Senin, 06 Desember 2010

Renungan

Kasihilah Aku, Jangan Berhenti!

Bagaimana bisa seseorang tidak akan menolak untuk berhenti berusaha? Harus ada dorongan kuat dan kesadaran dari dalam diri manusia tersebut untuk tidak berhenti berusaha. Penulis menyadari akan keletihan manusia saat berusaha melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya, tetapi tergoda untuk berhenti ketika manusia tersebut berada dalam titik terjenuh dan tidak kuat lagi untuk melakukan yang terbaik. Berhati-hatilah dengan sikap Anda. Coba selidiki hati Anda, Anda melakukan semua pekerjaan tersebut untuk diri Anda sendiri atau Bapa kita? Inilah yang membuat manusia berhenti. Sikap hati, fokus hatinya hanya tertuju kepada diri sendiri. Kemanakah Tuhan yang selalu Anda minta perlindunganNya dalam doa? Apakah benar Dia diikutsertakan dalam pekerjaan Anda? Kata kuncinya adalah, dengan memberi diri berserah, mengasihi Tuhan dengan segenap hati Anda merupakan langkah Anda menyertakan Tuhan dalam pekerjaan Anda. Dengan menyertakan Tuhan, Dia akan memberikan berkat yang tak terduga karena Anda sebagai murid-Nya adalah begitu setia dengan Rabi-Nya. Bukankah Tuhan akan menentukan pekerjaan Anda yang terbaik. Tanyakan pada kehendak Tuhan, apakah Dia menghendaki Anda memiliki pekerjaan tersebut, jikalau iya, jangan berhenti untuk mengusahakan yang terbaik dalam pekerjaan yang Tuhan percayakan pada kita.
Kasih mengalahkan segala-galanya. Demikian dengan usaha manusia, mengasihi dan menyayangi Tuhan adalah cara Anda untuk bisa bertahan dalam pekerjaan yang mungkin membuat Anda lelah untuk melakukannya. Perhatikan, pekerjaan di dalam atau di luar gereja adalah sama. Tidak terbatas bekerja di luar gereja bukanlah suatu pelayanan. Sebagai anak kesayangan-Nya, Anda bekerja dan belajar di luat adalah untuk melayani Tuhan, bukan memuaskan atau melayani diri Anda sendiri. Jadi, untuk siapakah Anda sebenarnya bekerja/mengusahakan sesuatu? Tuhan sendiri mengharapkan umat kesayanganNya mampu bertahan dalam dunia yang menyesatkan, tidak tergoda dengan duniawi yang mematikan, dan dosa-dosa lainnya yang membuat anak-anakNya semakin jauh dengan diriNya. Tidakkah Anda merasakan tangisan Tuhan bila melihat anak-anakNya lebih memilih dunia daripada diriNya? Bapa sungguh ingin melihat anak-anakNya mematikan kedagingannya, karena mereka yang melakukan perbuatan daging (percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, kemabukan, pesta pora, amarah, iri hati, dll.) tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Gal. 5:16-26). Inilah yang membuat diriNya sedih.
Bukanlah Tuhan adalah sumber kekuatan kita, manusia ciptaanNya. Tuhanlah yang akan memampukan kita melakukan itu semua sesuai kehendakNya, maka dia akan memampukan Anda dan tidak akan ada alasan Anda untuk berhenti. Turutilah keinginan roh, bukan keinginan daging. Maka Anda akan lebih mampu untuk terus berusaha. Apakah Anda berpikir untuk berhenti? Apakah semangat Anda meredup? Mungkin Anda berpikir untuk mundur, mungkin selama ini yang Anda dapatkan adalah rasa capek karena terus dikritik, jenuh pada rutinitas, kecewa karena direndahkan, padahal Anda sudah melakukan yang terbaik, atau Anda sedang kompromi dengan kedagingan? (Manna Sorgawi) Sadarlah dan teruslah berada dalam jalan Tuhan, jangan berhenti! “dengan tidak digentarkan sedikit pun oleh lawanmu (tidak ada kata berhenti). Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab bagi kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku dan yang sekarang kamu dengar tentang aku” (Fil 1:28-30). Dikatakan kita dipanggil untuk siap menderita demi Tuhan, jadi bukan karena paksaan, tetapi karena kasih. Dalam 1 Korintus 5, mereka mau tetap berjuang karena mengasihi Yesus, mencintai GuruNya.
Jadi, Anda masing-masing sesuai dengan tugasnya, jangan pernah berhenti melakukan tugas yang dipercayakan Tuhan kepada Anda dan jangan pernah berhenti untuk mempertahankan kekudusan kita. Anda sebagai pemimpin, teruslah bertanggung jawab terhadap bawahan, mengawasi pekerjaan mereka. Sebagai pastor bertanggung jawab terhadap umat Tuhan untuk terus menjaga api umat Tuhan supaya tidak padam dan tetap bersemangat mencari Tuhan dan tidak lelah menjaga kekudusan, Anda sebagai mahasisiwa teruslah bersemangat mengerjakan tugas-tugas kuliah Anda dan menyelesaikan tugas dair guru, Anda sebagai dokter janganlah berputus asa atas complain pasien yang merasa tidak puas karena Anda bersama Tuhan bisa mendapatkan pemecahan masalahnya dengan baik. Anda yang terus memiliki talenta untuk melayani Tuhan dalam gereja, janganlah lelah untuk bekerja melayaniNya. Demikian juga dengan mereka yang bekerja melayani Tuhan melalui pekerjaanNya di luat gereja, teruslah berlaku jujur dan jangan lelah bertanggungjawab, atau Anda sebagai ibu rumah tangga, jangan berhenti untuk mengurus keluarga, serta macam-macam pekerjaan lainnya yang diberikan pada kita masing-masing. Tidak ada alasan untuk berhenti, tidak ada kata berhenti bagi orang yang percaya dan berserah pada Tuhan. Sebelumnya, selidikilah hati Anda, apakah Anda mengasihi Yesus? Siaplah menderita untuk Tuhan kita, janganlah berhenti hanya karena Anda kelelahan, ingat, Tuhan akan memberikan kita semangat baru karena Dia adalah sumber kekuatan kita. Kasihilah Tuhan, datanglah padaNya. (mgf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^