terhadang oleh penguasa gelap yakni iblis. Pada peristiwa ini sangat nyata siasat yang dipakai iblis untuk membuat orang percaya kecewa dan berhenti beriman kepada Tuhan. Namun kegigihan Daniel yang tekun berdoa dan tak pernah berhenti berharap memiliki peran yang sangat besar dan mampu menggugah hati Tuhan untuk mengirimkan Mikael, si pemimpin malaikat yang terkemuka untuk menggantikan malaikat yang memerangi kuasa gelap.
Kebulatan hati untuk menanti jawaban dari Tuhan merupakan bukti bahwa kita sungguh beriman kepada Tuhan. Tak ada kata-kata berhenti atau putus asa bagi orang yang percaya kepada Tuhan, meskipun harus melalui peperangan rohani yang relatif lama. “Yang lebar jiwamu mati, tapi yang sempit jiwamu mulia”.

(diar sanjaya-MS 310)

Ruang Kitab Suci

SIAP MENERIMA HAL YANG TAK TERBAYANGKAN
Oleh : Peter Suriadi

Dewasa ini arus globalisasi merupakan bagian dari hidup manusia modern. Manusia digenggam oleh budaya cepat, instan dan mencari kenikmatan langsung. Maka janganlah heran jika bersabar dan menanti-nantikan Tuhan menjadi suatu yang langka. Ditambah lagi hidup nampaknya makin sulit dikendalikan dan penuh ketidakpastian. Rupanya hidup yang demikian tidak hanya milik manusia modern. Dari teks berikut kita diajak untuk belajar bagaimana menghadapi tantangan “diamnya” Tuhan dalam situasi hidup manusia, khususnya situasi sulit. Apakah mungkin sikap iman dan penyerahan diri kepada Tuhan selalu aktual ?

Teks
Yes 7:1-9
1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim,” maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,
4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.
5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:
6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,
7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,
8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.
9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.”

Konteks
Teks mempunyai latar belakang perang antara Israel/Efraim (Kerajaan Utara) yang dibantu Aram menyerang Yehuda (Kerajaan Selatan) dengan sasaran utama ibukota Yehuda, Yerusalem. Perang tersebut dikenal dengan nama Syro-Efraim yang diperkirakan berlangsung pada tahun 735-732 SM (2 Raj 15:27-16:20; 2 Taw 28:1-27).
Ketika Tiglat-Pileser III, raja Asyur, menduduki takhta pada tahun 745 negara taklukan mendapat sekedar keringanan. Akibatnya ada beberapa raja boneka yang mencoba memanfaatkan keringanan itu untuk melepaskan diri tekanan Asyur. Rezin (740-732 SM), raja Aram (sekarang daerah Suriah) dan Pekah (752-732 SM), raja Israel/Kerajaan Utara, anak Remalya membujuk Yotam (750-735 SM), raja Yehuda/Kerajaan Selatan untuk ikut mengadakan persekongkolan mengadakan pemberontakan (lihat 2 Raj 15:37). Rupanya bujukan itu masih berlangsung sampai saat raja Ahas, anak Yotam, memerintah (735-727 SM) (lihat 2 Raj 16:5-9; Yes 7:1). Ahas tampaknya didesak juga oleh para pembantunya untuk ikut memberontak (lihat 2 Raj 16:7-8).
Tetapi Ahas tidak bersedia bersekongkol. Pekah dan Rezin berusaha menggantinya dengan seorang raja yang mau bekerjasama dengan mereka. Karena takut Ahas malah meminta pertolongan Asyur. Hal inilah yang coba dicegah oleh Nabi Yesaya sebagaimana dalam perikop yang kita renungkan kali ini.

Susunan Teks
Teks dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
ü Latar belakang (7:1-2)
ü Perintah Tuhan pada Nabi Yesaya untuk menjumpai Ahas (7:3)
ü Kata-kata yang harus disampaikan Yesaya kepada Ahas (7:4-9)

Keterangan Teks
· ayat 1-2
Perang itu terjadi ketika Raja Ahas (734-727 SM), raja Yehuda baru saja naik takhta (2 Raj 16:1-2a,5). Persiapan perang yang dilakukan oleh Aram dan Efraim/Israel terhadap Yehuda terjadi karena Raja Ahas menolak bersekongkol dengan mereka untuk melawan Asyur. Inisiatif perang berasal dari Aram dengan cara berkemah di wilayah Efraim/Israel. Ancaman Aram ini pertama-tama bukanlah mengancam Ahas secara pribadi tetapi “keluarga Daud” (= dinasti Daud). Persekongkolan Aram dan Efraim sangat menakutkan Yehuda sehingga Yehuda gemetar ketakutan bagaikan “pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin”.
· ayat 3
Pada saat Ahas dan Yehuda ketakutan, Tuhan memerintahkan Nabi Yesaya bersama anak laki-lakinya, Syear Yasyub (yang artinya “beberapa akan kembali” yang menunjuk pada sekelompok kecil orang yang tersisa di Israel sesudah dikalahkan oleh Asyur), untuk menemui Ahas yang saat itu berada di “ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu (bdk Yes 36:2). Saluran yang dimaksud menunjuk pada saluran air dari sumber air Gihon menuju kolam atas. Kolam atas itu terletak di luar tembok kota di Lembah Tiropeon di sebelah barat kota dekat bait suci dan kolam itu digunakan untuk menampung air hujan yang dibawa masuk melalui saluran air dari sumber air Gihon tersebut. Padang Tukang Penatu adalah tempat penjemuran pakaian. Rupanya ketika itu Ahas sedang memperhatikan saluran air itu untuk persediaan air apabila Yerusalem, ibukota Yehuda, dikepung Aram dan Efraim/Israel..
· ayat 4
Yesaya diperintahkan Tuhan untuk meneguhkan Ahas bahwa ancaman Aram dan Efraim/Israel terhadap Yehuda tidak usah ditakuti karena Aram dan Efraim hanyalah puntung kayu api yang berasap. Ahas diminta tenang dan jangan meminta bantuan Tiglat-Pileser III, raja Asyur (2 Raj 16:7-9). Karena jika Ahas meminta bantuan Asyur sebagaimana dianjurkan para pembantunya maka Ahas hanyalah menjadi boneka Asyur dan harus menyembah dewa Syamasy, bukan Tuhan..
· ayat 5-6
Ternyata tujuan Aram merangkul Efraim/Israel untuk memerangi Yehuda adalah untuk menurunkan Ahas dari takhtanya dan menggantikannya dengan seorang Aram yaitu anak Tabeel. Turunnya raja dari keturunan Daud identik dengan runtuhnya dinasti Daud dan itu tidak boleh terjadi.
· ayat 7-9a
Mengapa Yesaya begitu yakin bahwa runtuhnya dinasti Daud tidak akan terjadi ? Sebab Tuhan bersabda bahwa kekuasaan Rezin terbatas pada Aram dan ibukotanya Damsyik, dan kekuasaan anak Remalya (yaitu Pekah) terbatas pada Efraim/Israel dan ibukotanya Samaria (1 Raj 16:24). Jika nubuat Yesaya ini diucapkan pada sekitar tahun 735 SM maka 65 tahun kemudian kira-kira tahun 670 SM terjadi ketika Esarhadon memerintah Asyur (680-669 SM). Ia bersama raja penerusnya, Asyurbanipal, membawa orang asing berdiam di daerah sekitar Samaria (Ezr 4:2). Penunjukkan waktu yang begitu tepat dan sekaligus lama (65 tahun) tidak biasa dalam pewartaan para nabi dan mengganggu kesinambungan ayat 8a dan ayat 9a sehingga mungkin ditambahkan di kemudian hari. Mungkin ada kekhilafan dalam penulisan dan lebih masuk akal jika dikatakan “dalam enam atau lima tahun”, bukan “enam puluh lima tahun”.
· ayat 9b
Ahas diminta untuk menyerahkan dirinya pada janji keselamatan yang diberikan pada ayat 7-9a dan bertindak sesuai dengan janji itu. Jika Ahas tidak mengamini janji itu (misalnya meminta bantuan Asyur), maka “kamu tidak akan teguh jaya” (= dinasti Daud dan Yehuda akan mengalami malapetaka besar). Yesaya menghadapkan Ahas pada 2 pilihan untuk menyelamatkan Yehuda dari serbuan Aram dan Efraim/Israel : percaya pada bantuan Asyur atau percaya pada janji keselamatan Tuhan.

Amanat
Yesaya pergi menemui Ahas atas perintah Tuhan dan segala sesuatu yang disampaikannya kepada Ahas adalah firman Tuhan. Tuhanlah yang menjadi fokus permenungan dari teks. Kalau begitu, apa yang disampaikan Tuhan dalam teks ? Tuhan menjamin kelangsungan dinasti Daud dalam berbagai situasi, termasuk situasi genting sekalipun.
Tindakan Yesaya membawa anaknya menuju saluran air merupakan tanda bagi Ahas bahwa rencana Tuhan tidak boleh dibandingkan dengan rencana manusia. Tanda tersebut merupakan tawaran untuk membangkitkan iman sehingga Ahas mempunyai pengertian yang benar akan Tuhan. Pengertian yang benar akan Tuhan akan memotivasi tindakannya dalam mengatasi kegentingan di Yehuda. Dengan membawa anaknya menuju saluran air, Yesaya mau menegaskan jaminan aman jika Ahas mau beriman dengan tulus dan menyatakan kesediaannya terhadap Tuhan. Persekongkolan Aram dan Efraim/Israel tidak akan meruntuhkan dinasti Daud, melainkan rencana Tuhan berkat kesetiaan janji-Nya kepada dinasti Daud yang akan terlaksana.
Bagaimana dengan manusia pada umumnya? Betapa sulit dan takutnya manusia pada umumnya percaya pada Tuhan. Manusia cenderung mencari aman daripada bertindak berdasarkan iman, apalagi menderita karena iman. Jaminan bahwa Tuhan akan selalu menyertai manusia dengan rencana-Nya belum merasuki semua orang beriman.
Dari pihak manusia, pilihannya hanya dua : percaya atau tidak percaya. Itulah yang diminta dari kita sebagai pengikut Yesus. Kita wajib percaya. Kita sungguh salah jika tidak percaya sebab percaya atau tidak percaya menentukan keselamatan manusia. Percaya bukan sesuatu yang fakultatif. Kita diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, sehingga seharusnya percaya akan Allah dan seluruh karya-Nya. Kalau kita tidak percaya, maka kita berontak dan dengan sendirinya mencelakakan diri kita.
Memang percaya kepada Tuhan tidak mudah. Percaya berarti menerima Tuhan seadanya. Dengan segala hal yang tak terbayangkan oleh manusia. Tuhan dan kasih-Nya tidak mungkin dipahami manusia yang tidak pernah mengasihi secara murni 100 %. Maka percaya bukan soal tahu, bukan juga soal melihat ini-itu, melainkan menyerahkan diri kepada Tuhan seadanya. Dan ini searti dengan membuang gambaran-gambaran Tuhan yang dibuat tanpa memperhitungkan kasih Tuhan yang tidak berkesudahan.

