Senin, 01 Februari 2010



Judul di atas adalah kata-kata yang spontan dikeluarkan oleh para legioner saat membuka lotre berisi sebuah angka. Setelah masing-masing mendapatkan kado yang dibungkus koran, tangan-tangan mereka dengan cekatan mulai membuka kadonya masing-masing. Ada yang gembira, senang, terkejut, atau hanya tersenyum.
Kejadian yang lazim disebut tukar kado itu, rutin tiap tahun diadakan oleh Presidium Ratu Yang Diangkat ke Surga. Kategorial ini adalah satu-satunya Legio Maria yang masih berdiri di Paroki St. Fransiskus Asisi tercinta ini. Mayoritas anggotanya adalah ibu-ibu dengan usia yang tidak lagi muda, dan hanya ada seorang bapak sebagai anggota aktif. Hidup presidium ini sungguh berwarna. Ada saatnya mempunyai banyak anggota muda, namun hampir pada waktu yang berdekatan, mereka keluar satu-persatu karena alasan masing-masing. Untunglah Bunda Maria senantiasa menyertai pasukannya. Legio masih berjalan sampai sekarang.
Untuk mengatasi kejenuhan rapat, biasanya acara tukar kado diadakan di luar/tempat lain. Pernah di-adakan di Gereja St. Yakobus Megamendung, di kebun milik KWI yang terletak di Desa Palasari, di rumah peristirahatan keluarga milik salah satu anggota di daerah Seuseupan, dan di Gua Maria Cibadak. Kali ini, tukar kado dilangsungkan di Rg. St. Maria, tempat rapat tercinta. Mungkin untuk berikutnya, kembali akan dilaksanakan di luar.
Setiap hari minggu pukul 06.45, para anggota legio aktif berkumpul bersama di Ruang St.Maria untuk rapat mingguan presidium. Pada 3 Januari 2010 lalu, setelah rapat presidium, diadakan acara tukar kado. Tukar kado ini tidak hanya diikuti oleh pada anggota aktif, tetapi para anggota auxiler pun diundang. Masing-masing datang membawa kado dengan harga minimal yang telah disepakati bersama. Kado dikumpulkan dan diberi nomor. Selain membawa kado, beberapa anggota terutama ibu-ibu, membawa pula banyak makanan. Alhasil, pagi itu, setelah rapat untuk mencharge semangat sebagai legioner, perut-perut pun dicharge dengan makanan yang disediakan. Ditambah dengan hati yang bahagia menerima kado dan kebersamaan. Terakhir sebelum pulang, legioner pun berfoto bersama sebagai kenangan. Sangat sederhana memang, namun bagi para legioner hal ini masih diperlukan sebagai salah satu cara untuk tetap menjaga keber
samaan dan saling berbagi di dalam presidium.

(m.74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^