Maria ibu Tuhan
Di dalam perjalanan Gereja sejak Gereja perdana, pernah timbul permasalahan mengenai hal tersebut. Masalah utama di sini adalah sehubungan dengan kemanusiaan Yesus. Penolakan akan kemanusiaan Yesus secara logis membuat orang masuk pada permasalahan keibuan Maria sebagai ibu Tuhan.
Nestorian menolak sebutan Maria sebagai Theotokos (Ibu Tuhan), dan menyebut Maria dengan sebutan Anthropotokos (Ibu Manusia) atau Kristotokos (Ibu Kristus).
Sedangkan Gereja mengajar bahwa, MARIA ADALAH SUNGGUH IBU TUHAN. Dalam Credo Para Rasul diakui bahwa Gereja percaya akan Anak Allah “lahir dari perawan Maria”. Sebagai ibu dari Anak Allah, maka Maria adalah Ibu Tuhan itu sendiri.
Konsili Ephesus (431) dengan Santo Cyrilus dari Alexandria membuat suatu deklarasi yang menentang Nestorius: “Kalau orang tidak mengakui bahwa Imanuel (Kristus) adalah sunguh-sungguh Allah dan dalam hubungan dengan itu Santa Perawan Maria adalah Ibu Tuhan – karena dalam daging dia menghadirkan Sang Sabda yang menjadi daging – terkutuklah orang itu. Konsili-konsili berikutnya mengulangi kembali ajaran ini.
Dogma mengenai Keibutuhanan Maria, mengandung dua kebenaran:
1]. Maria adalah benar-benar ibu, mencakup bahwa dia terlibat penuh dalam pendidikan kemanusiaan Kristus.
2]. Maria adalah sungguh Ibu Tuhan, yaitu bahwa dia membawa dalam kandungannya Pribadi Kedua dari Allah, yaitu Allah Putera, tidak dalam KeilahianNya tetapi dalam kemanusiaanNya.
Dan bukti secara alkitabiah serta Tradisi adalah: Kitab Suci secara implisit memastikan Kebundaan Ilahi dari Maria dengan menyatakan Keilahian Kristus dan Keibuan Maria yang sejati.
Maria disebut:
1]. Ibu Yesus: Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. (Yoh 2:1).
2]. Ibu-Nya: Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia me-ngandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri (Mat 1:18 ; 2:11,13,20 ; 12:46 ; 13:55).
3]. Ibu Tuhan: Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (Luk1:43).
4]. Nubuat Yesaya: Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yes 7:14 , bdk Luk 1:30-31).
5]. Keibuan Maria termuat dalam kata-kata St. Lukas 1:35 : “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
6]. Dalam Galatia 4:4 : Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Dari tradisi, Santo Ignatius dari Antiokhia secara implisit menyebut Maria adalah Ibu Tuhan yang sungguh; “Karena Tuhan kita Yesus Kristus dibawa dalam kandungan Maria sesuai dengan rencana penyelamatan Allah”.
Santo Ireneus berkata: “Kristus ini, yang sebagai Logos dari Bapa ada dengan Bapa…dilahirkan oleh seorang Perawan”.
Dan sebutan Theotokos telah menjadi sebutan yang biasa sejak abad ke III. Sebutan ini dikukuhkan oleh para Bapak Gereja seperti St. Alexander dari Alexandria, Arius dan Apollinaris dari Laodicea. Dan Santo Gregorius dari Nazienzus, kurang lebih pada tahun 328, menulis: “Kalau seorang tidak mengakui Maria sebagai Ibu Tuhan, dia terpisah dari Allah”.
Pembela yang gigih dari Gereja terhadap Nestorius adalah Cyrilius dari Alexandria.
(St. S T)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^