Oleh: J.D. Lehera
Dalam hidup keseharian kita selalu memerlukan api. Tanpa api kita tidak dapat hidup. Makna dan temperatur api berbeda-beda. Api menolong banyak orang misal lampu lalu lintas dan mercusuar dan lampu untuk dunia penerbangan.
Api dipakai oleh Gereja Katolik sebagai lambang Evangelisasi contoh lilin dan api dalam wiruk serta alba iman. Api pencuci dan api neraka. Peristiwa pentakosta lambang api turun diatas kepala para rasul.
Mari kita merenungkan makna api kecil yang lembut berdasar Injil Mateus 5:13-16. Setelah Yesus naik ke surga dan turunnya Roh Kudus maka para rasul dan kita di zaman ini menggunakan peran Roh Kudus mewartakan Kerajaan Surga berdasar profesi kita masing-masing.
Ketika kita mewartakan Kerajaan Allah itulah Roh Kudus membakar hati dan batin kita agar jangan menyerah ketika mengalami berbagai pergumulan meskipun pahit dirasakan.
Lewat baptisan suci kita telah dibakar oleh api Roh Kudus. Tugas kita berikutnya adalah Guru dan Nabi masa kini agar api kecil yang lembut dalam diri kita tidak sampai padam maka lakukanlah kehendak Allah sekecil apapun dimata Allah luar biasa. Contoh mengunjungi tetangga sebelah rumah yang sakit atau aktif dalam kegiatan RT/RW.
Api kecil yang lembut menerangi hidup kita agar kita jangan sering berbuat dosa dan api itu pula yang menyadarkan kita untuk bertobat. Api kecil yang lembut yang ada dalam batin kita menyadarkan kita agar jangan suka datang telat atau setelah komuni langsung pulang.
Saat ini kita masuk dalam lingkungan prapaskah. Makna prapaskah kita resapi bukan soal puasa makan dan minum. Dan nanti malam paskah dengan lilin kecil mungil nan lembut kita merenungkan perjalanan hidup iman kita. “Apakah aku sebagai gembala dan nabi dalam keluarga dalam Rukun dan dalam pergaulan dalam masyarakat RT/RW setempat?”
Melalui api kecil yang lembut mari kita gunakan untuk menyadarkan diri kita kemudian keluarga kita selanjutnya umat yang hidup dalam kegelapan dan tidak memiliki gairah hidup lagi. Mari kita membakar api kecil yang lembut melalui sikap dan perilaku yang kurang pas dimata umat kemudian kita berusaha memperbaikinya agar setiap perbuatan baik yang kita taburkan tumbuh dan berkembang dalam lingkup keluarga dalam Rukun dan masyarakat RT/RW agar Allah dimuliakan ditempat itu.
Setiap orang mempunyai sisi gelap tapi janganlah sisi gelap menguasai hidup kita. Api kecil yang lembut itulah peran Roh Kudus agar kita sadar dan bertobat maka selama masa prapaskah itulah waktu yang pas kita bertobat .
Selamat menjalankan ibadah prapaskah dan jangan lupa lakukan suatu perbuatan baik untuk menolong jiwa-jiwa di api pencuci.
Semoga berguna. Tuhan memberkati !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^