Rabu, 01 September 2010

Redaksi Menulis

Hidup Serba kecukupan, materi berlimpah, punya jabatan, disegani banyak orang, siapa yang tak mau ? Tak dapat dipungkiri, semua orang pasti lebih suka dan lebih banyak memilih hidup nyaman menyenangkan, dihargai, dihormati daripada hidup susah dan serba kekurangan. Kita tak pernah terpikir bila semua itu secara tiba-tiba diambil Tuhan. Apa yang dapat kita lakukan ?
Menyadari akan hal itu, seharusnya kita sebagai manusia beriman tahu bahwa apa yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara saja. Dan semua yang telah Tuhan berikan pada kita hendaklah hanya sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan. Ada pepatah yang mengatakan “ Makan untuk hidup bukan hidup untuk makan “ Berarti ada nilai atau tujuan yang lebih tinggi yang harus dicapai manusia daripada harta kekayaan yang bersifat sementara, yakni harta surgawi yang bersifat kekal.
Pada edisi kali ini kita diajak agar bisa mempergunakan harta yang bersifat sementara itu untuk bisa dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Sehingga disaat apa yang kita banggakan semua telah sirna kita tetap kuat dan tabah menerima semuanya. Semoga………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^