Rabu, 02 November 2011

Catatan Kecil 1

Cerita Sebatang Bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi diantara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu. Dia berkata kepada bambu “Wahai bambu, maukah engkau kupakai menjadi pipa saluran air yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh, tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu?”
Sang petani menjawab “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu, lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir, aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur.”
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam, kemudian dia berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika kau melakukan semua apa yang kau katakan. Akan tetapi aku ingin sekali berguna ketimbang batang bambu yang lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki. 
Diar Sanjaya
DS Hedwig Dwi Harto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^