Rabu, 02 November 2011

Sajian Utama

Hidup Dalam Kasih Sejati

Di dalam Gereja jaminan keselamatan itu mutlak ada, dan akan berlangsung terus, juga kalau umat lupa dan kurang menghiraukannya. Kelimpahan rahmat Tuhan mulai dari dalam, menobatkan, membentuk, membangun pribadi manusia sendiri, dengan kekayaan sabda dan segala sarana Gereja, terutama di dalam sakramen-sakramennya. Dengan mata iman kita tahu apa yang tak diketahui oleh pengunjung dari luar : Tuhan tetap meraja dan berkuasa selamanya bagi umat yang disayangiNya. Harta kekayaan, yang dapat dihitung, dijumlah, dicatat dan pada akhirnya akan hilang juga... tak mungkin dapat dibandingkan dengan kelimpahan berkat Allah yang tak kelihatan, namun nyata, tanpa batas, tak akan lenyap, berlangsung selama-lamanya. Itulah kepercayaan dan kebanggaan umat Gereja.
Bagi kita, yang memberi makna dan menghidupi segala itu adalah cinta kasih Allah. Tanpa kasih Allah tidak ada sesuatu yang berarti, hidup di dunia ini pun jadi tanpa makna. Tetapi dengan kasih Allah, maut, bahaya, setan pun tidak ada yang ditakuti. Dan bila Allah sungguh di pihak kita, siapa melawan kita?
Dengan cinta kepadaNya, Tuhan berdiri di pihak kita, tidak bisa dilawan, tak bisa dikalahkan. Ia membuktikan cintaNya dengan menyerahkan AnakNya bagi kita semua sampai wafat. Itulah Kasih Sejati. Kasih dengan menanggung penderitaan begitu hebat, sampai wafat di salib untuk menyelamatkan dan memberi hidup pada orang-orang yang dikasihiNya. Sampai saat meninggalkan dunia ini kita bisa bersatu bersama-sama dengan Dia, membuktikan cinta kita kepadaNya.
Roma 8 ayat 35 mengatakan : “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”. Bila itu datang semua itu akan terhindarkan karena campur tangan Tuhan yang mengasihi umatNya, dan segala sesuatu dalam hidup terasa diprakarsai, diatur dan diiringi oleh cinta kasihNya. Pada ayat 37-39 dikatakan : “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. Itu karena Tuhan mengistimewakan kita, mengatur semua peristiwa-peristiwa hidup, sampai saat kematian pun untuk mengambangkan kita, mengembangkan kita selama masa hidup kita.
Kalau kita sudah ditangkap kasih Allah, maka kuasa dan cinta Allah melindungi dan mengarahkan langkah kita, kemana pun kita pergi. Tak ada kuasa dapat mengganggu, menggugat, menghukum, tanpa berhadapan dengan kuasa Allah, yang menundukkan dan menggunakan segala, untuk melaksanakan rencanaNya penuh kasih, mengiringi hidup kita. Yesus yang telah wafat, telah bangkit bagi kita, menjadi pembela kita. Semua peristiwa, daya kekuatan di surga, di bumi, di bawah bumi, bahkan seandainya masih ada makhluk lain lagi tak akan ada yang bisa mematahkan ikatan manusia, yang telah menyerahkan diri pada ikatan kasih Kristus. Bukan karena percaya akan kekuatan sendiri, melainkan karena kekuatan kasih sejati Kristus, yang mengubah segala, dalam hidup ini maupun sampai kehidupan kekal, menjadi sumber kasih!
Stefan Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^