Rabu, 02 November 2011

Ruang Keluarga Muda

Ajari Aku Menghitung Hari-Hariku

Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Apa yang akan kita banggakan di hadapan Sang Pencipta jika satu jam lagi ajal menjemput? Apakah harta yang melimpah? Wajah yang tampan atau cantik? Ketika ajal menjemput maka tak lama kemudian tubuh akan membusuk lalu kembali menjadi debu tanah.
Kalau mau jujur, ternyata manusia tidak ada apa-apanya saat diperhadapkan dengan kematian. Tak ada yang dapat membuat kita menghindar dari kematian dan tak ada yang dapat dibanggakan oleh mereka yang hidupnya hanya didasarkan pada keadaan jasmani saja.
Ada kata-kata bijak di bawah ini :
Jangan bangga dengan kecantikan atau kegantengan karena pada akhirnya semua itu akan menjadi debu dan tulang belulang.
Jangan bangga dengan pakaian bermerek terkenal dan mahal, karena pakaian terakhir yang akan dikenakan adalah kain kafan.
Jangan bangga dengan mobil yang trendy yang bisa dikendarai karena yang terakhir akan mengantar keliling ialah mobil jenazah.
Jangan bangga dengan tempat tidur yang empuk yang dinikmati setiap malam, karena tempat tidur terakhir adalah kayu peti mati di dalam tanah.
Jangan bangga dengan gelar karena gelar yang terakhir adalah almarhum.

Tetapi kita bisa menghadapi Tuhan dengan senyum sukacita ketika hidup kita :
Mengambil keputusan yang benar untuk kekekalan, menerima jaminan keselamatan di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:1-3). Yesus berjanji dan sudah menyediakan tempat yang sangat nyaman ketika Roh kita kembali kepada Dia.
Menggunakan waktu sebagai anugerah yang berharga. Isilah waktu kita dengan melakukan hal-hal yang berguna dan membangun (Roma 14:19)
Melayani dengan hati yang tulus.

Warga sorga hidup dengan pola saling mengasihi dan melayani. Latihlah diri selama hidup di dunia. Ajar aku menghitung hari-hariku supaya dapat menjalaninya dengan bijak.

 (diar sanjaya  MS III)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^