Jumat, 08 April 2011

Sebaiknya Anda Tahu 1

MEMPERKENALKAN GERAKAN IMAM MARIA

ASAL-USUL
   Pada 8 Mei 1972, Don Stefano Gobbi pergi ziarah ke Fatima. Di dalam Kapel Penampakan yang kecil itu, ia berdoa untuk sejumlah Imam yang, mengkhianati panggilannya, dan tergoda untuk membentuk persekutuan yang memberontak melawan otoritas Gereja.
   Suatu kekuatan batin mendorongnya untuk mempercayakan kerisauannya itu pada kasih Maria, Bunda kita,. Lewat dia, ternyata Maria menghimpun semua imam yang menerima undangan untuk menyerahkan diri kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda.
   Maka, dengan cara ini, terbentuklah suatu pasukan yang kuat, yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Pasukan ini terhimpun, bukan lewat sarana propaganda manusiawi, melainkan berkat kekuatan adikodrati yang muncul dari keheningan, doa, pengurbanan dan kesetiaan lestari pada tugas masing2 anggota.
   Dalam hati, Don Stefano minta kepada Bunda Maria suatu tanda kecil untuk meneguhkan hal ini. Dan secara jelas Maria memberikan tanda itu kepadanya di Nazareth, di tempat ibadat Kabar Sukacita, persis menjelang akhir bulan itu.
   Jadi Gerakan Imam Maria, disingkat dengan GIM, berasal dari inspirasi batin yang sederhana, yang diterima Don Stefano sewaktu berdoa di Fatima.

PENYEBARAN
   Dalam bulan Oktober tahun yang sama, dimulailah usaha awal Pertemuan Doa dan persahabatan oleh tiga orang Imam di Paroki Gera Lario ( Como, Italia). Berita tentang Gerakan ini dimuat dalam beberapa surat kabar dan majalah Katolik.
   Pada bulan Maret 1973, jumlah Imam yang menjadi anggota ada sekitar 40 orang. Pada bulan September tahun yang sama, di San Vittorino dekat Roma, dilangsungkan pertemuan pertama, yang dihadiri oleh dua puluh lima dari delapan puluh Imam yang sudah tercatat sebagai anggota.
   Sejak tahun 1974, dimulailah Doa Senakel yang pertama, yang dihadiri oleh imam-imam dan kaum awam; dengan cepat GIM menyebar ke seluruh Eropa dan ke segala penjuru dunia.
   Sampai akhir tahun 1985, Don Stefano Gobbi telah beberapa kali mengunjungi kelima benua, untuk memimpin Doa Senakel Regional; perjalanan ini mencakup sekurang2nya 350 penerbangan dan banyak perjalanan darat dengan mobil atau kereta api. Don Stefano sudah melaksanakan 890 Senakel, 482 di antaranya di Eropa, 180 di Amerika, 97 di Afrika, 51 di Asia dan 80 di Oceania. Dan tanggal 19-22 Oktober 1993 Don Stefano Gobbi memberikan Retret di Indonesia.
   Semuanya telah membuktikan bagaimana, dalam tahun-tahun ini, GIM telah menyebar ke segala penjuru secara mengagumkan.

