Senin, 06 Desember 2010

Sebaiknya Kita Tahu

Aktivitas Harian
Lingkungan I (St. Bernadette)
Wilayah St. Michael
Oleh : J.D. Lehera

1. Tahap Awal
Lingkungan I lahir saat dikeluarkannya Keputusan Dewan Paroki Keuskupan Bogor tahun 1982 yang membolehkan setiap Wilayah dalam Paroki mengadakan pemekaran tetapi harus memenuhi persyaratan dan diterima umat setempat.

2. Kegiatan Harian
Ketua Lingkungan yang pertama adalah Bp. Ign. Isgiarto dengan moto pelayanan “Cepat berbuat tapi tepat”, mengadakan doa rosario antar Rukun dan pendalaman kitab suci umat yang lulus kursus kitab suci tingkat Paroki. Bahan renungan dari Paroki apabila tidak ada renungan disusun sendiri. Ada dua umat yang melayani kitab suci.

3. Regenerasi Pengurus
Bapak Ign. Isgiarto pindah kemudian umat memilih Ketua Lingkungan yang kedua yaitu Ibu Sumiyati Ifle dengan moto pelayanan “Pelan-pelan dan pelihara relasi supaya sukses”, meneruskan pelayanan dari ketua lama. Ketua Lingkungan kedua meninggal, umat memilih Ketua Lingkungan ke tiga (sekarang) ibu Y.C. Kamirah dengan moto pelayanan “Yo wes podo ngerti kabeh” (Ya sudah umat mengerti).

4. Daerah Pelayanan
Sebelum pemekaran Lingkungan ada 7 (tujuh) Rukun tersebar mulai Lawang Gintung dan Sekup sampai Pamoyanan Sari untuk Cipaku saat itu hanya beberapa kepala keluarga bergabung dengan Pamoyanan Sari.

5. Hubungan Dengan Masyarakat
“Seperti ikan dengan air”, itulah filosofi masyarakat Sunda. Umat aktif di posyandu lansia dan balita dalam RW. Ada umat aktif sebagai ketua RT dan koordinator agama katolik dalam RW setempat. Umat aktif arisan uang antar dua RW. Bezuk warga RW yang sakit di rumah atau rumah sakit. Jika warga meninggal, umat membaur dengan warga RW. Umat aktif dalam iuran RW dan kegiatan RW lainnya baik internal maupun dengan sesama warga kota Bogor pada acara tertentu.

6. Hubungan Antar Agama dan Pemerintah Kota Bogor
Umat aktif urusan antar agama karena kedekatan dengan tokoh agama di Bogor Selatan termasuk dengan Ketua MUI dan kantor urusan agama. Umat diminta calon haji berdoa bersama di masjid setempat pada musim haji 2008 sebelum berangkat ke Tanah Suci di Mekah. Hubungan dengan DPRD kota Bogor dan dengan Bapak Walikota Bogor lancar dalam acara tertentu. Dengan DPRD ada umat Tim Sukses pemilu caleg.

7. Pelayanan Abadi
Setiap Malam Natal dan Tri Hari Suci umat diminta tugas keamanan namun sayang saran dan nasihat mereka kurang direspon panitia. Kalau ada kejadian seperti Paroki Parung dalam Paskah kelabu 2008 tentu umat itulah nomor satu disalahkan oleh aparat keamanan. “Waspada dan kepekaan”, itulah moto seorang petugas keamanan. Namun sayang itu mahal harganya di mata aparat keamanan.

Selamat Berevangelisasi Tanpa Menghitung Untung-Rugi 
Moto St. Ignasius Loyola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^