Sabtu, 09 April 2011

Catatan Kecil 3

Sempurnakan Aku Dalam Mengasihi

Sebagai umat ciptaan Allah yang pengasih, kita pasti mengasihi satu sama lain. Orang kristiani seharusnya lebih mengerti hal tersebut karena kasih merupakan ajaran Yesus yang sangat mendasar. Tetapi untuk benar-benar mengasihi seseorang tidaklah semudah apa yang kita pikirkan atau kita katakan. Juga tidak semudah apa yang kita ajarkan kepada orang lain untuk saling mengasihi. Kita bisa berkata, “Kita harus saling mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi kita”. Tetapi benarkah kita bisa mengasihi seperti yang Yesus inginkan?
Matius 5:46, “Apabila kamu mengasihi orang lain yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?” Ayat ini menjelaskan jika kita mengasihi orang yang mengasihi  kita itu biasa. Orang yang tidak mengenal Tuhan pun bisa melakukannya. Tetapi kita mengasihi orang yang tidak mengasihi kita baru istimewa dan luar biasa. Inilah yang Tuhan inginkan agar kita tidak hanya mengasihi orang yang mengasihi atau orang yang berbuat baik pada kita. Tuhan ingin kita mengasihi semua orang termasuk orang yang berbuat jahat kepada kita. Ini tidak mudah, coba renungkan sejenak, bagaimana kita bersikap terhadap orang yang merendahkan, menjelekkan, menentang, atau mendiamkan kita. Bukankah lebih sering kita memperlihatkan sikap yang sama, yaitu membalas perlakuannya? Ini merupakan ujian yang cukup sulit bagi ketulusan kasih kita kepada seseorang. Jika kita berhasil melalui situasi itu dengan tetap berbuat baik dan mengasihi pembenci kita, bersyukurlah karena kita sudah menjadi pelaku firman. Begitu banyak orang yang telah gagal dalam ujian ini.
Api yang lembut, kecil tapi menghangatkan, ibarat Roh Kudus yang selalu menghangatkan kasih yang ada dalam hati kita yang paling dalam, kasih yang tidak memohon syarat dalam mengasihi, kasih tanpa syarat membuat hidup kita sukacita karena kita tidak terbebani oleh kepalsuan dunia. Mungkin saja kita akan mendapat kerugian besar tetapi dibaliknya berkat rohani yang berlimpah akan kita terima. Biarlah kita terus belajar untuk berbuat baik dan mengasihi tanpa syarat bagaimanapun perlakuan orang terhadap kita dan mari kita jadi api yang lembut terus menghangati hidup kita agar sempurna kasih kita. (diar sanjaya-MS 910)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^