Serba-serbi dari Rapat Kerja Wilayah 2010-2011
“Komunitas Sehat-Komunitas yang menyapa”
Setiap tahun, Wilayah telah mengagendakan Evaluasi Kerja para Pengurus Dewan Pleno Wilayah, dengan penekanan pada tema-tema yang diambil untuk peningkatan kinerja para pengurus dalam melayani umat, sesuai dengan tugas dan perutusan yang diberikan pihak Gereja melalui Paroki setempat. Laporan hasil kerja disajikan dalam 2 bagian yakni dalam bentuk kronologis yang dimuat dalam bulletin bulan ini serta bagian dalam bentuk program kerja yang akan dimulat pada bulletin edisi bulan Oktober 2010.
Dalam masa bakti Pengurus Wilayah periode 2009-2012 ini, maka tema tahunan Program Kerja Wilayah, sbb:
2009-2010 : Pemberdayaan-Persaudaraan dalam Komunitas
2010-2011 : Komunitas Sehat-Komunitas yang menyapa
2011-2012 : Komunitas Basis yang lebih kuat dan lebih mandiri
Pada rapat kerja tahun ini, maka Pengurus Wilayah mengambil tema Komunitas Sehat-Komunitas yang menyapa.
Rapat Kerja dibuka dengan doa oleh bapak H. Anton Rubana, diisi secara singkat tentang agenda rapat kerja oleh Ketua Wilayah. Beberapa saat kemudian Romo Wilayah berkenan hadir dan mengupas tentang komunitas dengan pembahasan mendalam tentang komunitas basis.
Raker diteruskan dengan pembahasan tentang komunitas dengan lebih intens yang dibawakan oleh Ketua Wilayah. Kemudian evaluasi kerja kegiatan setiap Lingkungan yang dibawakan oleh masing-masing Ketua Lingkungan, serta disampaikan pula tentang program kerja-program kerja setiap Lingkungan.
Dalam raker ini juga dilakukan pemetaan ulang wilayah dari setiap lingkungan, sehingga diharapkan lingkungan semakin lebih berkembang. Pada saat ini jumlah lingkungan sebanyak 6 akan segera dimekarkan menjadi 8 lingkungan. lingkungan 1 St. Caecilia bertambah jumlah rukunnya menjadi 4, sehingga setiap lingkungan mempunyai jumlah KK berkisar dari 40 hingga 60 KK.
Hasil pemetaan ini menjadi sangat penting, karena lebih memantapkan lingkungan untuk dapat berdaya dan berkembang.
Pada kesempatan Raker tahun ini, Romo Wilayah, Romo RD. Ignatius Heru Wihardono berkesempatan hadir di awal Raker. Beliau sempat memaparkan pemahaman tentang komunitas khususnya komunitas basis dengan sangat jelas. Beliau juga mengharapkan bahwa perkembangan Paroki dimulai dan didukung dari setiap wilayah yang ada, dan Wilayah St. Maria Fatima Bondongan merupakan salah satu contoh yang cukup serius dalam memulai hal ini. Sebelum beliau pamitan, beberapa interaksi dalam bentuk tanya jawab berlangsung dalam suasana yang menarik dan penuh keakraban. Kemudian raker diteruskan oleh Ketua Wilayah dengan mengingatkan secara khusus, bahwa dalam komunitas selalu terdapat keunikan dan perbedaan-perbedaan pada setiap anggotanya (baik konflik, perbedaan pendapat, dll), yang selalu akan membawa perubahan untuk kemajuan komunitasnya. jadi Komunitas Sehat adalah kumpulan dari para umat dalam terang iman Kristiani sejati, yang siap selalu dalam tugas perutusannya.
Evaluasi dari Lingkungan 1 St. Caecilia
Diwakili oleh Surya Suhendar (salah satu ketua Rukun, yang kini telah diangkat menjadi ketua Lingkungan dengan sekretaris D. Basuki) menceritakan beberapa kemajuan penting dalam pertemuan Lingkungan yang dilaksanakan setiap bulan. Kedepannya lingkungan akan mengaktifkan pertemuan-pertemuan di tingkat rukun, sehingga diharapkan umat lebih tersapa dan proaktif.
Evaluasi Lingkungan 2 St. Antonius, yang dibawakan oleh ketuanya Bp. C Widi Pramono, memberikan kesan bahwa persiapan sangat matang telah mereka persiapkan dalam mengikuti raker tahun ini. Menguraikan jumlah umat di setiap rukun, dan mutasi umat secara keseluruhan, dan memaparkan tentang pelaksanaan kegiatan lingkungannya serta agenda lingkungan 2010-2011 dalam presentasi yang apik, memberikan gambaran bahwa pelayanan yang sungguh-sungguh akan memberikan hasil yang maksimal.
Evaluasi Lingkungan 3 St. Vincentius, dilaporkan oleh ketuanya Ibu Febrina Felisia Siok. Agenda Lingkungan 3 selama ini telah berjalan dengan baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu untuk dibenahi, namun secara keseluruhan evaluasi kegiatan lingkungan 3 berjalan dengan sangat baik, juga penuh persiapan.
