Senin, 01 November 2010

Seputar Paroki 1

REKOLEKSI LEKTOR-LEKTRIS St. FRANSISKUS 
@ Villa The Gadog 88
18-19 SEPTEMBER 2010

Sabtu dan Minggu, 18-19 September 2010 Lektor-Lektris St.Fransiskus Asisi mengadakan kegiatan berupa rekoleksi lektor di Perkemahan Villa The Gadog 88. Pukul 12.00, peserta mulai berdatangan dan berkumpul di depan gereja St. Fransiskus Assisi Sukasari. Sebelum berangkat kami para lektor dan lektris berfoto bersama di depan gereja dengan didampingi oleh Rm. Eeng. Setelah selesai berfoto, Rm Garbito memimpin doa agar perjalanan dan seluruh rangkaian kegiatan kami disertai olehNya dan dapat berjalan dengan lancar. Sekitar pk 12.30 kami berangkat dengan menggunakan 3 kendaraan pribadi milik Tante Monik, Tante Yuli dan Tante Yani. Rekoleksi para lektor ini didampingi pula oleh Sie. Liturgi Paroki (Ibu Giacinta Tanti Yulia) serta pelatih lektor (Bp. Simon Mauritz).

Kira-kira pk. 13.40, kami tiba di Perkemahan Villa The Gadog 88. Berhubung kami semua tiba di Villa The Gadog 88 lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka kami memulai rekoleksi ini dengan acara briefing. Sebelumnya kami diminta menaruh perlengkapan dan barang-barang yang kami bawa di depan aula. Acara briefing ini dilaksanakan di aula yang sederhana dimana kami diberi pengarahan tentang acara rekoleksi, tata tertib, kontak kerja serta juga serah terima secara simbolis dari Ibu Monika Kusjanti selaku Pembina Lektor kepada Bapak Frans Lim dan rekan yang akan memberikan rekoleksi. Acara rekoleksi lektor ini dipimpin langsung oleh Pak Frans dan rekan rekan yang terdiri atas Pak Frans Lim, Pak Nick, Pak Hardjono dan Ibu Lusia. Saat acara briefing ini kami diperkenalkan dan belajar tentang lagu yang berjudul “Chiki Chaka”.
Kemudian setelah itu kami dibagi ke dalam tenda tenda dimana setiap tenda diberi nama sesuai Kitab Suci seperti Amsal, Mazmur, Keluaran, Kidung Agung. Kami diberi waktu istirahat hanya 15 menit saja lalu kemudian kami berkumpul kembali di aula untuk memulai games kebersamaan. Pada games ini kami dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mengganti nama nama arah menggunakan nama nama yang terdapat di dalam Alkitab. Adapun nama nama tersebut digunakan sebagai penunjuk jalan untuk mencari harta karun yang ada di luar villa. Kami pun bermain sesuai dengan kelompok yang telah dibagi. Setiap ketua kelompok diberikan sebuah peta kecil oleh Pak Frans dimana disitulah letak harta karun yang harus kami semua cari. Setelah masing masing ketua kelompok mengetahui tempat harta karun tersebut, maka para anggota kelompoknya ditutup matanya dan membentuk satu barisan dimana kami harus mendengarkan aba aba dari ketua kelompok untuk menuju ke tempat harta karun tersebut.
Permainan ini membutuhkan kerja sama, rasa saling percaya, kesabaran, dan kekompakan. Setelah semua kelompok mendapatkan harta karunnya maka kami semua berkumpul kembali di depan aula dan melanjutkan dengan games “Jembatan Madura”. Games kali ini dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas kelompok 1 dan 2 sedangkan kelompok kedua terdiri atas kelompok 3 dan 4. Masing masing kelompok berdiri di atas bambu panjang dan Pak Nick mengomando games ini. Dalam games ini peserta tidak boleh sampai jatuh dari bambu. Games ini menyuruh masing masing kelompok untuk meng-urutkan berdasarkan tinggi badan, tanggal ulang tahun dan sudah berapa lama menjadi lektor. Kekompakan, perjuangan, dan kerja sama semakin menjadikan kami untuk menyelesaikan games kali ini. Tapi apa daya walaupun sudah berusaha tapi tetap saja ada yang tidak bisa mencapai kemenangan.
Kelompok ataupun personal yang kalah mendapat hukuman dengan dicoret lipstik oleh Ibu Lucia. Acara games kemudian ditutup dengan snack sore. Acara snack selesai langsung dilanjutkan dengan mandi sore dan urusan pribadi. 