SPIRITUALITAS
Apakah Gerakan Imam Maria ini?
Gerakan Imam Maria adalah biji kecil yang ditanam oleh Bunda kita di kebun Gereja.Dengan cepat biji ini menjadi sebuah pohon besar, yang sudah merentangkan dahan-dahannya ke segala penjuru dunia.
   Gerakan Imam Maria adalah karya kasih, yang ditumbuhkan oleh Hati Maria Yang Tak Bernoda, dalam Gereja dewasa ini; tujuannya adalah membantu semua putra Maria untuk hidup dan meniti masa pemurnian yang terasa menyakitkan ini dengan kepercayaan dan harapan sebagai putra Maria.
   Masa ini dirongrong oleh bahaya-bahaya yang besar. Dalam masa ini, Bunda Allah dan Bunda Gereja ini sedang bergerak, tanpa kenal istirahat dan tanpa bimbang, untuk menolong, terutama para imam, putra-putra kesayangannya. Dalam karya ini, wajar, sejumlah alat digunakan; secara khusus telah dipilih Don Stefano Gobbi.
   Mengapa? Dalam salah satu halaman buku ini diberikan penjelasan sebagai berikut,” Aku telah memilih kamu, sebab kamu adalah alat yang paling kurang memadai; dengan demikian tidak seorang pun akan berkata bahwa karya ini adalah karyamu. Gerakan Imam Maria harus menjadi karyaku. Lewat kelemahanmu, aku akan menyatakan kuasaku”. ( 16 Juli 1973)
   Oleh karena itu, GIM bukanlah perkumpulan, betapa pun baiknya, dengan sederetan statuta dan direktur, yang dikembangkan oleh sejumlah Imam atau orang2 yang bersemangat tinggi. Sebaliknya, GIM adalah ‘suatu semangat’ seperti yang secara tepat dan rasa syukur dipahami oleh Bp Suci Yohanes Paulus II. GIM adalah sesuatu yang tak dapat diraba, tetapi sungguh kuat dan hidup, seperti karunia-karunia Allah. Tujuan utamanya adalah menghayati penyerahan diri kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda.
   Bagi para Imam, menyerahkan diri kepada Maria berarti lebih menyadari penyerahan diri kepada Allah yang telah mereka buat pada hari mereka menerima Pembaptisan dan tahbisan Imamatnya.
   GIM menjadi suatu realita, bukan karena jumlah anggota atau karena nama2 mashur, juga bukan karena efisiensi dalam organisasinya, tetapi karena kemampuan para anggota untukmendengarkan Bunda Surgawi dan karena Gerakan ini sungguh merupakan karya Roh Kudus, untuk memuji Tritunggal Yang Mahakudus.
   Yang termasuk dalam GIM adalah mereka yang, entah mendaftar ataupun tidak, menyerahkan diri kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda, dan membantu kaum beriman untuk hidup dalam penyerahan dirinya kepada Bunda Maria.Semuanya ini mereka kerjakan sambil mengupayakan ketaatan kepada Gereja dan demi kesejahteraan umat.

GIM menyambut semua Imam, Diosesan, Biarawan, Biarawati, Bruder, Frater dan umat, tanpa membedakan usia atau status. Yang bisa mendaftar adalah para Imam, baik yang tulus dan memiliki semangat yang berkobar, maupun mereka yang merasakan kepahitan hidup karena pengalaman2 yang negatif, entah dalam kehidupan pribadi, entah dalam karya kerasulan mereka. Pilihan dibuat oleh mereka yang menerima undangan bundawi Maria dengan kemauan yang baik. “ Hai anakku, apa saja yang saya sampaikan kepadamu bukanlah untuk dirimu sendiri, tetapi untuk semua putra imamku, yang kukasihi sebagai putra kesayangan” ( 28 Agustus 1973)
   Mereka yang ingin menjadi anggota GIM dan ingin selalu terlibat dalam kegiatannya, hendaknya mengirimkan pernyataan menjadi anggota kepada Pengurus Nasional atau Regional atau mereka dapat mengirim permintaannya ke Italia:

MOVIMENTO SACERDOTALE MARIANO
Via Mercalli 23 —20122 MILANO
ITALY

Tetapi, surat pendaftaran ini sama sekali tak ada manfaatnya, jika dalam hati orang tsb tidak mempunyai kemauan untuk menghayati penyerahannya kepada Bunda Maria dan untuk membawa orang2 lain mendalami penyerahan yang sama.
   Mengamalkan penyerahan total kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda, memberi kepada para Imam ketulusan dan rasa percaya yang mendalam. Dalam situasi konkrit, mereka percaya bahwa Bunda Maria selalu mendampingi, siap menolong dan lebih dari ibu manapun, memberikan rasa aman, juga di tengah penderitaan pribadi dan ketidak pastian zaman di mana kita sekarang hidup.
   Dengan demikian kita sampai pada jantung amanat Injil, yakni, iman kepada Penyelenggaraan Allah, yang membantu kita menghadapi setiap situasi hidup ini dengan keyakinan putrawi orang2 sederhana, yang menyerahkan diri dengan segenap hati kepada Allah, Bapa Yang Penuh Kasih.
   Dengan cara ini, masa lalu muncul untuk kita serahkan kepada Kerahiman Hati Yesus; masa depan kita nantikan sebagai karunia Penyelenggaraan Ilahi, yang akan diberikan kepada kita lewat tangan Maria, Pengantara segala rahmat; dan masa kini, harus kita jalani dengan sukacita, bagaikan anak2 kecil yang bermain atau bekerja di dekat ibu mereka.

Bersambung di edisi yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^