Rabu, 09 Maret 2011

Renungan

Berani menjadi saksi Kristus?


Peristiwa yang menjadi tanda awal mula Gereja perdana yang terus dihidupi oleh Roh Kudus adalah dengan terlihatnya lidah – lidah api bertebaran di atas para rasul dan hinggap pada mereka masing – masing.” Tampaklah kepada mereka lidah – lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing – masing”.(Kis 2 : 3 )
Sejak saat itu, para rasul dipenuhi oleh Roh Kudus, dikuatkan imannya dan disemangati keberaniannya untuk menjadi saksi kebangkitan, mewartakan Injil. Para rasul dengan sangat berani memberi kesaksian tentang Yesus yang bangkit ke seluruh penjuru dunia, sampai pada zaman kita.
Bila kita dapat menyaksikan lidah – lidah api yang bertebaran di atas para rasul, tentu kita akan sangat merasa kagum, bahkan terpesona, tapi sadarkah kita walau tidak melihat kejadian seperti itu, kita yang telah menerima Sakramen Baptis dan Sakramen lainnya, juga telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Sekarang giliran kita untuk menjadi saksi Injil – Nya.
Beranikah kita memberi kesaksian? Bukankah kita yang telah menerima Sakramen – Sakramen telah dilantik oleh Tuhan sendiri untuk menjadi saksi Injil – Nya?
Kita yang telah menerima kuasa Roh melalui Sakramen – Sakramen dalam Gereja – Nya, tidak perlu takut dan bimbang untuk menjadi pewarta Injil. Jangan menutup diri untuk Tuhan, jangan menonjolkan diri sendiri. Lepaskan segala kepentingan dan keinginan pribadi. Biarlah Kristus saja yang semakin dikenal dan dirindukan banyak orang. Lakukanlah dengan penuh sukacita dan rasa syukur, tanpa pamrih. Biarlah Tuhan melakukan apa saja yang Tuhan kehendaki, sesuai rencana – Nya, supaya buah – buah yang dihasilkan sesuai dengan kehendak – Nya.
Menjadi saksi Kristus memang bukan berarti hidup kita selalu lurus – lurus penuh sukacita tanpa permasalahan. Bisa jadi kita akan menderita karena – Nya. Persoalan hidup yang kita hadapi pasti masih tetap ada.
Seorang sahabat mengirimkan pesan. Dalam pesannya  ia mengatakan :” Seorang yang dekat dengan Tuhan bukan berarti tidak ada air mata. Seorang yang taat pada Tuhan bukan berarti tidak ada kekurangan. Seorang yang tekun berdoa bukan berarti tidak ada masa – masa sulit. Tapi orang tersebut akan selalu mengalami penyertaan Tuhan…seandainya bergumul pasti ada harapan. Seandainya di padang gurun pasti dipelihara Tuhan.Seandainya masih dalam proses pasti akan dipromosikan Tuhan.Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Tuhan tahu waktu yang tepat untuk memberi yang terbaik untuk kita”.
Bila kita hidup dalam kepenuhan Roh, maka hidup ini akan terasa ringan, walau harus menghadapi banyak perkara, karena cara pandang kita terhadap persoalan hidup akan berubah. Kita percaya Tuhan akan memberi jalan keluar dalam setiap permasalahan kita. Hidup kita penuh harapan sebab Tuhan hidup dalam kita. Kita tentu akan bisa menghadapi setiap permasalahan karena bukan “ aku “ lagi yang mengatasi segalanya, tetapi “ Dialah “ yang penuh kuasa yang tinggal di dalam aku, yang akan menuntun dan menunjukkan jalan – Nya. Santo Paulus memberikan kesaksian “ aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku “. (Gal 2 : 20)
Semoga kita yang telah menerima kuasa Roh melalui Sakramen – Sakramen dalam Gereja – Nya, mau membuka hati kita untuk –Nya, agar Roh Tuhan bekerja dalam diri, dalam hidup kita. Tuhan memberkati. (eestee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^