Ruang Bina Iman Anak

Cerita Tentang Allah Buat Anak-Anak! (III)

ALLAH ADALAH TEMAN DAN PENOLONGKU

 
Anak-anak balita (dibawah usia lima tahun) sering mempunyai ketakutan-ketakutan. Beberapa ketakutan mereka didasarkan pada kenyataan, tetapi ketakutan-ketakutan lainnya tidak begitu. Walaupun demikian ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar ini tetap saja sama nyatanya bagi anak-anak yang belum bersekolah ini. Ajarkan kepada mereka bahwa Allah memahami ketakutan mereka dan bahwa Dia berkuasa untuk menjaga agar mereka tetap aman. Nyanyikanlah lagu-lagu tentang kasih dan pemeliharaan Allah. Ingatlah bahwa kasih dan pemeliharaan kita, orang tuanya yang lembut adalah “terjemahan” nyata dari kasih dan pemeliharaan Allah kepada kita.
Anak-anak balita sedang dalam proses belajar bahwa tindakan-tindakan dan kata-kata mereka ada akibat-akibatnya. Walaupun ini adalah tahap utama untuk belajar tentang apa yang benar dan apa yang salah, anak-anak pada usia ini belum dapat bersikap konsisten dalam memilih antara yang benar dan yang salah sampai mereka berusia lima atau enam tahun. Beritahu kepada balita ini tentang yang disetujui dan yang tidak disetujui Allah dengan gerak dan mimik wajah yang dapat membantu anak balita lebih mengerti, karena Dia yang menciptakan kita dan tahu apa saja yang membuat kita aman, sehat dan bahagia. “Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titahMu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.” (Mazmur 119:93). Biarkan anak-anak yang masih kecil melihat orangtuanya membaca kitab suci, biarkan mereka mendengarkan kita berdoa. Berbicaralah sealami mungkin tentang Allah sebagai teman, Bapa kita. Berbicaralah kepada Allah secara spontan sepanjang hari itu. Tunjukkan berbagai tanda-tanda iman yang ingin kita sampaikan kepada anak-anak, mereka akan meniru kita. Sampai anak usia lima tahun, mereka tidak dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan. Beritahukan kepada mereka sebenarnya sebuah cerita bukanlah sesuatu yang nyata misalnya kisah tentang “Cinderalla”, “Spiderman” dan lain-lain. Beritahukan juga kepada mereka cerita di dalam kitab suci yang membuat anak tergerak hatinya untuk lebih dekat dengan Yesus.
 
(diar sanjaya-KH)

Seputar Paroki 1

SERAH TERIMA JABATAN PASTOR PAROKI 
ST. FRANSISKUS ASISI SUKASARI
MINGGU, 11 JULI 2010

Minggu, 11 Juli 2010 suasana misa pukul 08.30 di gereja Sukasari terasa sedikit berbeda. Misa dipersembahkan oleh Bpk Uskup Mikael Cosmas Angkur, OFM dan dilanjutkan dengan acara serah terima jabatan Pastor Paroki dari Pastor RD. J.M Ridwan Amo kepada penggantinya Pastor RD. Ignatius Heru Wihardono. Dalam kotbahnya Bapak Uskup menekankan pada kita semua agar lebih sering mendengarkan hati nurani. Karena Tuhan mengatakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kita lakukan melalui bisikan hati nurani. Perintah Tuhan melalui hati nurani kita sudah ada sejak kita dilahirkan. Dalam suara hati, Tuhan berkata pada setiap orang tentang perintah-perintah-Nya. Pada misa kali ini secara khusus juga mengantarkan Pastor baru, Pastor Heru dan mengutus Pastor yang sebelumnya, Pastor Ridwan untuk bersama-sama mengantarkan dan membimbing umat untuk membangun Hati Nurani.
Acara serah terima jabatan dilaksanakan sebelum berkat penutup. Acara diawali dengan pembacaan keputusan Uskup No. 037 / SK/ KB-VII/ 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pastor Paroki oleh wakil ketua Dewan Paroki, Bapak T. Suyitno. Acara selanjutnya penanda tanganan dokumen-dokumen Resmi oleh kedua Pastor yang disaksikan oleh Bapak Uskup Mikael Cosmas Angkur, dilanjutkan dengan sambutan dari Pastor Ridwan Amo, Pastor Heru dan Bapak Uskup. Dalam sambutannya Pastor Ridwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat dan mohon doanya agar beliau tetap sehat dalam menjalankan tugasnya. Pastor Ridwan berharap Dewan paroki dan umat supaya tetap bersatu di bawah payung Kristus juga potensi yang banyak dimiliki Dewan Paroki supaya tetap dipupuk dan dijaga.
Sambutan yang kedua dari Pastor Ignasius Heru. Beliau menekankan Prinsip hidupnya yakni setia pada Uskup dan siap ditugaskan ditempat manapun dan sampai kapanpun. Dalam tugasnya yang baru di Sukasari Pastor Heru akan melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Dewan Paroki dan Pastor sebelumnya. Pastor juga akan belajar terutama dengan komunitas-komunitas yang ada di Pasturan. Dalam Penutupan sambutannya Pastor Heru sekali lagi mohon kerjasama dari umat dan semua anggota Dewan demi kemuliaan Tuhan sehingga kita semua boleh menjadi alat keselamatan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
RD. J.M. Ridwan Amo
RD. Ignatius Heru Wihardono
Mgr. Mikael Cosmas Angkur, OFM
Sambutan yang terakhir oleh Bapak Uskup dan dilanjutkan dengan berkat penutup. Dalam sambutannya bapak uskup mengibaratkan gereja sebagai suatu taman yang indah yang perlu seorang penjaga taman. Pastor diibaratkan sebagai penjaga taman juga perlu mengalami keindahan taman dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga juga semua dapat mengalami keindahan yang ada pada taman tersebut. Dalam penutupnya Bapak Uskup menjelaskan kepada umat bahwa Pastor Ridwan akan bertugas di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa di Kota Wisata Cibubur.
 Setelah Misa selesai dilanjutkan dengan acara Ramah Tamah untuk melepas Pastor Ridwan dan sekaligus menyambut Pastor Heru yang dilaksanakan di lapangan SMA Mardi Yuana. Acara begitu meriah diawali sambutan dari Wakil Ketua Dewan Paroki yang dilanjutkan dengan acara kesenian. Sebagai pengisi acara anak- anak yakni BIA Sukasari yang menampilkan 2 nyanyian, BIA Katulampa menampilkan gerak lagu , 2 nyanyian, dan Gabby menyanyikan 2 lagu. Wakil dari kaum muda diisi nyanyian juga oleh Agustina Cindy, Cindy Novianti dan Mentari. Sedangkan wakil dari bapak-Ibu diisi oleh Pak Agus yang juga membawakan beberapa lagu. Disela-sela acara kesenian wakil-wakil dari Wilayah memberikan tanda kasih kepada Pastor Ridwan. Acara diakhiri dengan makan siang bersama. Selamat datang dan selamat bertugas di Paroki St Fransiskus Assisi Sukasari kepada Pastor Heru. Selamat jalan dan selamat bertugas di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Cibubur kepada Pastor Ridwan. Doa Umat Paroki St. Fransiskus Sukasari selalu mengiringi Pastor.
Foto bersama dengan Pastor Ridwan Amo

( AAS )

Seputar Paroki 2

Berbagi Dong!

Fransiskus dalam doanya ada kata yang membuat kita berani melakukannya”…menerima yang tidak bisa kita ubah tapi berani mengubah yang bisa kita ubah”. Kalimat inilah yang kita ingin wujudkan dalam mengedukasi anak-anak asuh di paroki kami Fransiskus Assisi.
Berilah pancingan bukan ikannya, dengan demi-kian kita secara tidak langsung membantu anak berubah cara berpikirnya, mereka diberi kesempatan untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain yang ada disekitarnya.
Wisata belanja di Gramedia-Botani Square cukup menarik buat mereka, walaupun ada sebagian orang tua anak asuh masih saja kurang jeli! Mereka dapat belanja dengan sukacita, karena mereka bisa berbagi dengan adiknya, kakaknya dan mereka dididik untuk tidak mementingkan diri sendiri, dan mereka tahu apa yang perlu mereka beli.
Kesempatan-kesempatan manis pasti ada pahitnya karena ada saja orang yang tidak berjaga-jaga, mudah-mudahan di tahun yang akan datang akan lebih baik lagi, dan kerjasama kita dapat ditingkatkan. Terima kasih atas kerja keras tim PSE!
 
(diar sanjaya)

Seputar Paroki 3

Ka BeJe

Dalam satu bulan ini, PSE memaratonkan tiga kegiatan dalam satu paket, “three in one”. Semua kegiatan adalah hasil kerjasama bebrapa seksi dengan komunitas KKMK-Team Positif dan pakar mikro ekonomi-peluang usaha, serta keterlibatan Koperasi Lentera-Bondongan. Membuat semua kegiatan berjalan lancar tentu memerlukan kerja tim yang solid. Kami dari PSE Paroki St. Fransiskus Assisi belajar mengisi kegiatan-kegiatan positif yang dapat membuat kita berubah dan berguna buat sesama, keluarga, dan umat yang ada di paroki kami.
Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan kelanjutan AAP 2010 yaitu bagaimana mengedukasi keluarga yang bertanggung jawab. Mengajak umat untuk berpartisipasi dalam pertemuan setengah hari dengan tema “Peluang Usaha” memberi kesempatan buat mereka untuk lebih berani, percaya diri, dan termotivasi untuk dapat memperbaiki kehidupan ekonominya.
Mungkin saja seminar ini agak terlalu berat buat mereka untuk dimengerti, setidak-tidaknya ada yang menyelip di pikirannya bahwa saya harus berubah demi keluarga, mudah-mudahan mereka dapat menjadi contoh di tingkat rukunnya. Pengalaman kecil yang diharapkan bermanfaat untuk kedepan. Semua ini akan menjadi satu pelajaran yang indah untuk belajar menjadi keluarga yang lebih baik. Amin.

