“Tuhan itu baik, Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan, Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepadaNya”
(Nahum 1:7)
(Nahum 1:7)
Cerita ini adalah kejadian pada hari Kamis tanggal 17 Juni 2010.
Pada malam itu, saya bersama dengan pacar saya dan kedua teman saya serta disusul dengan adik dan pacar adik saya, kami bermain badminton di Komplek Pakuan I - Monte Carlo. Malam itu adalah malam pertama kita ber-enam bermain badminton bersama. Maka dari itu, saya mengambil kesempatan untuk mengabadikan momen-momen yang berharga ini. Saya merekamnya menggunakan kamera digital milik seorang teman saya. Saya meminjamnya, karena memang hobi saya adalah fotografi.
Waktu itu kami mulai bermain sekitar jam 19:30. Kami saling bergantian bermain, karena raket yang saya miliki hanya dua, itupun bukan milik saya, tapi milik adik saya. Waktu berlalu hingga tak terasa telah menunjukkan jam 21:00. Karena takut pulang terlalu malam, maka kami segera membereskan bawaan kami. Lalu, pacar saya mengatakan “ada yang ketinggalan ga?” saya menjawab tanpa melihat-lihat kembali bawaan saya. Saya bilang “ga, ga ada yang ketinggalan”. Setelah itu kami pun meninggalkan lokasi itu. Waktu itu kami berenam tidak pulang bersama, adik saya dan pacar adik saya pulang terlebih dahulu karena tidak bisa pulang lebih malam lagi. Sedangkan saya dan pacar saya serta dua teman saya yang lainnya, merencanakan untuk membeli makan terlebih dahulu.
Setelah lama di perjalanan, kami sepakat untuk membeli nasi padang. Kami membelinya di Rumah Makan Padang Bondongan. Lalu setelah itu, kami pun pulang. Rencananya kami ingin makan bersama. Setelah sampai di rumah teman saya, saya tidak sengaja mengecek isi tas saya, ternyata kamera nya tidak ada. Saya pun kaget. Saya sempat berpikir pesimis karena kamera tersebut setelah kami tinggal cukup lama disana, pasti sudah tidak ada. Namun saya menjadi yakin berkat pacar saya yang mengajak saya untuk kembali kesana saat itu juga. Saya pun langsung bergegas kesana dengan pacar saya.
Dalam perjalanan dari rumah teman saya yang berada di Jl. Roda menuju Komplek Pakuan, kami melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Puji Tuhan karena dalam perjalanan menuju Komplek Pakuan tersebut, sama sekali tidak ada hambatan. Setelah sampai disana, kami tidak mendapatkan apa-apa. Sama sekali tidak ada kamera yang kami cari. Saya pun pasrah, tanpa usaha apapun. Saya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Namun pacar saya masih ingin mencari, dan tidak pernah berhenti untuk berusaha mencari. Sampai akhirnya, pemilik rumah dekat tempat kami bermain, keluar dari rumahnya dan mengatakan “Cari apa? Ada yang ketinggalan?”. Langsung saya menjawab “ia, kamera saya ketinggalan”. Lalu pemilik rumah itu masuk ke dalam dan mengambilkannya untuk kami. Ternyata mereka yang menemukannya dan menyimpannya. Sungguh hal yang sangat menggembirakan, menyenangkan, tidak ada kata yang dapat diungkapkan atas kebaikkannya itu. Saya merasa bersyukur sekali karena masih ada orang baik yang mau membantu saya dalam kesusahan saya. Terima kasih Tuhan atas apa yang Engkau berikan kepada saya, ini sebuah mukjizat yang benar-benar membuat saya sangat sadar bahwa Engkau memang ada.
Makna dari kejadian ini adalah :
Setiap orang yang selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, pasti Tuhan memberikan jalan keluarnya. Jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah! Percayakan pada Tuhan, bahwa kau dapat mendapatkannya. Seperti kejadian yang saya alami ini, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berarti, karena saya diingatkan untuk tidak berhenti, dan saya yakin bahwa jika saya berhenti mencari, saya akan benar-benar kehilangan kamera tersebut. Untuk itu, perlu anda ingat, “TAK ADA KATA BERHENTI”. Tetap optimis! Usahakan sampai semuanya benar-benar menjadi seperti yang anda inginkan. Percayalah akan mukjizat Tuhan. Karena mukjizat itu akan datang melalui orang-orang terdekat kita disaat kita benar-benar yakin dan percaya akan Tuhan. Tuhan memberkati!
