Senin, 01 November 2010

Redaksi Menulis

Injil merupakan harta hidup yang tak terperikan bagi umat Tuhan karena di dalamnya berisikan kebenaran yang dapat berupa teguran, sapaan, nasehat juga ajaran hidup. Ada banyak kisah menarik yang dapat kita petik darinya mengenai arti sesungguhnya dari perpisahan sementara karena Tuhan Yesus sudah menyatakan sebelumnya.
Memang tak dapat dipungkiri oleh manusia siapapun dia di dunia ini mengenai hal perpisahan. Ada ungkapan, “Ada perjumpaan pasti ada perpisahan.” Dan hal tersedih yang oleh seitap manusia mesti dihadapi adalah, “kematian” Namun ajaran gereja sebagai pangkal iman kita mengungkapkan bahwa kematian seseorang yang telah hidup di dunia ini sekian lama kurun waktu bukanlah sebuah keakhiran bagi segalanya, tetapi malah justru permulaan bagi kekekalan yang hidup sesungguhnya.
Dan kita dapat menganalogikan hidup baru bagi seorang manusia di alam baka kelak, layaknya petani yang harus menanam biji mati bagi semaian baru yang juga harus dipelihara, dirawat untuk kembali menumbuhkan hidup. Kita hanya percaya Tuhan Yesus melalui iman kita yang acap kali mudah goyah bila ditimpa kemalangan dan kita mencoba banyak berbuat baik bagi sesama sebagai bekal kita untuk memperoleh kehidupan kekal kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^