Cerita Tentang Allah Buat Anak-Anak! (III)
ALLAH ADALAH TEMAN DAN PENOLONGKU
Anak-anak balita (dibawah usia lima tahun) sering mempunyai ketakutan-ketakutan. Beberapa ketakutan mereka didasarkan pada kenyataan, tetapi ketakutan-ketakutan lainnya tidak begitu. Walaupun demikian ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar ini tetap saja sama nyatanya bagi anak-anak yang belum bersekolah ini. Ajarkan kepada mereka bahwa Allah memahami ketakutan mereka dan bahwa Dia berkuasa untuk menjaga agar mereka tetap aman. Nyanyikanlah lagu-lagu tentang kasih dan pemeliharaan Allah. Ingatlah bahwa kasih dan pemeliharaan kita, orang tuanya yang lembut adalah “terjemahan” nyata dari kasih dan pemeliharaan Allah kepada kita.
Anak-anak balita sedang dalam proses belajar bahwa tindakan-tindakan dan kata-kata mereka ada akibat-akibatnya. Walaupun ini adalah tahap utama untuk belajar tentang apa yang benar dan apa yang salah, anak-anak pada usia ini belum dapat bersikap konsisten dalam memilih antara yang benar dan yang salah sampai mereka berusia lima atau enam tahun. Beritahu kepada balita ini tentang yang disetujui dan yang tidak disetujui Allah dengan gerak dan mimik wajah yang dapat membantu anak balita lebih mengerti, karena Dia yang menciptakan kita dan tahu apa saja yang membuat kita aman, sehat dan bahagia. “Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titahMu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.” (Mazmur 119:93). Biarkan anak-anak yang masih kecil melihat orangtuanya membaca kitab suci, biarkan mereka mendengarkan kita berdoa. Berbicaralah sealami mungkin tentang Allah sebagai teman, Bapa kita. Berbicaralah kepada Allah secara spontan sepanjang hari itu. Tunjukkan berbagai tanda-tanda iman yang ingin kita sampaikan kepada anak-anak, mereka akan meniru kita. Sampai anak usia lima tahun, mereka tidak dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan. Beritahukan kepada mereka sebenarnya sebuah cerita bukanlah sesuatu yang nyata misalnya kisah tentang “Cinderalla”, “Spiderman” dan lain-lain. Beritahukan juga kepada mereka cerita di dalam kitab suci yang membuat anak tergerak hatinya untuk lebih dekat dengan Yesus.
(diar sanjaya-KH)
Anak-anak balita sedang dalam proses belajar bahwa tindakan-tindakan dan kata-kata mereka ada akibat-akibatnya. Walaupun ini adalah tahap utama untuk belajar tentang apa yang benar dan apa yang salah, anak-anak pada usia ini belum dapat bersikap konsisten dalam memilih antara yang benar dan yang salah sampai mereka berusia lima atau enam tahun. Beritahu kepada balita ini tentang yang disetujui dan yang tidak disetujui Allah dengan gerak dan mimik wajah yang dapat membantu anak balita lebih mengerti, karena Dia yang menciptakan kita dan tahu apa saja yang membuat kita aman, sehat dan bahagia. “Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titahMu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.” (Mazmur 119:93). Biarkan anak-anak yang masih kecil melihat orangtuanya membaca kitab suci, biarkan mereka mendengarkan kita berdoa. Berbicaralah sealami mungkin tentang Allah sebagai teman, Bapa kita. Berbicaralah kepada Allah secara spontan sepanjang hari itu. Tunjukkan berbagai tanda-tanda iman yang ingin kita sampaikan kepada anak-anak, mereka akan meniru kita. Sampai anak usia lima tahun, mereka tidak dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan. Beritahukan kepada mereka sebenarnya sebuah cerita bukanlah sesuatu yang nyata misalnya kisah tentang “Cinderalla”, “Spiderman” dan lain-lain. Beritahukan juga kepada mereka cerita di dalam kitab suci yang membuat anak tergerak hatinya untuk lebih dekat dengan Yesus.
Saya ada lagu anak- anak yang saya ciptakan sendiri
BalasHapusLagu-lagunya mengandung unsure pendidikan dan sudah banyak dipakai di TK dan Paud se-Indonesia
Semoga juga bias diajarkan di sekolah2 Minggu dan Bina Iman Anak..
Bisa didapatkan FREE di
http://www.lagu2anak.blogspot.com
.