Sudah beberapa tahun ini Kapel St. Maria Fatima tidak ada pengakuan dosa. Semua di “full” di Gereja St. Fransiskus Asisi. Semua ini disebabkan sedikit umat yang mau hadir dan duduk manis di depan kamar pengakuan dosa, dan kebetulan akhir ini ruangannya diperbaiki…memang betul umat gereja harus terus-menerus diingatkan akan pentingnya “sakramen pengakuan dosa”, mereka perlu digiring, dimotivasi dengan pelayanan yang penuh kasih, supaya mereka mengerti urutan atau aturan kalau dirinya mengakui sebagai orang Kristen Katolik.
Atas kerjasama yang penuh pengertian dan kasih dari Pastor wilayah, Romo Dionysius, kami pengurus wilayah, sie kitab suci, animator yang terus-menerus mengingatkan kepada umat untuk mengikuti liturgi adven-natal dari pertemuan AAP, mengembalikan amplop sebagai tanda peduli dan pertobatan, ibadat tobat, pengakuan dosa, sampai janji baptis baru pada malam natal. Biarlah kita menjadi umat yang disayangi Yesus dan dianggap penting agar kita semua dapat mewujudkan “Allah adalah kasih”.
Ternyata, bapak-ibu, tua-muda, umat biasa sampai petinggi-petinggi wilayah bersujud dibawah salib mau mengakui kesalahan dan dosa-dosanya (pasti berat-berat deh…). Inilah mujizat yang terjadi, keluar dari kamar pengakuan dosa terlihat gembira, sukacita, orang bilang muka-mukanya ada aura “cenghar”, kata lainnya bersinar-sinar. Terima kasih Romo Dion yang telah memberikan waktu pelayanannya yang empatik kepada kami, kami selalu berdoa dan bersyukur agar Romo selalu dikuatkan dalam iman, kasih dan harapan.
Diar Sanjaya
Atas kerjasama yang penuh pengertian dan kasih dari Pastor wilayah, Romo Dionysius, kami pengurus wilayah, sie kitab suci, animator yang terus-menerus mengingatkan kepada umat untuk mengikuti liturgi adven-natal dari pertemuan AAP, mengembalikan amplop sebagai tanda peduli dan pertobatan, ibadat tobat, pengakuan dosa, sampai janji baptis baru pada malam natal. Biarlah kita menjadi umat yang disayangi Yesus dan dianggap penting agar kita semua dapat mewujudkan “Allah adalah kasih”.
Ternyata, bapak-ibu, tua-muda, umat biasa sampai petinggi-petinggi wilayah bersujud dibawah salib mau mengakui kesalahan dan dosa-dosanya (pasti berat-berat deh…). Inilah mujizat yang terjadi, keluar dari kamar pengakuan dosa terlihat gembira, sukacita, orang bilang muka-mukanya ada aura “cenghar”, kata lainnya bersinar-sinar. Terima kasih Romo Dion yang telah memberikan waktu pelayanannya yang empatik kepada kami, kami selalu berdoa dan bersyukur agar Romo selalu dikuatkan dalam iman, kasih dan harapan.
Diar Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^