Minggu, 01 Agustus 2010

Catatan Kecil

DI DALAM DUNIA ADA DUA JALAN,
LEBAR DAN SEMPIT
BOLEH KAU PILIH?

Lagu rohani untuk usia bina iman anak, sampai sekarang masih aku nyanyikan. Terlebih bila menemui masalah yang harus kupilih, lagu ini sangat jitu. Dengan lagu yang sederhana ini aku bisa berpikir lebih bijak, dan lagu ini mempunyai satu kekuatan untuk kita tidak menyerah, terlebih pada sisi dunia yang menjanjikan “pilih yang lebar, jiwamu mati”.
Dalam berelasi dengan sang pencipta melalui doa-doa, ada jawaban yang segera kita terima dan ada yang diterima melalui proses yang panjang. Salah satu penyebabnya adalah karena ada yang menghambat jawaban doa kita. Hubungan yang kurang baik dengan Sang Pencipta alias dosa yang tidak dibereskan sudah tentu menghambat relasi kita dengan Tuhan. Di luar dari diri kita, yang menjadi penghambat doa kita adalah iblis. Ketika kita berdosa maka doa kita akan terhalang. Inilah yang dipakai si iblis sebagai alasan agar kita tidak layak menerima berkat Tuhan. Namun ketekunan berdoa yang disertai dengan pemberesan merupakan senjata yang ampuh untuk meredam dakwaan si iblis. Melalui Daniel 10 kita bisa mengerti bahwa iblis tak pernah berhenti memikirkan strategi baru untuk menghambat hubungan, komunikasi dan berkat Tuhan terhadap orang percaya. Dan kali ini siasatnya adalah menghambat doa orang percaya.
Ketika Daniel menaikan doa puasa, memohon pengertian atas penglihatan yang diterimanya, dia tidak dapat mendapat jawaban apapun. Dia baru mengetahui penyebabnya atau penghambat jawaban atas doanya itu 21 hari kemudian. Sesungguhnya di hari pertama Daniel berdoa, Tuhan sudah mendengar dan mengutus seorang malaikat untuk menemuinya, tetapi utusan tak dapat membawa jawaban doa karena terhadang oleh penguasa gelap yakni iblis. Pada peristiwa ini sangat nyata siasat yang dipakai iblis untuk membuat orang percaya kecewa dan berhenti beriman kepada Tuhan. Namun kegigihan Daniel yang tekun berdoa dan tak pernah berhenti berharap memiliki peran yang sangat besar dan mampu menggugah hati Tuhan untuk mengirimkan Mikael, si pemimpin malaikat yang terkemuka untuk menggantikan malaikat yang memerangi kuasa gelap.
Kebulatan hati untuk menanti jawaban dari Tuhan merupakan bukti bahwa kita sungguh beriman kepada Tuhan. Tak ada kata-kata berhenti atau putus asa bagi orang yang percaya kepada Tuhan, meskipun harus melalui peperangan rohani yang relatif lama. “Yang lebar jiwamu mati, tapi yang sempit jiwamu mulia”.

(diar sanjaya-MS 310)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^