Andai Aku Jadi Tuhan
Suatu ketika dua sahabat, Thomas dan Stefanus, duduk bercakap.
Thomas :
Hidup di dunia semakin sulit. Bekerja sekuat tenaga pun tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup: makan-minum, pakaian, tempat tinggal, biaya sekolah anak-anak, kebutuhan isteri, tagihan rekening, biaya trasnportasi, belum lagi harga barang yang semakin tinggi, dsb. Aku juga masih harus menanggung adik-adikku. Mana sesekali orang tua masih meminta bantuan keuangan. Apalagi kalau sakit, beban hidup semakin bertambah. Huhh ..... berat nian hidup ini. Ah Minoy, kalau kau jadi TUHAN, apa yang akan kau lakukan untukku?
Stefanus : (Tampak serius dan sungguh memikirkan keluh kesah rekannya itu)
Ternyata hidup adalah beban bagimu, sobat. Hmm ... andai aku jadi TUHAN, maka ada beberapa langkah penyelesaian yang aku akan lakukan bagi keluh kesahmu.
Karena bekerja bagimu adalah hal yang tidak memuaskan, maka dengan dengan tanganku sendiri, aku akan membuatmu kehilangan pekerjaan. Aku akan mengambil semua karunia yang sudah kuberikan padamu sehingga engkau tidak punya lagi kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan. Aku juga tidak akan membiarkan ada orang yang mau mempekerjakanmu. Dengan demikian engkau tidak harus bekerja lagi.
Lalu, karena biaya hidup: entah orang tuamu, saudaramu, isterimu, anak-anakmu, yang selama ini menjadi tanggung jawabmu adalah kian hari kian bertambah berat bagimu, maka aku akan meminta kepada Bapaku di sorga untuk mengambil mereka satu persatu dari hidupmu sehingga perlahan namun pasti bebanmu akan berkurang.
Setelah itu aku akan mendatangkan bencana yang besar yang akan menimpa rumahmu sehingga kau akan hilangan tempat tinggalmu, maka tidak ada lagi biaya tagihan rekening air, listrik, telepon, dsb, yang harus kau lunasi.
Selanjutnya, aku akan membuatmu menderita suatu penyakit. Penyakit itu akan membuatmu tidak dapat menerima makanan jenis apapun juga. Dengan begitu tidak perlu lagi kau pikirkan apa yang akan kau makan, sebab walaupun makanan itu tersedia bagimu, kau tidak lagi dapat menikmatinya.
Kemudian, aku menggerakkan hati hamba-hambaku untuk mengantarmu ke Rumah Sakit. Nah, di situ kau tidak perlu lagi memikirkan di mana kau akan tinggal. Kau juga tidak lagi harus pusing mau memakai pakaian apa, sebab apapun yang kau kenakan, itu tidak lagi penting bagimu. Dan ... kau pun tidak akan ke mana-mana lagi, sebab membuka mata pun, engkau tak sanggup. Dengan demikan, tidak ada lagi biaya transportasi yang harus kau keluarkan.
Thomas : (??????!!!!!!!)
STOP!!! Puji Tuhan, untung engkau bukan TUHAN!!! (setengah berteriak).
Stefanus :
berkeluh-kesah tidak menyelesaikan masalah, bersyukurlah atas limpahan kasih Allah. Artinya bahwa hidupmu berarti banyak bagi keluargamu (tersenyum).
I Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (St. Paulus)
Disadur oleh : St. Indra Wahyu
Dari : infosituskristen.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^