(diar sanjaya)

Seputar Paroki 4

PEMBEKALAN CALON PEMANDU KITAB SUCI

Waktu hampir menunjukkan pukul 22.00 WIB padahal seharusnya pembekalan sudah selesai pada pukul 20.30 WIB – satu setengah jam lebih lama dari waktu yang biasa. Walau malam semakin larut, rasanya kami tidak ingin segera beranjak meninggalkan ruang St.Antonius dimana kami biasa berkumpul untuk bersama-sama mendapat pembekalan untuk menjadi pemandu/animator Kitab Suci. Semangat yang luar biasa yang terus selalu harus kami pupuk dan miliki untuk mewartakan Injil, kabar gembira keselamatan yang dari Allah, yaitu pribadi Yesus Kristus.
Malam itu adalah malam terakhir pembekalan sejak dimulai tanggal 19 April 2010 hingga 5 Juli 2010 kami lalui bersama setiap hari Senin mulai pukul 18.30 WIB sampai dengan pukul 20.30 WIB.
Minat untuk mendalami Kitab Suci di Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari memang semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya daftar “sukarelawan” tenaga pemandu/animator. Namun disisi lain : masih banyak “sukarelawan” tenaga pemandu/animator yang masih perlu diperhatikan dalam pemahaman Kitab Suci, agar kinerjanya semakin memadai dalam tugas pendampingan umat, misalnya dalam memimpin ibadat sabda, renungan – renungan di masa adven (AAP), Prapaska (APP), Bulan Maria, Bulan Kitab Suci (BKSN), dll. Umat juga memerlukan pendampingan dan bimbingan yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan seturut ajaran Gereja Katolik.
Menanggapi keadaan dan kebutuhan nyata tersebut, Seksi Kitab Suci Paroki mengadakan kegiatan pembekalan calon pemandu/animator dengan visi : mencita-citakan terwujudnya Sabda Tuhan sebagai sumber iman dan kehidupan setiap Komunitas Basis di Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari, sehingga mewartakan Kabar Baik dan menghadirkan Kerajaan Allah senantiasa dilaksanakan dalam semangat dan terang Kitab Suci. Misi : menyediakan wadah pembekalan sehubungan dengan kebutuhan akan pengenalan, penghayatan dan pengamalan Sabda Tuhan dalam Kitab Suci dan mempersiapkan peserta menjadi pendamping umat dalam Komunitas Basis sebagai pemandu/animator yang berbekal pengetahuan, ketrampilan dan spiritualitas Kerasulan Kitab Suci.
Menjadi murid Yesus adalah anugerah yang luar biasa karena dipilih oleh Tuhan dan juga berarti mendapat kuasa Roh Kudus yang membimbing untuk kebaikan diri dan orang lain. Kita semua yang telah dibaptis, dipanggil dan diutus mewartakan Kristus, memberi kabar gembira.
Seperti ditulis dalam Injil Markus 16 : 15 :” Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk” dan dalam Dei Verbum 22 :” Bagi umat beriman, jalan menuju Kitab Suci harus terbuka lebar-lebar”, umat menanggapi dengan segera mendaftarkan diri menjadi peserta pembekalan. Beberapa animator yang sudah bertugas di wilayah, lingkungan mereka masing-masing juga turut ambil bagian dalam pembekalan ini. Peserta terlihat sangat antusias dan bersemangat.
Meski harus terburu-buru sepulang bekerja untuk sampai tepat waktu di tempat, hingga belum sempat mandi dan makan malam, meski harus meninggalkan keluarga tercinta beberapa jam, meski hujan deras yang selalu mengguyur kota Bogor saat hendak berangkat dan saat pembekalan berlangsung, meski dengan berbagai permasalahan, semua itu tidaklah merintangi dan tidak memupus semangat peserta untuk terus hadir dan mengikuti setiap pertemuan.
Teologi Dasar yang dibekali kepada peserta oleh Pastor Paroki : RD JM Ridwan Amo, Pengantar Perjanjian Lama dan Baru oleh Bapak Peter Suriadi, Pengantar ke empat Injil oleh Frater Lucius Joko Kasihanto, Spiritualitas Kitab Suci oleh Ibu PV Selviana Waty, Ketrampilan Kerasulan Kitab Suci seperti Metode memimpin kelompok Kitab Suci oleh Bapak Hilarius Anton Rubana dan juga dibawakan oleh Ibu MG Ephon, serta merenungkan Kitab Suci secara pribadi dan kelompok yang diberikan oleh Bapak JMV Diar Sanjaya, semuanya sangat menambah pengetahuan dan sangat berkesan di hati para peserta, waktu pertemuan dirasa sangat kurang sehingga para peserta menginginkan untuk diadakan pembekalan lanjutan.
Memang bukan hal mudah untuk menjadi seorang pemandu/animator yang berkualitas dan mungkin juga dalam kehidupan sebagai pemandu/animator akan mengalami sesuatu yang tidak enak, celaan, hinaan, dikatakan sombong, sok tahu, bahkan fitnahan mungkin akan dialami. Namun tentunya untuk menjadi seorang pemandu/animator tidak harus menjadi orang suci dulu, juga tidak perlu bersungut-sungut, kecewa atau marah, karena untuk menjalankan panggilan dan pengutusan (pertama-tama dan terutama) perlu mengandalkan Tuhan sendiri, bukan pada kekuatan diri sendiri, materi atau orang lain. Mulai hidup baru yang berkenan kepada Allah, tingkatkan hidup doa, puasa, dan tetap mengucap syukur senantiasa apapun situasi yang kita hadapi, karena kita percaya Tuhan akan memurnikan hati dan hidup kita.
Terima kasih kepada Allah atas penyelenggaraan-Nya. Terima kasih kepada RD JM Ridwan Amo, para pengajar, pengurus wilayah, segenap umat dan tim seksi Kitab Suci serta semua pihak yang telah mendukung dan ambil bagian dalam karya Tuhan melalui kegiatan ini. Tuhan memberkati.

(eestee)

Seputar Paroki 5

Penyegaran Pendamping BIA

Minggu, 20 Juni 2010, pengurus BIA St. Fransiskus Assisi-Sukasari mengadakan kegiatan “Penyegaran Pendamping BIA”. Pendampingpun wajib di “charge” baterainya agar lebih semangat. Satu tahun penuh melayani anak-anak, kemungkinan mengalami kekeringan baik dari materi maupun rohani dari permasalahan dunia yang banyak bersingungan karena pendamping juga manusia, lebih-lebih untuk pendamping yang masih usia remaja, dunianya masih “individualis”.
Penyegaran yang sudah direncanakan masih saja ada kendalanya, peserta yang berjumlah 60an ternyata yang hadir hanya 60%, alasannya tadi yang diajak masih mementingkan kegiatannya sendiri, apa boleh buat! Biarlah Tuhan yang membimbingnya.
Kegiatan yang berdurasi cukup lama, dari pukul 9.00 sampai pukul 16.00 dengan istirahat tiga kali, memang cukup melelahkan, tapi itulah salib yang harus kita pikul, katanya ikut Tuhan Yesus harus menderita dulu, nanti ada saat yang indah pasti diberikan.
Materi yang diberian cukup banyak dan menarik bagi seorang pendamping BIA. Dari 2D2K, motivasi dan spiritualitas pendamping, gerak dan lagu, bagaimana bercerita dengan metode SPOK, dan kreativitas membangkitkan semangat untuk mencari hal-hal baru dalam pendampingan anak di dunia yang global ini.
Terimakasih atas bantuan pendamping senior yang mau memberikan talentanya untuk dibagikan kepada junior-juniornya, Ka Rita, Ka Diar, Ka Fanky, Ka Frans, dan Ka Galih, begitu juga dengan Mami Doris yang sudah capek dan lelah menyiapkan dari beberapa bulan, biarpun anak-anaknya sering menyepelekan. Tapi Mami Doris selalu memakluminya, habis remajanya masih punya acara sendiri-sendiri. Untuk tahun-tahun yang akan datang, para pendamping lebih komit dengan janjinya. GBU!!!

(diar sanjaya)

Seputar Paroki 6

Be Change! Be Use!

Kita bisa berubah, jika mau maju dan mau  bekerja keras. Lima puluhan anak asuh paroki St. Fransiskus Assisi, Minggu, 27 Juni 2010 diajak bermain cerdas dalam rangka memotivasi dan meningkatkan percaya diri bersama-sama dengan kakak-kakak dari Team Positif-KKMK.
 Durasi pertemuan yang cukup panjang ternyata berjalan begitu saja dengan nyaman dan menyenangkan. Dengan sabar dan bersahabat kakak-kakak yang begitu telaten mengajak adik-adiknya belajar mengenal dirinya sendiri sehingga mereka dapat hidup mandiri dan berani menghadapai tantangan untuk belajar mencapai cita-cita.
Mereka bermain baik indoor maupun outdoor yang membuat mereka lebih percaya bahwa mereka bisa. Dengan mengalami sendiri, kami percaya mereka pun bisa berubah ke arah yang positif.
Terimakasih kepada kakak-kakak, PSE-anak asuh dan karitatif yang mau peduli akan adik-adik asuh lebih-lebih pada pada Tuhan Yesus yang telah memberi jalan bagi kami untuk menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh keluarga.
Kami percaya semua ini akan membuat kami menjadi anak yang dapat melalui jalan hidup yang penuh tantangan. Sekali lagi terima kasih kepada mereka yang telah membuat kami berubah dan berguna!
 
