"Kikir : NO!, Murah Hati : YES!
Mendengar saudaranya sedang berkesusahan, bergegaslah ia mengunjunginya untuk berbagi, mendengar saudaranya sedang bersedih, bergegaslah ia untuk menghiburnya. Berbagi dalam segala hal sebagai anak-anak Allah adalah tugas dan kewajiban orang-orang beriman. Ada cerita tentang seorang kaya, tetapi selalu jadi perbincangan diantara tetangga kanan kiri. Bukan karena dia kaya yang murah hati atau suka menolong, sebaliknya ia dikenal sebagai orang kaya yang sangat kikir, tidak peduli terhadap orang lain, tidak pernah beramal atau bersedekah.
Kikir dan hemat itu berbeda. Kikir sama artinya dengan pelit, sedangkan hemat memiliki sinonim : ekonomis atau irit. Jelas ada perbedaan antara keduanya, tetapi di dalam kehidupan sehari-hari banyak orang salah kaprah menerapkan kedua kata sifat ini. Maksud hati ingin berhemat tetapi malah jadi pelit, karena terlalu hemat. Kata kikir itu berarti terlalu hemat memakai harta bendanya. Berhati-hatilah! Dalam Amsal 11:24 dikatakan : “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat luar biasa, namun selalu berkekurangan”. Kitab suci juga dengan tegas menyatakan bahwa orang yang kikir tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (Korintus 6:10). Bahkan Rasul Paulus secara terang-terangan melarang orang percaya untuk bergaul dengan orang kikir (1 Korintus 5:11).
Kikir adalah sifat buruk yang tidak boleh dimiliki oleh orang Kristen, karena kikir justru akan membawa seseorang kepada kekurangan, bahkan kemiskinan. Tuhan menghendaki kita untuk memiliki sifat murah hati. Orang yang murah hati, yang suka menolong orang lain yang hidup dalam kekurangan atau kesusahan akan mengalami kelimpahan berkat dari Tuhan. Amsal 11:25a ditulis : Siapa banyak memberi berkat diberi kelimpahan. Kunci mengalami kelimpahan bukanlah dengan menghemat begitu rupa, tapi bermurah hati, sebab kepastian untuk menerima dari Tuhan tergantung penuh pada kapasitas memberi. Jadi kita baru dapat mengalami kelimpahan apabila kita bermurah hati. Orang yang bermurah hati akan menuai banyak (2 Korintus 9:6), sebab tidak mungkin ada tuaian apabila tidak ada benih yang ditabur. Orang yang bermurah hati menabur banyak, itulah sebabnya ia akan menuai banyak juga. Ingat!! “Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta dan tidak mengetahui bahwa ia akan menjalani kekurangan”. (Amsal 28:22)
(Diar Sanjaya AH, 7/11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^