Setelah itu pada pukul 17.00, kami semua kembali berkumpul di aula untuk memainkan sebuah games dimana pada games ini kami masing masing diberi 3 kertas yang berwarna hijau, ungu dan biru sebagai modal. Masing masing peserta bermain dan yang mengumpulkan kertas terbanyak, akan keluar sebagai pemenang.
Games ini tidak memakan banyak waktu. Ketika Pak Frans menyatakan waktu habis, maka terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok pertama yang memiliki lebih dari 4 kertas = dianggap sebagai lektor yang maju, kelompok kedua yang memiliki 3 kertas (sama dengan modal awal) = dianggap sebagai lektor yang tetap. Kelompok ketiga yang memiliki 2 atau 1 kertas = dianggap sebagai lektor yang mundur. Dan kelompok terakhir yang tak memiliki 1 kertas pun dianggap sebagai kelompok yang bangkrut.
Dari permainan ini dapat disimpulkan bahwa dalam lektor ada 4 kelompok yakni :
1. Kelompok maju = lektor yang mau berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik lagi.
2. Kelompok tetap = lektor yang dari waktu pertama menjadi lektor hingga sekarang hanya itu itu saja, tidak mundur, tidak maju, tetap di tempat.
3. Kelompok mundur = lektor yang mengalami kemunduran dan tidak mau berusaha untuk menjadi maju.
4. Kelompok bangkrut = lektor yang mengalami kemunduran terus dan tidak berusaha untuk bangkit untuk menjadi yang lebih baik.
Inti dari permainan ini adalah harus menjadi kelompok yang maju dengan cara berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki diri dan menjadi lektor yang lebih baik lagi dari hari ke hari.
Acara games selesai, sebelum memulai session I dan kerja kelompok, masing masing kelompok membuat yel yel yang lucu dan menarik. Kreativitas, tukar menukar pikiran, kebersamaan semakin mengakrabkan kami. Session I ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama secara berkelompok (sesuai kelompok kerja) membahas dan menguraikan dari tiap tiap bab yang ada. Session pertama ini diselingi dengan makan malam pada pukul 19.00. Setelah makan malam dilanjutkan dengan pembahasan dari setiap kelompok. 
Tak terasa waktu menunjukkan hampir pukul 21.00 maka kami mengakhiri session pertama ini dan melanjutkan dengan acara api unggun. Kami duduk berkumpul bersama di tengah lapangan rumput ditemani hangatnya api unggun. Acara api unggun dibuka dengan harapan dari Ibu Monika Kusjanti selaku pembina lektor yang diteruskan oleh Cynthia Mexsura selaku ketua lektor. Penyalaan api unggun oleh Ibu Giacinta Tanti Yulia selaku seksi liturgi paroki. Kemudian kami berdiri bersama untuk membacakan janji lektor. 
Setelah pembacaan janji lektor, kami pun menyantap jagung bakar yang sudah disediakan. Sambil menyantap jagung bakar, kami kembali bermain. Permainan kali ini membagi peserta menjadi 2 kelompok dan masing masing kelompok saling berlomba untuk bisa menjawab dari pertanyaan dalam versi lagu “Sedang Apa”. Setelah games ini selesai, kembali kami ber-kumpul bersama dengan kelompok kerja kami masing masing dan menampilkan yel yel dari masing masing kelompok. Untuk kali ini yel yel yang ditampilkan akan diberi nilai dari kelompok yang lain. Demikian juga Ibu Yuli, Pak Frans, Pak Nick, Pak Hardjono dan Ibu Lusia selaku dewan juri memberikan nilai juga. Ada yang bernyanyi “Geregetan” dari kelompok 4, mengundang tawa kami semua karena salah satu dari anggota kelompok tersebut (Donny) menampilkannya dengan gaya yang lucu … Uhhhh… Jadi Gregetan, kami melihat gerakannya…… ^_^
Setelah semua kelompok menampilkan yel-yel dan dinilai maka keluarlah kelompok 4 sebagai pemenang. Congratz buat kelompok 4..!! Setelah itu masih ada kuis kitab suci yang dibawakan oleh Pak Nick. Dimana Pak Nick memperagakan gaya dan watak tokoh tokoh dalam alkitab dan setiap kelompok harus menebaknya. Kuis kitab suci ini dimenangkan oleh kelompok 1. Dan kelompok yang kalah yakni kelompok 4 mendapatkan hukuman dengan membersihkan kamar mandi atau WC tapi pada kenyataannya itu tak terlaksana.