(diar sanjaya)

Seputar Paroki 7

DONOR DARAH


Minggu, 20 Juni 2010 lalu telah berlangsung kegiatan triwulan dari Subseksi Kesehatan PSE Paroki St. Fransiskus Asisi, yaitu Aksi Kemanusiaan Donor Darah. Sebuah kegiatan mulia yang mengingatkan kita betapa berartinya setiap tetesan darah bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Untuk dapat berpartisipasi menjadi pendonor, tentu diperlukan persiapan yang baik. Diantaranya calon pendonor dalam keadaan sehat; dalam tiga hari menjelang donor tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan kecuali vitamin; Hemoglobin (HB) minimal 2,5; tekanan darah normal; tidur cukup; serta memiliki berat badan minimal 45 kg. Dengan kondisi tubuh yang memenuhi syarat, darah yang didonorkan pun akan mempunyai kualitas baik dan sungguh membantu sesama yang membutuhkan.
Selama ini kegiatan donor darah dilakukan di Ruang Santa Maria. Namun selama pembangunan gedung pastoral paroki, Ruang Santa Maria berubah fungsi menjadi kantor sekretariat paroki serta ruang kerja imam. Maka kegiatan donor darah dipindah ke ruang kelas SMA Mardi Yuana.
Para petugas pendaftaran dari Legio Maria sudah siap di gerbang masuk Sekolah Mardi Yuana sejak menjelang pukul 8.00. Tak lama petugas dari PMI pun datang dengan segala peralatannya, setelah sebelumnya sempat salah tempat (menuju aula paroki). Dengan sigap dan senyuman semua petugas melaksanakan tugas sebaik mungkin.
Satu persatu calon pendonor mendaftar dan diperiksa petugas PMI. Ada yang senang karena berhasil mendonorkan darahnya, ada pula yang terlihat kecewa karena tidak berhasil. Kemudian, biasanya petugas PMI akan memberikan saran untuk memperbaiki pe-nyebab kegagalan agar berikutnya berhasil mendonorkan darah. Dari 37 orang yang mendaftar, sebanyak 32 orang berhasil mendonorkan darahnya. Jumlah ini memang terlihat lebih sedikit dibanding jumlah pendonor pada kegiatan-kegiatan sebelumnya. Mungkin banyak yang belum tahu ada perpindahan lokasi. Terima kasih bagi para pendonor, semoga tetap sehat sehingga dapat berkelanjutan. Kepada yang belum berhasil, jangan putus asa, tiga bulan mendatang silakan mencoba lagi!
Sekitar pukul 11.00, kegiatan pun ditutup. Semua peralatan dibereskan dan ruang kelas dikembalikan seperti semula. Terima kasih kepada pihak Sekolah Mardi Yuana yang telah meminjamkan tempat dan tenaga serta kepada para legioner yang telah meluangkan waktu dan tenaga sehingga kegiatan donor darah ini dapat berlangsung dengan baik.
Jika tidak ada perubahan, aksi kemanusiaan donor darah akan diadakan kembali pada September 2010. Satu minggu sebelum pelaksanaan akan diumumkan dalam misa melalui Berita Gereja. Untuk umat yang ingin berpartisipasi dalam aksi kemanusian donor darah ini, dapat langsung datang ke lokasi, yaitu di SMA Mardi Yuana, Sukasari. Sampai bertemu di sana!
 
(m.74)

Seputar Paroki 8

PAINTING ON T-SHIRT with Bina Iman Anak


Memuji atau memuliakan nama Tuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa menyanyi, berdoa atau berkreasi. Kelompok Bina Iman Anak (BIA) Maria Penabur Kasih Wilayah St. Maria Fatima - Bondongan bekerja sama dengan Kelompok Bina Iman Anak yang ada di Paroki St. Fransiskus Assisi mengajak anak-anak untuk memuliakan nama Tuhan dengan cara berkreasi. Bentuk kreasi yang dilakukan dalam bentuk Painting On T-Shirt. Painting On T-Shirt adalah kegiatan melukis dengan media kaos menggunakan cat kain.Kegiatan dilaksanakan hari Minggu tanggal 13 Juni 2010 pukul 09:00 sampai 12:00 di Aula SD Mardi Waluya Bondongan. Sebanyak 93 anak ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, mereka terdiri dari anak-anak usia Play Group dan Sekolah Dasar.
Waktu menunjukan pukul 08:30, anak-anak mulai berdatangan ke sekolah Mardi Waluya. Mereka langsung menuju tempat registrasi yang sudah ditentukan sesuai dengan kelompok BIA mereka.Anak-anak yang sudah melakukan registrasi diberi tanda pengenal anak, kaos sesuai ukuran anak dan nomor door prize yang akan diundi diakhir acara. Tepat pukul 09:00 acara dimulai dengan diawali doa pembukaan, dilanjutkan pengarahan dari para pembina. Selanjutnya anak-anak memilihan gambar untuk dilukis, ada 7 gambar yang disediakan. Bagi anak-anak yang punya kreasi sendiri boleh menggunakan keasi mereka. Setelah itu dilanjutkan dengan sketching, yaitu menjiplak gambar yang dipilih tadi dengan menggunakan pensil. Selesai sketching baru diberi warna sesuai dengan kreasi anak-anak. Pada sesi pemberian warna dianggap sesi yang paling susah karena anak-anak kurang terbiasa melukis menggunakan cat air atau cat minyak, meraka sudah terbiasa dengan pensil warna atau krayon. Karena kegiatan ini tidak dilombakan, para pendamping memberi bantuan kepada anak-anak yang merasa kesulitan menggunakan cat dan kuas. Bahkan ada beberapa orang tua yang ikut membantu bahkan melukis bersama putra/putrinya.
Waktu yang kami sediakan untuk acara ini sekitar 2 jam, ternyata anak-anak dapat menyelesaikan dalam waktu 1,5 jam.
Sambil menunggu kering lukisan, anak-anak berkumpul di aula SMP Mardi Waluya untuk santap siang bersama, dengan menu nasi kuning. Setelah jasmani kita disegarkan, acara dilanjutkan dengan pengundian nomor door prize. Sebelum anak-anak pulang, anak-anak foto bersama sambil membawa hasil karya mereka.
Kami para pembina BIA Maria Penabur Kasih mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu Donatur, PSE Paroki St. Fransiskus – Sukasari, pengurus BIA St. Ursula Suryakencana, pengurus BIA St. Fransiskus Sukasari, OMK Don Bosco Bondongan, Yayasan dan Sekolah Mardi Waluya Bogor, Pengurus Wilayah St. Maria Fatima dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga karya-karya kita senantiasa mendapat berkat dari Bapa di Surga. Amin.


-debe- Dionysius Basuki 

Seputar Paroki 9

Menjadi EKSIS di antara kaum populis..!
LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan)
OMK St. Fransiskus Asisi Sukasari
10-11 Juli 2010, Berkat Anugerah Resort – Gn.Geulis