Pada malam itu, saya bersama dengan pacar saya dan kedua teman saya serta disusul dengan adik dan pacar adik saya, kami bermain badminton di Komplek Pakuan I - Monte Carlo. Malam itu adalah malam pertama kita ber-enam bermain badminton bersama. Maka dari itu, saya mengambil kesempatan untuk mengabadikan momen-momen yang berharga ini. Saya merekamnya menggunakan kamera digital milik seorang teman saya. Saya meminjamnya, karena memang hobi saya adalah fotografi.
Waktu itu kami mulai bermain sekitar jam 19:30. Kami saling bergantian bermain, karena raket yang saya miliki hanya dua, itupun bukan milik saya, tapi milik adik saya. Waktu berlalu hingga tak terasa telah menunjukkan jam 21:00. Karena takut pulang terlalu malam, maka kami segera membereskan bawaan kami. Lalu, pacar saya mengatakan “ada yang ketinggalan ga?” saya menjawab tanpa melihat-lihat kembali bawaan saya. Saya bilang “ga, ga ada yang ketinggalan”. Setelah itu kami pun meninggalkan lokasi itu. Waktu itu kami berenam tidak pulang bersama, adik saya dan pacar adik saya pulang terlebih dahulu karena tidak bisa pulang lebih malam lagi. Sedangkan saya dan pacar saya serta dua teman saya yang lainnya, merencanakan untuk membeli makan terlebih dahulu.
Setelah lama di perjalanan, kami sepakat untuk membeli nasi padang. Kami membelinya di Rumah Makan Padang Bondongan. Lalu setelah itu, kami pun pulang. Rencananya kami ingin makan bersama. Setelah sampai di rumah teman saya, saya tidak sengaja mengecek isi tas saya, ternyata kamera nya tidak ada. Saya pun kaget. Saya sempat berpikir pesimis karena kamera tersebut setelah kami tinggal cukup lama disana, pasti sudah tidak ada. Namun saya menjadi yakin berkat pacar saya yang mengajak saya untuk kembali kesana saat itu juga. Saya pun langsung bergegas kesana dengan pacar saya.
Dalam perjalanan dari rumah teman saya yang berada di Jl. Roda menuju Komplek Pakuan, kami melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Puji Tuhan karena dalam perjalanan menuju Komplek Pakuan tersebut, sama sekali tidak ada hambatan. Setelah sampai disana, kami tidak mendapatkan apa-apa. Sama sekali tidak ada kamera yang kami cari. Saya pun pasrah, tanpa usaha apapun. Saya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Namun pacar saya masih ingin mencari, dan tidak pernah berhenti untuk berusaha mencari. Sampai akhirnya, pemilik rumah dekat tempat kami bermain, keluar dari rumahnya dan mengatakan “Cari apa? Ada yang ketinggalan?”. Langsung saya menjawab “ia, kamera saya ketinggalan”. Lalu pemilik rumah itu masuk ke dalam dan mengambilkannya untuk kami. Ternyata mereka yang menemukannya dan menyimpannya. Sungguh hal yang sangat menggembirakan, menyenangkan, tidak ada kata yang dapat diungkapkan atas kebaikkannya itu. Saya merasa bersyukur sekali karena masih ada orang baik yang mau membantu saya dalam kesusahan saya. Terima kasih Tuhan atas apa yang Engkau berikan kepada saya, ini sebuah mukjizat yang benar-benar membuat saya sangat sadar bahwa Engkau memang ada.
Makna dari kejadian ini adalah :
Setiap orang yang selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, pasti Tuhan memberikan jalan keluarnya. Jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah! Percayakan pada Tuhan, bahwa kau dapat mendapatkannya. Seperti kejadian yang saya alami ini, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berarti, karena saya diingatkan untuk tidak berhenti, dan saya yakin bahwa jika saya berhenti mencari, saya akan benar-benar kehilangan kamera tersebut. Untuk itu, perlu anda ingat, “TAK ADA KATA BERHENTI”. Tetap optimis! Usahakan sampai semuanya benar-benar menjadi seperti yang anda inginkan. Percayalah akan mukjizat Tuhan. Karena mukjizat itu akan datang melalui orang-orang terdekat kita disaat kita benar-benar yakin dan percaya akan Tuhan. Tuhan memberkati!
“Bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^