Visualisasi Jalan Salib OMK St. Fransiskus Asisi - Sukasari
Jumat, 22 April 2011
Kami OMK Paroki St. Fransiskus Asisi – Sukasari telah mempersiapkan kegiatan Visualisasi Jalan Salib mulai sekitar bulan Februari 2011. Dengan dukungan dari Romo Paroki (Romo Heru Wihardono), Romo Pendamping OMK (Romo Robertus Eeng G.), Romo Garbito Pamboaji, Sie Kepemudaan Paroki (Ibu Marlina Puniman), serta dukungan yang sangat besar dari rekan-rekan OMK Paroki St. Fransiskus Asisi - Sukasari; maka kegiatan Visualisasi Jalan Salib ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pada hari Jumat, 22 April 2011, para pemain, tim tata rias, serta rekan-rekan OMK yang bertugas dalam hal kostum telah berkumpul di Ruang OMK pada pukul 06.00 pagi.
Kami mulai mempersiapkan diri masing-masing dibantu oleh para tim yang terkait. Sedangkan di gereja, tempat dimana kegiatan Visualisasi Jalan Salib ini dilaksanakan, tim dekorasi masih menjalani tahap ”finishing”, dan tim sound system mengecek seluruh peralatan agar dapat beroperaasi dengan baik. Pada pukul 8.15; kami telah siap. Kami berkumpul di Ruang St. Antonius untuk mengadakan briefing, kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Romo Garbito selaku pelatih kami. Kemudian kami menenangkan diri masing-masing dan teloah siap pada posisi kami masing-masing. Visualisasi Jalan Salib pun dimulai pada pk 09.00, dibuka dengan lagu pembukaan dengan petugas koor Lauda Sion.
Lalu Ibadat Jalan Salib ini pun dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Frater Andre. Dalam ibadat yang dikemas dalam bentuk Visualisasi ini, kami ingin mengajak umat untuk terlibat di dalamnya agar umat pun semakin menghayati Ibadat Jalan Salib tersebut. Adegan pertama diawali saat Yesus bersama para murid-Nya pergi ke Taman Getsemani. Yesus berdoa pada Bapa-Nya, karena Ia tahu bahwa sebentar lagi saat-Nya hampir tiba untuk menyempurnakan tugas penyelamatan umat manusia. Kemudian Yudas Iskariot pun datang bersama orang bayak dan sepasukan prajurit. Maka terjadilah penangkapan Yesus dan Yesus dibawa kepada Imam Agung Kayafas.
Setelah itu Yesus dibawa untuk diadili di hadapan Pilatus. Para orang banyak tetap memaksa Pilatus untuk menghukum Yesus. Pilatus pun tidak dapat berbuat apa-apa, maka ia pun memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati atas-Nya. Para orang banyak bersorak-sorai mendengar keputusan Pilatus. Yesus yang telah berlumuran darah akibat cambukan-cambukan dari para prajurit, serta mahkota berduri yang ada di kepala-Nya; digiring oleh orang banyak dan para prajurit ke Bukit Golgota untuk di salibkan. Dalam perjalan-Nya, Yesus berjumpa dengan Bunda Maria Ibu-Nya, yang selalu mendoakan dan menyertai langkah-Nya, dan bertemu pula dengan Veronika yang berani menerobos kerumunan orang banyak kemudian hadir dan berlutut di hadapan Yesus serta mengusap wajah-Nya, kemudian para wanita Yerusalem menghampiri Yesus, mereka sangat meratapi penderitaan Yseus. Bukan hanya itu, dalam perjalanan menuju Puncak Golgota Yesus pun jatuh sampai tiga kali.
Akhirnya Yesus sampai di Puncak Golgota, dan para prajurit menyalibkan Dia. Bunda Maria, Ibu-Nya; serta Yohanes, murid kesayangan-Nya berada; di bawah salib Yesus. Para murid, wanita-wanita yang meratapi Yesus hadir menangisi penderitaan yang dialami oleh Yesus. Orang banyak yang merasa puas karena telah berhasil menyalibkan Yesus pun ada di situ, meyaksikan semuanya terjadi. Kemudian tiba-tiba langit menjadi gelap dan terdengar suara petir, orang banyak pun merasa takut lalu mereka semua pergi meninggalkan tempat itu. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga, kemudian dengan suara nyaring Ia berseru ”Eloi..Eloi..Lama sabakhtani”, setelah itu Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya; Yesus pun wafat. Para prajurit memastikan bahwa Yesus telah wafat dengan menusuk lambung Yesus, lalu mereka pun pergi segera dengan penuh rasa takut karena mereka menyaksikan bahwa Yesus sungguh telah wafat. Adegan pun ditutup dengan penurunan jenazah Yesus, kemudian Yesus dibawa untuk dikuburkan.
Ibadat Jalan Salib selesai sekitar pukul 10.00 diakhiri dengan doa penutup dan lagu penutup. Kami sungguh merasa puas atas hasil yang telah kami capai bersama. Dengan berbagai kesulitan, keputusasaan, perbedaan pendapat, keegoisan, serta konflik di antara setiap pribadi yang terlibat dalam kegiatan ini, tetapi akhirnya kami tetap bersama berjuang agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Ini semua kami lakukan karena kami sungguh ingin terlibat dalam kehidupan menggereja, kami ingin membangun diri di era globalisasi ini. Kekurangan-kekurangan yang ada, kami jadikan pelajaran agar kami dapat memperbaikinya di kemudian hari, dan kelebihan-kelebihan yang telah kami capai pun akan kami tetap pertahankan agar kami dapat menjadi Kaum Muda yang semakin baik bagi Paroki St. Fransiskus Asisi - Sukasari.
Terima kasih kami ucapkan kepada Romo Heru Wihardono, Romo Eeng Gunawan, Romo Garbito Pamboaji, Ibu Marlina Puniman, Ko Sugih (tim dekorasi), Mas Robert dan Mariana (tim sound system), seluruh tim kostum, selutuh tim tata rias, Louis ’n Louisa (tim dekomentasi), para donatur, seluruh umat, serta seluruh pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Dan secara khusus kepada rekan-rekan OMK yang telah mendukung Visualisasi Jalan Salib ini, terima kasih kepada rekan-rekan semua. Dan mari kita bersama-sama berjuang untuk menjadi Kaum Muda yang berguna bagi Paroki kita. Tuhan memberkati kita semua. (Yunita Kusuma-OMK St. Fransiskus Assisi Sukasari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^