Sabtu, 10 Juli 2010 OMK St.Fransiskus Asisi 
yang terdiri dari 6 wilayah telah berkumpul di Gereja St. Fransiskus Asisi Sukasari pada pk. 09.00. Kami semua bersiap untuk pergi menuju Berkat Anugerah Resort untuk mengadakan kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) selama 2 hari. Adanya kelompok-kelompok masih terlihat di antara kami karena kami belum saling mngenal satu sama lain. Sekitar pk 10.00 kami berangkat dengan menggunakan 5 angkutan umum dan 4 kendaraan pribadi didampingi oleh Koordinattor Kepemudaaan Paroki (Ibu Marlina Puniman), beberapa orangtua, serta frater. Sebelum berangkat, Romo Robertus Eeng selaku Moderator Kepemudaan Paroki memimpin doa agar kegiatan kami disertai oleh-Nya dalam perjalanan, dan seluruh rangkaian acara kami dapat berjalan dengan lancar. Kemudian kami pun berangkat. Kira-kira pk. 11.00, kami berhenti di tengah perjalanan, di Danau Cinta tepatnya untuk makan siang bersama. Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan, dan sekitar pk 12.00 kami telah tiba di tempat tujuan kami, yaitu di Berkat Anugerah Resort-Gn.Geulis. Karena kami masih menunggu waktu check ini sekitar pk. 15.00, maka seksi acara dari panitia mengadakan beberapa games yang bertujuan agar kami semua saling mengenal. Sukacita, canda tawa mulai terbentuk di antara kami. Kami mulai berbaur satu sama lain. Lalu kami dibagi ke dalam 6 kelompok. Kami pun diminta untuk memberikan nama tokoh jagoan kepada mkelompok kami masing-masing dan membuat yel-yel yang lucu dan menarik. Kreatifitas, tukar menukar pikiran semakin mengakrabkan kami satu sama lain. Kemudian tiba saatnya kami untuk check in. Kami pun dihidangkan snack sore, lalu kami diberi waktu untuk beristirahat sampai pk. 17.00. Pk. 17.00 kami semua berkumpul di aula untuk membuka kegiatan LDK ini. Kegiatan LDK OMK St. Fransiskus Asisi kali ini dipimpin oleh 2 orang frater Projo Bandung. Mereka adalah Frater Nugie dan Frater Pandu. Mereka membuka kegiatan ini dengan memberikan kontrak kerja. Kontrak kerja tersebut adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh peserta agar kegiatan LDK ini dapat berjalan dengan tertib dan disiplin.
Setelah kami semua memahami dengan aturan main yang diberikan oleh para frater, kemudian kegiatan kami dilanjutkan dengan Ibadat Pembuka. Ibadat pembuka dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Frandu (panggilan akrab Frater Pandu). Bacaan Injil dalam ibadat ini diambil dari Matius 6 : 1-16. Nilai yang hendak ditanamkan melalui bacaan tersebut adalah Pelayanan Kristianitas bermula dari ketulusan dan tanpa pamrih. Yang dapat dilihat juga dari film Mother Theresa/Madre Teresa. Melalui bacaan ini pula, kami ingin diajak untuk menyadari bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pun sering menemukan orang-orang terlantar. Yang menjdai pertanyaan, apa yang ada di dalam pikiran kita dan apa yang dapat kita lakukan?? Kita renungkan dari hal kecil saja, pakan kita sudah terlibat dalam pelayanan di Gereja? Gereja adalah seluruh umat, termasuk di dalamnya adalah rekan-rekan OMK. Dalam kehidupan menggereja, kita terdiri dari pribadi-pribadi yang berbeda. Mengapa Tuhan menciptakan pembedaan, keanekaragaman? Karena Tuhan juga menciptakan KASIH. Dengan KASIH, kita diajak untuk bersatu. Dengan partisipasi OMK di gereja, maka kita telah membantu gereja untuk melanjutkan karya pelayanan di masa yang akan datang. “Menjadi EKSIS di antara Kaum Populis” adalah tema dari kegiatan LDK ini. Eksis di sini, dimaksudkan untuk membuat kami mampu terlibat dalam kegiatan-kegiatan OMK di gereja dengan KETULUSAN DAN TANPA PAMRIH. Maka kami diajak untuk tidak takut melakukan hal postif walaupun orang mencela atau tidak menyukainya. Jika kita melukukannya dengan ketulusan dan tanpa pamrih, maka itulah EKSIS yang sebenarnya. Kemudian ibadat ditutup dengan doa. Pk. 17.00 kegiatan dilanjutkan pada MISI I. Misi I = Semangat Eksis dibangun di dalam komunitas sehati dan sepenanggungan. Misi I ini dilakukan dengan bentuk makan malam bersama dengan gaya “Army Dinner”. Peserta masuk ke dalam kotak yang dibuat dari tali raffia. Semua perlengkapan makan serta makanan diletakkan di luar kotak. Kami diajak untuk menemukan sendiri bagaimana caranya untuk menikmati santap malam tanpa rasa putus asa, tanpa berdiri dan berpindah tempat. Maka, peserta yang duduk dekat dengan perlengkapan makan dan makanan, harus mengambilkan makanan untuk peserta lain yang duduk di dalam kotak. Sungguh cara makan yang berbeda yang kami rasakan. Namun, kami merasa 3S : Semua Kebagian, Semua Kenyang, Semua Senang. Setelah makan malam, acara terakhir pada hari pertama LDK kami adalah menonton sebuah film. Kami menonton film King. Film ini merefleksikan bagaimana kami harus mempunyai tekad untuk meraih sesuatu walaupun kami tidak punya. Kita harus membangun prinsip bahwa, walaupun kami tidak punya namun kami bisa. OMK St.Fransiskus Asisi Sukasari dengan berbagai kekurangan yang ada, harus mampu bersatu untuk meraih apa yang diharapkan oleh gereja terhadap diri kami. Kami sebagai penerus gereja, diharapkan mampu bahu membahu untuk memajukan kehidupan menggereja di paroki kita ini. Sebelum kami beristirahat malam, kami mengadakan perpisahan sederhana dengan Frater Joko yang telah bertugas di Paroki Sukasari selama kurang lebih 1 tahun. Sedikit banyak frater Joko telah berperan aktif dalam memajukan eksistensi OMK di paroki. Banyak kenangan yang kami alami bersama frater Joko. Namun ada kalanya kami bertemu dan ada kalanya kami berpisah. Sebagai ucapan terima kasih dan kenang-kenangan kami kepada frater Joko, kami memberikan hadiah sederhana yang menjadi kesukaannya. Selamat melanjutkan studi dan tugas pelayananmu frater. Kemudian sekitar pk 11.00 kami pun tidur. Agar kami dapat melanjutkan aktifitas kami selanjutnya di keesokan hari.
Minggu, 11 Juli 2010 tepat pk. 07.00 kami bersama-sama berkumpul di aula untuk mengadakan doa pagi. Frater Pandu dan Frater Nugie kembali membuka kegiatan kami di hari terakhir kegiatan LDK ini. Setelah doa pagi, kemudian kami sarapan dan melanjutkan kegiatan ke MISI II. Para peserta sudah berdandan dengan “gila” sesuai dengan karakter masing-masing. Para peserta dituntut untuk berkreasi dalam medandani dirinya masing-masing. Ini sebagai wujud dari MISI IV (Semangat Eksis selalu kembali pada keunikan pribadi), yang bertujuan agar OMK menyadari bahwa karakter adalah sebuah anugerah yang layak disyukuri dan OMK hendaknya berani menampilkan karakter dasar terhadap dunia. Dengan penampilan yang unik dan “gila”, kami pun berlanjut ke MISI II. Dalam MISI II (Semangat Eksis diwujudkan dalam kebersamaan) ini, 6 kelompok berlomba untuk menemukan harta karun di hutan. Setiap kelompok harus mencari sedotan yang berisi kertas sebagai petunjuk. Masing-masing kelompok memiliki warna sedotan yang berbeda. Keceriaan, kekompakan, kerja sama semakin terbentuk lagi di antara kami semua. Kami menyadari bahwa semangat EKSIS nampak di dalam sebuah komunitas kebersamaan mengingat manusia lahir sebagai makhluk sosial. Pencarian harta karun pun selesai pada pk. 10.00 lalu kami break sejenak untuk menikmati snack. Kemudian pk. 11.30 masing-masing kelompok bergabung kembali untuk memecahkan kode-kode yang terdapat pada sedotan-sedotan yang berhasil ditemukan. Kemudian kami masuk ke dalam MISI II (Semangat Eksis dalam bermisi menuntut TOTALITAS). Para peserta harus memindahkan lilin dari satu kelompok ke kelompok lain, dengan tantangan lemparan bom nuklir (plastik berisi air) dari panitia yang berdiri di pinggir-pinggir arena permainan. Para peserta dituntun untuk tetap setia menjaga kelompoknya, agar lilin yang mereka bawa dapat sampai kepada kelompok lain. Permaian ini membuat kami sadar bahwa kami merupakan satu kesatuan dalam kehidupan menggerja. Maka kami harus bersatu dan bahu membahu agar apa yang kami inginkan, dapat tercapai terutama dalam keaktifan kami di paroki. Akhirnya, MISI-MISI pun telah diselesaikan dengan baik. Kami kembali untuk membereskan barang-barang bawaan kami karena kami harus bersiap untuk pulang. Sebelumnya, kami menutup LDK ini dengan Misa Penutupan yang dipimpin oleh Romo Robertus Eeng. Dalam kotbahnya, Romo Eeng berpesan agar kami tidak membeda-bedakan lagi satu sama lain, walaupun kami berasal dari wilayah yang berbeda, namun kami semua adalah OMK Paroki St.Fransiskus Asisi Sukasari.. Kami harus bersama-sama menjalankan seluruh kegiatan OMK di Paroki. Ketulusan, tanpa pamrih, kerja sama, kekompakkan, persaudaraan, rendah hati, akan semakin menguatkan persaudaraan kami agar kami menjadi EKSIS di antara kaum populis. Setelah Perayaan Ekaristi, kami makan siang kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Setelah itu kira-kira pk. 16.00 kami pulang menuju paroki Sukasari. Terima kasih Tuhan atas segala berkat yang telah kami terima selama kegiatan LDK ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Pastor Ridwan Amo, Romo R. Eeng, Frater Joko, Frater Pandu, Frater Nugie, Ibu Marlina Puniman (Mamie Pun), Ka Floren., Tante Yuli, Tante Novi, Om Anton, para Ketua Wilayah, teman-teman panitia, teman-teman OMK dari setiap wilayah, serta pihak-pihak lain yang telah membantu sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Guys…….. sekarang kita semua adalah Youth of Saint Francis…!! So……ayo kita EKSIS di antara kaum populis!!! Tuhan Memberkati kita semua… 

(Yunita K.)

Seputar Paroki 10

Menindak lanjuti tema aksi Puasa Pembangunan tahun 2010, yakni Keluarga yang bertanggung jawab, khususnya dalam bidang ekonomi, maka Wilayah St. Maria Fatima bekerjasama dengan PSE Paroki St. Fransiskus Assisi Bogor mengadakan seminar Ekonomi Rumah Keluarga & peluang Usaha.
Acara yang digelar pada tanggal 10 Juli 2010, dimulai pukul 10:00 pagi hari bertempat di aula SD Mardi Waluya, dihari oleh para orang tua dari anak asuh PSE dan umat yang ada di Wilayah dan Paroki.
Seminar ini dibuka oleh Ketua PSE Paroki, Bpk. JMV Diar Sanjaya, doa oleh Bpk Robertus Robby Ruliyadi dan diisi oleh nara sumber dari Jakarta yaitu Ibu Natalia Soeni dan dipandu oleh Moderator Ibu Fransisca Damastuti. Para peserta diberi ulasan tentang perencanaan keuangan, tips menentukan prioritas dalam pengunaan dana serta diakhiri dengan tips-tips dalam melihat peluang dan menjalankan usaha .
Walaupun materi berkesan agak serius, sebagian besar peserta tetap antusias mengikuti seminar hingga akhir. Seminar diselengi dengan foto bersama dan setiap peserta beroleh foto bersama ukuran 12R secara cuma-cuma dari panitia.
Semoga seminar ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan umat dalam bidang ekonomi sebagai bagian dalam langkah pemberdayaan umat/komunitas dalam mencapai keluarga kristiani (gereja domestik) yang bertanggung jawab khususnya dalam bidang Ekonomi yang didambakan oleh setiap keluarga. Dengan pemahaman dan kesadaran umat serta motivasi yang terarah, umat dapat (di)berdaya(kan), sehingga tercapainya kesejahteraan dan tanggung jawab dalam gereja domestik (keluarga) akan semakin meneguhkan, bahwa Allah selalu berkarya dan hadir ditengah umatnya.

(Swara Wilbond)

Seputar Paroki 11

ZIARAH REKOLEKSI PENGURUS DAN PENULIS TETAP MAJALAH BERITA PAROKI
Sabtu-Minggu, 17 – 18 Juli 2010


Pencerahan dalam suatu kegiatan rutinitas memang sangat diperlukan. Menyadari akan hal itu maka pada tanggal 17-18 Juli 2010 mengadakan Ziarah sekaligus rekoleksi bagi para pengurus, mantan pengurus dan penulis tetap majalah Berita Paroki. Tujuan dari Ziarah dan Rekoleksi kali ini adalah ke Goa Maria Subang dan Goa Maria di Lembang Bandung. Rom-bongan berangkat dari depan gereja St. Fransiskus Asisi Sukasari jam 06.30 WIB dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang yang terdiri dari para pengurus, mantan pengurus dan penulis tetap beserta keluarganya. Tujuan pertama kami adalah ke goa Maria Subang. Rombongan sampai ke Subang jam 10.00 WIB. Setelah istirahat ± 15 menit, Kami meneruskan untuk Ibadat jalan salib. Sekitar jam 11.00 WIB ibadat selesai kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke Tangkuban Perahu. Makan siang kami lakukan dalam perjalanan menuju ke Tangkuban Perahu. Rombongan sampai di Tangkuban Perahu jam 13.15. Acara bebas sampai jam 15.00 WIB diisi dengan jalan-jalan dan berfoto bersama. Selanjutnya rombongan menuju ke Wisma Karmel di Lembang untuk menginap dan rekoleksi. Rombongan sampai di Wisma Karmel jam 16.45 WIB. Kami menempati 4 kamar besar. Kemudian kami istirahat dan mandi. Sekitar jam 18.30 WIB sambil makan malam siap diadakan ramah tamah dan perkenalan pengurus dan keluarganya. Jam 19.00 WIB kami makan malam bersama yang dilanjutkan dengan Pencerahan bagi para pengurus dan penulis majalah Berita Paroki. Acara Pencerahan bertemakan “ Menghadirkan Kerajaan Allah dalam Berita Paroki “ dibawakan oleh Bapak Diar Sanjaya. Dalam rekoleksi ini kami semua diajak untuk bersama-sama menghadirkan kerajaan Allah dalam pelayanan melalui majalah Berita Paroki. Sekitar jam 21.00 acara selesai dan ditutup dengan doa malam bersama. Pagi-pagi jam 07.00 WIB kami sudah makan pagi bersama, selanjutnya kami bersiap untuk mengikuti Misa kudus yang dimulai pukul 08.00 pagi. Misa se-lesai sekitar jam 09.30 WIB dan kami masing-masing melanjutkan doa ke Goa Maria dan salib Yesus. Sekitar jam 10.30 rombongan bersiap melanjutkan perjalanan ke jalan setia Budi Bandung untuk berbelanja di Pabrik tahu Susu. Di Pabrik ini kami tidak terlalu lama, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kartika sari dan ke Primarasa untuk berbelanja oleh-oleh. Sekitar jam 15.00 WIB kami bersiap pulang kembali menuju ke Bogor. Akhirnya selesai sudah perjalanan yang penuh kenangan dan kami semua sampai di Bogor jam jam 17.30. Terima kasih kepada semua Bapak dan Ibu yang banyak mendukung dan membantu sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Tuhan Memberkati.
 