Acara api unggun selesai pada pukul 23.15, lalu kami kembali disuguhi dengan snack malam berupa tekwan. Menyantap tekwan yang hangat di tengah dinginnya udara malam di Gadog.. Hmmm… Nikmat…. Karena sudah larut malam, kami semua beranjak ke tenda masing masing, menutup rangkaian acara malam pertama rekoleksi ini dengan istirahat malam. Gud nite all.. Zzzzzz…..
19 September 2010 pagi yang cerah dan sejuk ini dibuka dengan berkumpul bersama di halaman depan aula untuk olahraga pagi dipimpin oleh Pak Nick. Walaupun masih terasa mengantuk dan dinginnya udara pagi tapi kami tetap semangat dan gembira… Setelah itu kami duduk bersama secara berkelompok dan mulai membaca ayat yang disuruh setiap kelompok. Ayat tersebut dibaca, didalami dan dimengerti barulah satu persatu anggota kelompok membacakan ayat tersebut dengan suara keras seakan-akan pada saat membaca itu tanpa mic dan umat yang hadir adalah ribuan. Setelah masing masing wakil kelompok membacakan maka Pak Simon dan Ibu Monika selaku pelatih lektor memberikan komentar dan masukan. Setelah selesai kami menutupnya dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Yuli sekaligus menjadi doa makan juga. Sarapan…. sarapan…..
Selesai sarapan, kami diajak mengikuti games lagi. Games kali ini tetap menguji kekompakan dan kerja sama di dalam kelompok. Games yang dipandu oleh Pak hardjono ini setiap kelompok diberikan sebuah lilin yang menyala dan lilin tersebut harus dilindungi agar tidak padam. Ternyata ketika kami sedang membawa lilin tersebut, dari sela pepohonan Pak Frans , Ibu Lucia dan Pak Nick menyiramkan air… Ternyata itulah tantangan agar kami dapat tetap menjaga agar lilin tidak padam. Kelompok yang dapat membawa lilin menyala dan berhasil menyalakannya pada obor akan keluar sebagai pemenang. Karena sudah terlanjur basah, akhirnya kami pun saling membanjur. Tak peduli tua muda semua dibanjur. Bahkan Pak Frans, Pak Hardjono, Pak Nick dan Ibu Lucia ikut dibanjur. Sie liturgi mencoba bersembunyi agar tidak dibanjur, akhirnya basah juga.. Satu dibanjur, semua dibanjur, biar kompak…
Setelah itu peserta mandi dan acara pribadi. Lalu kembali berkumpul di aula untuk melanjutkan dengan session II. Session yang dibawakan oleh Pak Frans ini berlangsung dari pukul 10.00 – 11.00. Session II selesai dilanjutkan dengan snack. Rm. Ridwan datang untuk memberikan session terakhir dan mempersembahkan misa penutupan rekoleksi ini. 
Setelah Misa penutup dilanjutkan dengan makan siang bersama. Setelah makan siang kami pun checking tenda, membereskan barang barang dan tentunya berfoto bersama di halaman bersama Pastor Ridwan, Pak Frans, Pak Nick, Pak Hardjono dan Ibu Lucia.
Lalu kami pun berpamitan dengan Pak Frans, Pak Hardjono, Pak Nick dan Ibu Lucia. Pukul 14.25 kami semua sudah tiba kembali di Gereja St. Fransiskus Assisi Sukasari. Acara ini terasa singkat, tapi semoga dapat berarti dan memberi manfaat bagi pengolahan iman para anggota lektor. Ingatlah, kalian semua telah dipilih dan dipanggil dalam tugas pelayanan. Mari kita KOMITMEN pada tugas pelayanan kita dan bersama-sama melayani dengan TULUS..! Saya berharap setelah rekoleksi ini, para lektor-lektris St. Fransiskus Assisi Sukasari akan menjadi lektor sejati… yes yes yes..!
Kami para lektor mengucapkan banyak terima kasih kepada RD. Ignatius Heru W., RD Antonius Garbito P., RD Robertus Eeng Gunawan, RD. J.M. Ridwan Amo, Ibu Tanti Yulia, Pak Frans Lim, Pak Nick, Pak Hardjono, Ibu Lucia, dan semua pihak yang terlibat. Teman-teman lektor, ingat ya… Siapakah saya..??? SAYA LEKTOR SEJATI… Yes.. Yes.. Yes..!!! GBU all… -VCM-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^