Evaluasi Lingkungan 4, St. Theresia
Presentasi disampaikan oleh Sdr. Sambi. Dipaparkan bahwa kegiatan lingkungan 4 secara umum juga telah berjalan dengan baik, walaupun kegiatan rukun di Purimas masih sedikit tertinggal dibandingkan dengan rukun yang ada di lingkungan 4 lainnya. Mudah-mudahan ini hanya disebabkan oleh kendala informasi/komunikasi yang belum efektif.
Evaluasi Lingkungan 5, St. Silvester
Lingkungan yang merupakan salah satu rukun termuda dari semua lingkungan yang ada, berusaha untuk bangkit melakukan kegiatan-kegiatan, sharing maupun, ibadat/ doa/ misa ditengah kesibukan umat sehari-hari yang cukup heterogen. Perkumpulan Ibu-ibu bernama St. Monica secara teratur berkumpul melaksanakan kegiatan mingguan. Umat Lingkungan dengan usaha extra dicoba dipertemukan pada saat ibadat atau misa baik ibadat/ misa pemberkatan/arwah/syukuran dll, yang diupayakan 1 bulan sekali. Pertemuan rukun pada saat ini akan diusahakan agar komunitas basis secara sungguh-sungguh dapat terlaksana dengan baik.
Evaluasi Lingkungan 6, St. Stephanus
Lingkungan yang dikomandoi Bp. V. Djoni Wijaya ini, memaparkan kinerja lingkungannya melalui presentasi yang cukup apik. Disadari bahwa masih terdapat beberapa kendala untuk memulai pertemuan di tingkat rukun, namun secara keseluruhan agenda pelayanan dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik.
Secara keseluruhan, bahwa setiap Lingkungan telah merasa percaya diri untuk bangkit mewujudkan komunitas yang lebih berdaya dan penuh persaudaraan.
Pada Raker ini pula, sesuai dengan panduan dari Buku Pedoman Kumpulan Beberapa Statuta Keuskupan Sufragan Bogor (yang disahkan oleh Uskup Bogor pada 18 Maret 2008) dan Anggaran Rumah Tangga Wilayah St. Maria Fatiima Bondongan Bogor, maka setiap lingkungan dibebankan dengan Kepala Keluarga (KK) berjumlah 40 hingga 60 KK. Maka Lingkungan 1 yang sebelumnya hanya berjumlah 36 KK mendapat tambahan 1 rukun, Lingkungan 3 dipecah menjadi 2 Lingkungan (Total ada 87 KK) dan Lingkungan 5 dimekarkan menjadi 2 Lingkungan (Total ada 70 KK). Secara umum Wilayah St. Maria Fatima Bondongan dimekarkan menjadi 8 Lingkungan.
Raker dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan Wilayah dan diselingi dengan misa Sabtu sore yang dibawakan oleh RD. Garbito, dengan intensi khusus agar WilBond dalam Raker 2010 ini dapat menghasilkan program kerja yang membawa berkat dan rahmat bagi umatnya, dengan pelayanan yang tiada henti dari para pengurusnya.
Setelah misa diikuti dengan makan malam bersama antara pengurus dan para anggota TTK dan koor wilayah, yang berlangsung dengan suasana keluargaan. Pada penghujung Raker, para Ketua Lingkungan dan Seksi-seksi memimpin rapat kerja penyusunan program kerja wilayah periode 2010-2011.
Beberapa hasil keputusan penting dari Raker WilBond 2010, adalah sebagai berikut:
1. Pemekaran Lingkungan, dengan jumlah KK yang ideal per Lingkungan (berkisar antara 40-60 KK), sehingga setiap Rukun dapat menjalankan kegiatan/ pelayanannya dengan lebih optimal dalam rangka mewujudkan komunitas sehat yang menyapa, yang pada akhirnya bermuara pada komunitas basis yang kuat dan mandiri.
2. Program kerja di tingkat wilayah sesuai dengan bobotnya akan dikoordinir dan dikelola secara kolektif oleh beberapa lingkungan, sehingga wilayah menjadi lebih mandiri sesuai dengan hasil pemberdayaan komunitas yang telah dijalankan.
3. Novena St. Maria Fatima, yang diusahakan dilaksanakan mulai tanggal 13 Oktober 2011 ini (menjadi pertimbangan untuk dipantau dulu ibadat Rosario setiap tanggal 13 selama tahun 2010-2011, baru diputuskan untuk menjalankan Novena!).
4. Wilayah sebagai bagian dari komponen penting penyokong Paroki, turut serta secara aktif mendukung kegiatan Paroki dalam tugas perutusannya yakni dalam bidang Koinonia, Liturgiia, Diakonia, Kerygma dan Martyria.
Semoga dari semangat para pengurus mengikuti Raker dalam mewujudkan komunitas sehat yang menyapa, baik dalam bentuk program-program kerja yang dihasilkan maupun proses pemberdayaan yang terjadi dalam komunitas, akan semakin memantapkan diri para pengurus untuk mampu dan percaya diri menjadi ujung tombak Gereja dalam melayani umat tanpa lelah. Proficiat! (swara WilBond)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^