(AAS)

Percikan Pengalaman 1

TUHAN SELALU MELINDUNGI KITA

Belum satu menit pesawat yang saya tumpangi lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, Bali, saya mencari satu tas bawaan saya yang tidak terlihat dan baru saya ingat tas itu tertinggal saat saya membeli minuman di sebuah café di Bandara tadi.
Dengan perasaan panik, karena tas itu berisi barang-barang berharga yang sangat penting, saya menanti saat pesawat yang saya tumpangi sampai di Bandara Soekarno-Hatta untuk dapat menghubungi café tersebut. Untung saja saya tidak terpaku pada kepanikan saya. Sepanjang perjalanan saya berdoa. Saya percaya Tuhan selalu melindungi saya sepanjang hari. Ketika saya lengah dan lalai, saya percaya Tuhan tetap melindungi saya. Saya percaya ketika saya turun dari pesawat nanti, saya akan bisa menghubungi café tersebut dan akan menemukan tas saya. Saya begitu yakin dan percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup saya.
Setelah pesawat landing di Bandara Soekarno-Hatta, setelah saya turun dari pesawat, saya segera menelpon rekan kerja saya di Bali untuk mencari tahu dan menghubungi café yang saya maksud, karena saya tidak tahu nomor telpon café tersebut.
Karena hari sudah larut malam, saya agak kesulitan menghubungi rekan saya itu, ya saya yakin dia sudah tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, yang artinya di Bali sudah satu jam lebih malam. Kasih setia Tuhan kiranya selalu menyertai, akhirnya rekan saya mengangkat juga telponnya dan benar tadi dia sudah tidur.
Ketika saya ceritakan permasalahan saya, saya mendengar nada suara rekan saya seperti ada keraguan untuk menemukan dan mendapatkan kembali tas saya yang hilang itu. Saya tetap berdoa. Saya percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu dengan ajaib dan luar biasa. Saya membiarkan Tuhan melakukan apa yang Tuhan mau, membiarkan kehendak Tuhan yang terjadi dalam kehidupan saya. Saya berserah kepada-Nya. Dalam pikiran saya, bila tas saya tidak diketemukan, saya tetap percaya Tuhan punya rencana yang baik buat saya. Saya percaya rancangan Tuhan adalah damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Tuhan merencanakan hari depan yang penuh harapan.
Pukul 7.39 WIB rekan saya menelpon.Ia mengatakan tas saya diketemukan dan disimpan oleh pegawai di café itu. Melalui telpon saya dihubungkan dengan pegawai café yang menemukan dan menyimpan tas saya untuk memberi keterangan mengenai tas dan isi tas saya itu.
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti (Mazmur 46 : 2 )
Ketika kita lengah, ketika saya lalai menjaga tas saya, kalau kita mempercayakan hidup kita, mempercayakan perjalanan kita, mempercayakan keberadaan kita kepada Tuhan, maka ketika kita tidak siaga, Tuhan melindungi. Tuhan membuat pegawai café itu memiliki hati yang jujur, yang mau menyimpan tas saya dan mau mengembalikannya, semua isi tas saya utuh.
Semua adalah pertanda begitu luar biasa kasih penyertaan Tuhan dan perlindungan-Nya, sebab kalau tidak, tas itu pasti sudah hilang.
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan ( Yesaya 41 : 10 )
Tuhan kita adalah Allah yang dahsyat. Ketika kita sungguh-sungguh percaya, berserah penuh kepadaNya, maka Ia akan bekerja dengan ajaib, melebihi apa yang ada dalam pikiran kita. Tuhan memberkati.
 
(eestee)

Percikan Pengalaman 2


“Tuhan itu baik, Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan,  Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepadaNya”
(Nahum 1:7)

Cerita ini adalah kejadian pada hari Kamis tanggal 17 Juni 2010.
Pada malam itu, saya bersama dengan pacar saya dan kedua teman saya serta disusul dengan adik dan pacar adik saya, kami bermain badminton di Komplek Pakuan I - Monte Carlo. Malam itu adalah malam pertama kita ber-enam bermain badminton bersama. Maka dari itu, saya mengambil kesempatan untuk mengabadikan momen-momen yang berharga ini. Saya merekamnya menggunakan kamera digital milik seorang teman saya. Saya meminjamnya, karena memang hobi saya adalah fotografi.
Waktu itu kami mulai bermain sekitar jam 19:30. Kami saling bergantian bermain, karena raket yang saya miliki hanya dua, itupun bukan milik saya, tapi milik adik saya. Waktu berlalu hingga tak terasa telah menunjukkan jam 21:00. Karena takut pulang terlalu malam, maka kami segera membereskan bawaan kami. Lalu, pacar saya mengatakan “ada yang ketinggalan ga?” saya menjawab tanpa melihat-lihat kembali bawaan saya. Saya bilang “ga, ga ada yang ketinggalan”. Setelah itu kami pun meninggalkan lokasi itu. Waktu itu kami berenam tidak pulang bersama, adik saya dan pacar adik saya pulang terlebih dahulu karena tidak bisa pulang lebih malam lagi. Sedangkan saya dan pacar saya serta dua teman saya yang lainnya, merencanakan untuk membeli makan terlebih dahulu.
Setelah lama di perjalanan, kami sepakat untuk membeli nasi padang. Kami membelinya di Rumah Makan Padang Bondongan. Lalu setelah itu, kami pun pulang. Rencananya kami ingin makan bersama. Setelah sampai di rumah teman saya, saya tidak sengaja mengecek isi tas saya, ternyata kamera nya tidak ada. Saya pun kaget. Saya sempat berpikir pesimis karena kamera tersebut setelah kami tinggal cukup lama disana, pasti sudah tidak ada. Namun saya menjadi yakin berkat pacar saya yang mengajak saya untuk kembali kesana saat itu juga. Saya pun langsung bergegas kesana dengan pacar saya.
Dalam perjalanan dari rumah teman saya yang berada di Jl. Roda menuju Komplek Pakuan, kami melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Puji Tuhan karena dalam perjalanan menuju Komplek Pakuan tersebut, sama sekali tidak ada hambatan. Setelah sampai disana, kami tidak mendapatkan apa-apa. Sama sekali tidak ada kamera yang kami cari. Saya pun pasrah, tanpa usaha apapun. Saya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Namun pacar saya masih ingin mencari, dan tidak pernah berhenti untuk berusaha mencari. Sampai akhirnya, pemilik rumah dekat tempat kami bermain, keluar dari rumahnya dan mengatakan “Cari apa? Ada yang ketinggalan?”. Langsung saya menjawab “ia, kamera saya ketinggalan”. Lalu pemilik rumah itu masuk ke dalam dan mengambilkannya untuk kami. Ternyata mereka yang menemukannya dan menyimpannya. Sungguh hal yang sangat menggembirakan, menyenangkan, tidak ada kata yang dapat diungkapkan atas kebaikkannya itu. Saya merasa bersyukur sekali karena masih ada orang baik yang mau membantu saya dalam kesusahan saya. Terima kasih Tuhan atas apa yang Engkau berikan kepada saya, ini sebuah mukjizat yang benar-benar membuat saya sangat sadar bahwa Engkau memang ada.

Makna dari kejadian ini adalah :
Setiap orang yang selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, pasti Tuhan memberikan jalan keluarnya. Jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah! Percayakan pada Tuhan, bahwa kau dapat mendapatkannya. Seperti kejadian yang saya alami ini, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berarti, karena saya diingatkan untuk tidak berhenti, dan saya yakin bahwa jika saya berhenti mencari, saya akan benar-benar kehilangan kamera tersebut. Untuk itu, perlu anda ingat, “TAK ADA KATA BERHENTI”. Tetap optimis! Usahakan sampai semuanya benar-benar menjadi seperti yang anda inginkan. Percayalah akan mukjizat Tuhan. Karena mukjizat itu akan datang melalui orang-orang terdekat kita disaat kita benar-benar yakin dan percaya akan Tuhan. Tuhan memberkati!


“Bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4)

Info Paroki

Telepon

Hampir tiap malam kami para staf seminari berkumpul di ruang TV. Pada waktu itu telepon hanya ada di situ dan hanya satu. Sehingga kalau bunyi harus ada yang mengangkat dan memberitahukan siapa yang berhak menerima telepon.

Pada suatu malam sekitar pukul 21 lewat, telepon berbunyi. Kita menebak pasti dari luar kota, karena telepon berbunyi malam (biaya telepon lebih murah malam hari daripada siang hari). Dan benar saja, sewaktu diangkat telepon ditujukan kepada anak seminari yang berasal dari luar Jawa. Seorang anak seminari yang kebetulan bertugas menjaga pastoran lari mencari temannya yang mendapat telepon.

Tidak berapa lama kemudian, anak yang dicari datang tergopoh-gopoh. Langsung berteriak-teriak, halo.. halo.. ini siapa? tidak kedengaran, yang keras, berkali-kali kata itu diulang.. Akhirnya ia berkata pada kami, teleponnya mati, putus.

Kami yang kebetulan berada di situ akhirnya ketawa keras-keras, karena ia memegang telepon terbalik. Yang untuk dengar diletakkan di mulut, sedangkan yang untuk bicara di telinga. Pantas saja dia teriak dan berkata telepon mati.

Lantas kami beritahukan bahwa dia memegang telepon terbalik. Setelah dibalikkan ia mulai berbicara dan mendengar yang menelpon. Setelah selesai telepon ia senyum-senyum malu. Maklum baru kali itu ia menerima telepon. Kasihan dia dan kami pun tertawa lagi..


