Senin, 01 Februari 2010

Penyembuhan


Sejak semula Tuhan selalu tidak sampai hati, tidak rela kalau manusia menderita, sakit dan seng-sara, sehingga tidak bebas menjalin relasi dengan Tuhan dan sesama. Karena pada hakekatnya penyembuhan adalah proses pertumbuhan di dalam Tuhan.

1. Kristus Sang Penyembuh
Semua pelayanan dalam nama Yesus dan dalam kuasa Roh Kudus (Luk 10:17). Nama Yesus penuh kuasa, karena kalau kita berbicara/berbuat dalam NamaNya, Yesus sendiri akan hadir (Flp 2:9-11). Dapat dikatakan, Yesus datang ke dunia ini untuk menyembuhkan manusia. Yesus selalu iba dan belas kasih kepada orang yang sakit dan menderita.
Mat 8:17 > Yesus seperti seorang ibu yang penuh belas kasih, rela menanggung derita dan sakit sebagai ganti derita anaknya yang dikasihi. Bagian pertama dari keempat injil terdapat berbagai cerita penyembuhan (Mrk 3:10 ; Luk 7:10-23) dan tidak pernah Yesus menolak permohonan orang untuk disembuhkan.
Yesus berani ambil resiko untuk dicap sebagai nabi palsu, bahkan untuk dibunuh sekalipun, karena melanggar kesucian hari Sabat, untuk dapat menyembuhkan orang sakit (Mat 12:9-14). Bahkan waktu ditolak di kampung halamanNya, Ia tidak mau membuat mujizat kecuali hanya menyembuh-kan orang sakit (Mrk 6:5).

2. Kuasa untuk menyembuhkan diberikan Yesus kepada para muridNya
Mat 10:8 ; Mrk 6:6-13 ; Mrk 16:18 ; Luk 9:1.
Para Rasul melaksanakannya (Kis 3:1-10 ; Kis 4:8-10, 16-18, 29-31).
 Kis 3:6 > maka orang itu dapat berjalan. Hal ini terjadi karena kuasa bertindak/berkata “dalam nama Yesus”. Peristiwa ini amat besar pengaruhnya, sampai para pembesar mengadakan rapat dan memutuskan melarang penduduk Yerusalem untuk tidak berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu. (Kis 4:16-17). Para pembesar kemudian memanggil Petrus dan Yohanes dan memerintahkan mereka agar jangan sekalipun berbicara atau mengajar dalam nama Yesus (Kis 4:18).
Ada perbedaan antara:
Ø Berbicara tentang Yesus : Yesus tidak hadir.
Ø Berbicara dalam nama Yesus : Yesus hadir.
Namun para Rasul tidaklah takut, malah mereka mohon Tuhan mengulurkan tanganNya dan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus (Kis 4:30), dan doa mereka dikabulkan Tuhan (Kis 4:31).
Bayangan Petruspun dapat menyembuhkan (Kis 5:15-16). Penyembuhan ini merupakan sarana yang efektif untuk penginjilan, tanda kehadiran Kerajaan Allah, Kuasa Allah.

3. Para Rasul menyuruh agar karya penyembuhan diabadikan di dalam Gereja.
 Sebagaimana dikehendaki Yesus sendiri agar karya-Nya diteruskan (Mrk 16:18,20 ; Yoh 14:12-13 ; Yak 5:14-16). Gereja juga menghayati panggilan ini dan dalam gereja sepanjang sejarah serta seluruh tradisinya Gereja tetap mempertahankan karya penyembuhan ini. Gereja menyadari dirinya bersama Kristus masih tetap menjadi sumber penyembuhan yang terus menerus di Lourdes, juga dibanyak tempat, khususnya di gereja-gereja dan tempat peziarahan.
Akhir-akhir ini perubahan sikap Gereja dalam pe-nyembuhan nampak dalam pembaharuan liturgi dalam Konsili Vatikan II. Unsur penyembuhan dalam sakramen-sakramen ditekankan lagi. Sakramen pengurapan orang sakit dikatakan sebagai sakramen untuk menguatkan orang sakit dan mengandung banyak doa permohonan kesembuhan rohani dan jasmani, disertai penumpangan tangan sebagai lambang penyembuhan. Sakramen tobat dalam dekrit mengenai Liturgi disebut sebagai sakramen penyembuhan. Ekaristi kita sadari mem-punyai daya penyembuhan yang paling ampuh, yang dapat membangun kembali manusia dalam segala seginya. “BERKATALAH SEPATAH KATA SAJA, MAKA SAYA AKAN SEMBUH”, ungkapan yang selalu kita ucapkan sebelum menyambut. Kekuatan untuk menyembuhkan dan memulihkan relasi suami-isteri yang mulai retak, selalu dapat digali dari sakramen pernikahan.

4. Ada jurang pemisah antara penderita sakit dengan Gereja.
 Walaupun demikian, namun masih dirasa ada gap, jurang pemisah yang dalam antara penderita sakit dan Gereja. Kebanyakan imam hanya mau melayani orang sakit dengan penerimaan sakramen perminyakan. Untuk pelayanan doa biasa biarlah sisakit sendiri atau orang lain yang mendoakan. Sedangkan dipihak lain, bagi si penderita, sakramen perminyakan masih tetap dianggap sebagai sakramen untuk orang mati. Banyak contoh dalam hal ini.
Akibatnya banyak orang katolik berpindah ke gereja lain, karena waktu sakit dilayani doa oleh mereka sampai sembuh. Harapan besar gereja ditujukan kepada kelompok-kelompok PKK sebagai jembatan jurang pemisah ini untuk melayani orang-orang sakit.

Harapan ini tentu kita penuhi kalau ada semangat :
1. Cinta kasih terhadap anggota gereja yang sakit.
2. Seperasaan dengan Kristus yang selalu iba dan belas kasih terhadap orang sakit.
3. Mat 10:8, “Kamu telah memperolehnya dengan Cuma-Cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma”.

5. Hal-hal yang menghambat penyembuhan.
1. Perasaan bersalah, seakan-akan tidak Kristiani untuk memohon kesembuhan dari Tuhan. Penderitaan dan sakit yang sudah selayaknya karena dosa-dosanya, atau itu memang salib yang harus dipikulnya.
 Merasa menjadi pahlawan kalau menerima penderitaan itu dengan senang namun anehnya pergi juga ke dokter supaya sembuh.
2. Kesan/pandangan: hanya orang suci saja yang dapat dipakai Tuhan sebagai perantara dalam penyembuhan. Saya dan Anda bukan orang suci.
3. Anggapan, jaman sekarang kita sudah punya iman, tidak butuh lagi tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Mujizat hanya dibutuhkan jaman dulu, di mana iman umat masih lemah dan primitif.

6. Cara mendoakan orang sakit.
1. Mengantar si sakit kepada Yesus, seperti empat orang yang membawa orang lumpuh kepada Yesus. Mempersilakan Yesus menumpangkan tangan, bersabda dan menyembuhkan orang itu.
2. Dengan karunia penyembuhan dan karunia pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada pendoa, maka pendoa dengan penuh keyakinan ka-rena dapat mengetahui rencana dan kehendak Tuhan, berdiri bersama Tuhan, berbicara demi nama Tuhan “Dalam nama Yesus, jadilah sembuh”.
 Cara yang pertama yang paling biasa untuk pelayanan doa dan penyembuhan. Cara kedua, kalau tidak betul-betul memiliki kedua karunia (karunia penyembuhan dan pengetahuan) dianjurkan jangan dipakai.

(St. S T )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^