Bogor, 11 Maret 2010


Diambil dari
DIBALIK TEMBOK SEMINARI
JM RIDWAN AMO

Kalender Liturgi September 2010

Ujud Umum : Semoga di negara-negara yang kurang berkembang, pewartaan Kabar Baik memperbarui semangat masyarakatnya untuk secara aktif mengusahakan kemajuan sosial yang sejati.
Ujud Misi : Semoga keterbukaan hati terhadap cinta kasih, kita mengakhiri banyak peperangan dan konflik yang telah menodai bumi dengan darah yang tertumpah.
Ujud Gereja Indonesia : Semoga peringatan Hari Aksara Internasional (6 September) mendorong semua pihak bekerja sama meningkatkan kemampuan baca-tulis masyarakat, khususnya kaum yang terpinggirkan.

Rabu, 1 September 2010 : 1Kor. 3:1-9; 20-21; Luk. 4:38-44
Kamis, 2 September 2010 : 1Kor. 3:18-23; Luk. 5:1-11
Jumat, 3 September 2010 : Pw S. Gregorius Agung 1Kor. 4:1-5; Luk. 5:33-39
Sabtu, 4 September 2010 : 1Kor. 4:6b-15; Luk. 6:1-5
Minggu, 5 September 2010 : Hari Minggu Kitab Suci Nasional Keb. 9:13-18; Flm. 9b-10,12-17; Luk. 14:25-33
Senin, 6 September 2010 : 1Kor 5:1-8; Luk. 6:6-11
Selasa, 7 September 2010 : 1Kor. 6:1-11; Luk. 6:12-19
Rabu, 8 September 2010 : Pesta Kelahiran SP Maria Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mat. 1:1-16,18-23 (Mat. 1:18-23)
Kamis, 9 September 2010 : 1Kor. 8:1b-7,11-13; Luk. 6:27-38
Jumat, 10 September 2010 : 1Kor 9:16-19,22b-27; Luk. 6:39-42
Sabtu, 11 September 2010 : 1Kor. 10:14-22a; Luk. 6:43-49
Minggu, 12 September 2010 : Kel. 32:7-11,13-14; 1Tim. 1:12-17; Luk. 15:1-32 (Luk. 15:1-10)
Senin, 13 September 2010 : Pw S. Yohanes Krisostomus 1Kor. 11:17-26; Luk. 7:1-10
Selasa, 14 September 2010 : Pesta Salib Suci Bil. 2L4-9; atau Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17
Rabu, 15 September 2010 : Pw SP Maria Berdukacita 1Kor. 12:31 - 13:13; atau Ibr. 5:7-9; Luk. 7:31-35; atau Luk. 2:33-35.
Kamis, 16 September 2010 : Pw S. Kornelius 1Kor. 15:1-11; Luk. 7:36-50
Jumat, 17 September 2010 : 1Kor. 15:12-20; Luk. 8:1-3
Sabtu, 18 September 2010 : 1Kor. 15:35-37,42-49; Luk. 8:4-15
Minggu, 19 September 2010 : Am. 8:4-7; 1Tim. 2:1-8; Luk. 16:1-13 (Luk. 16:10-13)
Senin, 20 September 2010 : Pw S. Andreas Kim Tae-gon dan Paulus Chong Ha-sang, dkkMrt Ams. 3:27-34; Luk. 8:16-18
Selasa, 21 September 2010 : Pesta S. Matius Ef. 4:1-7,11-13; Mat. 9:9-13
Rabu, 22 September 2010 : Ams. 30:5-9; Luk. 9:1-6
Kamis, 23 September 2010 : Pw S. Pius Padre Pio dr Pietrelcina Pkh. 1:2-11; Luk. 9:7-9
Jumat, 24 September 2010 : Pkh. 3:1-11; Luk 9:18-22
Sabtu, 25 September 2010 : Pkh. 11:9 - 12:8; Luk. 9:43b-45
Minggu, 26 September 2010 : Am. 6:1a,4-7; 1Tim. 6:11-16; Luk. 16:19-31
Senin, 27 September 2010 : Pw S. Vinsensius de Paul Ayb. 1:6-22; Luk. 9:46-50
Selasa, 28 September 2010 : Ayb.3:1-3,11-17,20-23; Luk. 9:51-56
Rabu, 29 September 2010 : Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a; Yoh. 1:47-51
Kamis, 30 September 2010 : Pw S. Hieronimus Ayb. 19:21-27; Luk. 10:1-12

Jadwal Petugas September 2010

Refleksi Hidup Bung Francis

Cover Belakang Agustus 2010

Susunan Dewan dan Wilayah

Dewan Pastoral Paroki
Periode Oktober 2009 – September 2012

Ketua RD. Ign. Heru Wihardono
Wakil Ketua (Teritorial) Tarsisius Sujitno
Wakil Ketua (Kategorial) xxx
Sekretaris I Lucia Yuniarti
Sekretaris II Veronika Alexandria Patricia Susan
Bendahara I Eulalia Natalia
Bendahara II Maria Yulia Kusniati

Bidang Pewartaan
Ketua Bidang Pewartaan Martin Doro Wulon
Pendamping Bidang Pewartaan xxx
Ketua Seksi Katekese Sisilia Sumiati
Ketua Seksi Kitab Suci Maria Veronica Istiati
Pendamping Seksi Kitab Suci Peter Suriadi
Ketua Seksi Bina Iman Anak Maria Christina Doris Nurdiani
Ketua Seksi Panggilan Maria Magdalena Novy Yolanda
Ketua Seksi KEB Zita Purwaning Pinda Widayati

Bidang Liturgi
Ketua Bidang Liturgi Giacinta Tanti Yulia
Pendamping Bidang Liturgi RD. Dionysius Adi Tejo Saputro
Ketua Seksi Prodiakon Stefanus Ramlan
Ketua Seksi Lektor Cynthia Mexsura, Monika Kusjanti
Ketua Seksi Putera Altar Ignatius Sebastian
Pendamping Putera Altar Timotius Heryawan Susanto
Ketua Seksi Koor Giacinta Tanti Yulia
Ketua TTK Basilius Sukino Br.
Ketua Seksi Organis Priska Secilia Susanti

Bidang Pelayanan (PSE)
Ketua Bidang PSE Johanes Maria Vianney Diar Sanjaya
Wakil Ketua Bidang PSE Alexander Hasyim Budiman
Ketua Seksi Karitatif Fransisca Budi Darmastuti
Ketua Seksi Kesehatan dr Vincentius Vency Tjahyaputra
Ketua Seksi Poliklinik dr Imam Susilo
Ketua Seksi Orangtua Asuh Rosari Veronica Farida Ariani, Regina Bertha Sutandi
Ketua Seksi Kardiwilasa Lidwina Lindawati
Ketua Seksi Bina Iman Lansia Maria Goreti Minarni Amir

Bidang Persekutuan
Ketua Bidang Persekutuan Athanasius Koesbusono
Ketua Seksi Kerasulan Keluarga Antonia Sudarmi
Ketua Seksi HAK Amir Fidelis Sembiring
Ketua Seksi Komsos Y.G. Hari Gunarto

Bidang Kepemudaan
Ketua Bidang Kepemudaan Marcelina Marlina Puniman
Pendamping Kepemudaan Ignatius Jati Waluyo
Ketua Seksi OMK Octaviana Purnaman

Bidang Rumah Tangga
Ketua Bidang Rumah Tangga Bernadette Tan Hok Nio
Ketua Rumah Tangga Pastoran Kresensia Betty Valintino
Ketua Rumah Tangga Gereja Bernadette Tan Hok Nio
Ketua Rumah Tangga Taman Agnes Laurentia
Kepegawaian Anna Maria Sianny Achsin


Data Wilayah

Wilayah Tajur (Santo Antonius)

Ketua Wilayah Tarsisius Sujitno

Ketua Lingkungan 1 (St. Benediktus) Antonius Sarosa
Ketua Rukun 1 Antonius Sarosa
Ketua Rukun 2 Lucia Juliany
Ketua Rukun 3 Ignatius Sunardjo
Ketua Rukun 4 Marietha Nursiana

Ketua Lingkungan 2 (St. Katarina) Sisilia Lianti G.
Ketua Rukun 1 Maria Fransiska Yuliawaty Kalim
Ketua Rukun 2 Priska Stefanie So Liok Tjoe
Ketua Rukun 3 Maria Magdalena Indriaty
Ketua Rukun 4 Fransiska Lanny Setiawati
Ketua Rukun 5 Petronella Irene Tjiawani
Ketua Rukun 11 Clara Ri Utami Dewi

Ketua Lingkungan 2B (St. Maria) Regina Bertha Sutandi
Ketua Rukun 6 Mariana Merianni Sidik
Ketua Rukun 7 Maria Elisabeth Lydia
Ketua Rukun 8 Maria Fransisca Vera Tjia
Ketua Rukun 9 Maria Laurentia Yanthi Jafar
Ketua Rukun 10 Fransisca Hanny Lasmana

Ketua Lingkungan 3 (St. Yustinus) Ignatius Samidjan
Ketua Rukun 1 Natalia Erawati
Ketua Rukun 2 Margaretha Eveline Paula
Ketua Rukun 3 Evaristus Pardjito
Ketua Rukun 4 Antonius Sagino
Ketua Rukun 5 Agustinus Saliyo
Ketua Rukun 6 Bibiana Endang Retnowati
Ketua Rukun 7 Octavianus Pao

Ketua Lingkungan 4 (St. Yohanes Pembaptis) Ignatia Diah Praswati
Ketua Rukun 1 Dafrosa Datmehuli Boru Karo
Ketua Rukun 2 Teresa Linda Wijaya
Ketua Rukun 3 Hetty Hedwig
Ketua Rukun 4 Petrus Alexcius Agus Sugiarto
Ketua Rukun 5 Alphonsa Maria Hartin Sutarti
Ketua Rukun 6 Yohanes Sri Hartono

Ketua Lingkungan 5 (St. Elisabeth) Antonius Damianus Agus Setia Budi
Ketua Rukun 1 Rosalia Kartini
Ketua Rukun 2 Josephine Bertha Kustini
Ketua Rukun 3 Florentina Sriwati Noor
Ketua Rukun 4 Maria Veronica Istiati


Wilayah Suryakencana (St. Agustinus)

Ketua Wilayah J.B. Sukeria Agus

Ketua Lingkungan 1 (St. Bernadeth) M.M. Julianti W.
Ketua Rukun 1 Merry
Ketua Rukun 2 M.M. Memey
Ketua Rukun 3 Meita
Ketua Rukun 4 Helena Ang

Ketua Lingkungan 2 (St. Anna) M.M. Herryanti N.
Ketua Rukun 1 M.M. Herryanti N.
Ketua Rukun 2 Diana Kaliki
Ketua Rukun 3 Christine

Ketua Lingkungan 3 (St. Lucia) Wiwi
Ketua Rukun 1 Suganda Pena
Ketua Rukun 2 Maria T.
Ketua Rukun 3 Netty

Ketua Lingkungan 4 (St. Theresia) Florentina Hetty
Ketua Rukun 1 Leonardus David
Ketua Rukun 2 Rita Urip
Ketua Rukun 3 Veronica Narry
Ketua Rukun 4 Florentina Hetty

Ketua Lingkungan 5 (St. Katarina) C. Nuraniwati
Ketua Rukun 1 Rossy
Ketua Rukun 2 M.F. Yanni
Ketua Rukun 3 Agustina Hetty
Ketua Rukun 4 Indrawati

Ketua Lingkungan 6 (St. Monica) Yuanita Lely Olivia
Ketua Rukun 1 Anna Maria Hernayati
Ketua Rukun 2 Y.F. Leony
Ketua Rukun 3 M.M. Christine E.


Wilayah Bondongan (St. Maria Fatima)

Ketua Wilayah Silvester Surya Tjandra

Ketua Lingkungan 1 Silvester Surya Tjandra
Ketua Rukun 1 Clara Pawitan
Ketua Rukun 2 Yakobus Rudy Wijaya
Ketua Rukun 3 Stefanus Surya Suhendar

Ketua Lingkungan 2 Cornelius Widi Pramono
Ketua Rukun 1 Yohanes Metta Kumara
Ketua Rukun 2 Antonia Dianawati Kirana
Ketua Rukun 3 Dionisius Basuki
Ketua Rukun 4 Agustinus Susanto
Ketua Rukun 5 Maria Margaretha Tan Giok Hwa

Ketua Lingkungan 3 Felisia Febri Siok
Ketua Rukun 1 Felisia Febri Siok
Ketua Rukun 2 Marcelina Yuniawati
Ketua Rukun 3 Susi Effendi
Ketua Rukun 4 Alexis Salam
Ketua Rukun 5 Fransiska Magdalena Susan
Ketua Rukun 6 D. Suntono

Ketua Lingkungan 4 Hendrikus Sambi
Ketua Rukun 1 Monika
Ketua Rukun 2 Asih Priono
Ketua Rukun 3 Siti Rukiah

Ketua Lingkungan 5 Silvester Surya Tjandra
Ketua Rukun 1 Prioyulianto
Ketua Rukun 2 Lucius Jacky Handoko
Ketua Rukun 3 Maria Sipiyanti
Ketua Rukun 4 Dapid Chandra
Ketua Rukun 5 Florentinus Suryawan
Ketua Rukun 6 Donny Trias Ardianto

Ketua Lingkungan 6 Vincentius Djoni Wijaya
Ketua Rukun 1 Marcela
Ketua Rukun 2 Johanes Bercmans Purwoatmodjo
Ketua Rukun 3 Stephanus Jacky Tirta Raharja
Ketua Rukun 4 Iceu Maria


Wilayah Siliwangi I (St. Thomas Aquino)

Ketua Wilayah Maria Angelo Wahyudi

Ketua Lingkungan (St. Agustinus) Maria Margaretha Yuyun
Ketua Rukun 1 M.A. Soewito B.A
Ketua Rukun 2 Domonika Tju Lian Hoa
Ketua Rukun 3 Maria Agustina Rosilawaty
Ketua Rukun 4 Maria Magdalena Yanti
Ketua Rukun 5 Elisabeth Melania
Ketua Rukun 6 Ignatius Hadi Kardinan

Ketua Lingkungan (St. Yohanes Pembaptis) Margaretha Hettyana
Ketua Rukun 1 Elisabeth Yulianawaty
Ketua Rukun 2 Albertine Merni Mintarsih
Ketua Rukun 3 Angela Ermelinda

Ketua Lingkungan (St. Ursula) Maria Christina Doris Nurdiani
Ketua Rukun 1 Christina Sri Sundari
Ketua Rukun 2 Bernadette Tan Hok Nio
Ketua Rukun 3 Agnes Laurentia

Ketua Lingkungan (St. Maria) Lily Yusuf
Ketua Rukun 1 Veronica Yuyuh Nurdianti
Ketua Rukun 2 Bernardus Hanibal
Ketua Rukun 3 Maria Delores Multini S.
Ketua Rukun 4 S. Yulinda Muhardi
Ketua Rukun 5 M. Mouline Siregar

Ketua Lingkungan (St. Petrus) A. Sarjono
Ketua Rukun 1 Maria Agnes Sri Mulyani
Ketua Rukun 2 Fransiscus Tugiman
Ketua Rukun 3 Maria Fransisca Seany
Ketua Rukun 4 Kresensia Betty Valintino
Ketua Rukun 5 A. Sarjono

Ketua Lingkungan (St. Theresia) Dominikus Akhadi
Ketua Rukun 1 Margaretha Antheng Wigatha
Ketua Rukun 2 Eufrasia Agusta Melaniwati
Ketua Rukun 3 Fransisca Maria Aida W.

Ketua Lingkungan (St. Ignatius) Peter Suriadi
Ketua Rukun 1 Irene Khoe
Ketua Rukun 2 Kathrine Supriani Gilalo
Ketua Rukun 3 Maria Valentina Lendrawati
Ketua Rukun 4 Helena Etty Haryadi
Ketua Rukun 5 Maria Chatarina Detalya


Wilayah St. Michael

Ketua Wilayah Antonius B.N. Sukotjo

Wakil Ketua Flavianus Birawan

Sekretaris I J. D. Lehera
Sekretaris II Maria V. Lily

Bendahara I A. Budi Wahyono
Bendahara II C. Liyanti Husein

Ketua Lingkungan 1 (St. Bernadette) Y.C. Kamirah Dipo
Bendahara Stefanus Hendrik M.
Ketua Rukun Paskhas Lucia Kapoh
Ketua Rukun Brimob L. Subur Santoso
Ketua Rukun Zeni Yosef Pati Balon
Ketua Rukun Sekip I Nathalia Yanny Gunawan
Ketua Rukun Sekip II Metty Wiriadinata
Ketua Rukun Sekip III Christina Boyman

Ketua Lingkungan 2 (St. Gabriel) Julius Sucipto
Bendahara C. Liyanti Husen
Ketua Rukun Jaya Tunggal Willy B. Haryanto
Ketua Rukun Mekar Jaya C. Liyanti Husen
Ketua Rukun Pondok Permai Dianisia Lina LS

Ketua Lingkungan 3 (St. Bartolomeus) Flavianus Birawan
Bendahara Silvester Harry
Ketua Rukun Batutulis I Fransisca Setyanti Bambang
Ketua Rukun Batutulis II Natalia Nana Sutinah
Katua Rukun Batutulis III M.F. Tsang Hian Nio
Ketua Rukun Batutulis IV Gerard Sutiawan
Ketua Rukun Batutulis V Yohanes Baruno
Ketua Rukun Batutulis VI Lina
Ketua Rukun Batutulis VII Emanuel Oky
Ketua Rukun Batutulis VIII Veronica Yenny Soesanto


Wilayah Cipaku – St. Stefanus

Ketua Wilayah St. Indra Wahyu

Sekretaris V. Harsono Setiadi

Bendahara I Flavia H. Siska Hara R.
Bendahara II Maria Herlina

Ketua Lingkungan 1 (St. Paulus) Farida Ariani Thursina
Bendahara F. Lim Mei Juan
Ketua Rukun Pamoyanan I Laurentia Liana
Ketua Rukun Pamoyanan II Maria Elizabeth Lenny Soesanto
Ketua Rukun Pamoyanan III Marthen Ningsih
Ketua Rukun Perum. Kebun Raya Suzana Rudiyati

Ketua Lingkungan II (St. Maria) S. Sianiwati Rio
Bendahara Herman Tjahjana
Ketua Rukun Cipaku I Anastasia Rumidah Pandi
Ketua Rukun Cipaku II M.G. Minarni Amir
Ketua Rukun Cipaku III A.L. Iwan Karimawan
Ketua Rukun Cipaku IV Herman Tjahjana
Ketua Rukun Cipaku V Rossy M. Djonny
Ketua Rukun Cipaku VI Marcella Dede Swandy
Ketua Rukun Cipaku VII Marlina Lifardi

Ketua Lingkungan III (St. Redemptus) Fidelia Irwan Harris
Bendahara Silvia Laurensia Supardi
Ketua Rukun Dekeng I Silvia Laurensia Supardi
Ketua Rukun Dekeng II Margaretha Suharlistiati
Ketua Rukun Dekeng III Margarehra Suharlistiati

Organisasi/Kelompok
Ketua Legio Mariae Anna Maria Ritawati
Ketua Wanita Katolik M.T. Semiyarti
Ketua PDKK St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus Y. Janto Burhan
Ketua SSV J.M.V. Diar Sanjaya

Dewan Keuangan Paroki
Ketua RD. Ign. Heru Wihardono

Koordinator Maria Theresia Susan Somamiharja
Sekretaris Maria Veronika Mimie 
Pemeriksa Keuangan Agustinus Suparman Surjadi
Anggota Regina Anastasia Sianny


Daftar Prodiakon St. Fransiskus Asisi Sukasari Bogor
Wilayah Bondongan
1. Alexander H.B.
2. A. Suparman
3. J.M.V. Diar Sanjaya
4. Y. Rudi Wijaya/Tek Bie
5. Rofinus Harjanto K.

Sekolah Mardi Waluya
1. Hilarius Anton Rubana

Sekolah Mardi Yuana
1. Antonius Sarjono
2. V. Sukardi

Wilayah Siliwangi I
1. Matheus S.W.
2. A.F. Koesbiantoro
3. F.J. Padawangi
4. Eric Eddyanto
5. Rusli Yusuf
6. Dominic H. Akhadi
7. Paulus Hendro G.S.

Wilayah Siliwangi II
1. St. A. Ramlan Lesmana
2. Ign. Steve Setiadi
3. J. Sutjipto
4. J.M. Chandranata
5. B. Sudarsono
6. J.D. Lehera
7. St. Indra Wahyu
8. L. Subur Santoso

Wilayah Suryakencana
1. Winata Yusuf
2. Y. Suganda P.
3. F. Stefanus
4. Markus Irawan F.S.
5. A.F. Chandra Wijaya

Wilayah Tajur
1. Joseph B.
2. Tony A. Widyanto
3. B. Sukino Br.
4. Ign. Alwi Sadiyo
5. Eddy Yohanes Y. Runtu

Lain-lain
1. Antonius L.T.A.
2. F.K. Radjimin