Rabu, 09 Februari 2011

Catatan Kecil

KELINCI MAS


Tahun 2011, tahun yang difokuskan untuk kaum muda untuk banyak melakukan aksi dan karya. Tidak usah diraguka kaum muda bisa diandalkan untuk melakukan karya nyata yang lebih berarti dan bermanfaat. Tahun kelinci mas, yahun yang baik untuk kaum muda menunjukkan kebolehannya memamerkan kemampuan, bakat, talenta dan segudang kretifitasnya. Ada satu hal yang perlu diperhatikan, anak muda senang berubah-ubah dalam mengambil keputusan yang sudah disepakati, ibarat kelinci yang senang melompat-lompat. Anak muda perlu pendamping yang kuat dalam karakter dan mengerti akan keinginan, minat kaum muda, bukan asal pendamping yang selalu yes man. Omk butuh pendamping yang mempunyai wacana yang luas dan terpadu.
Banyak pengaruh yang membuat OMK menjadi komunitas  hura-hura atau komunitas yang melempem. Budaya instan, budaya teknologi yang harus kita cermati. Budaya ini cerdik bagai ular tetapi budaya ini tidak setulus merpati. Sering kita dijebak dalam kenikmatan-kenikmatan duniawi tetapi membuat sengsasra dalam kehidupan rohani. Tidak jauh dari contoh sehari-hari yang sering kita lakukan. Dengan memegang erat HP yang kita miliki dari pagi hari sampai larut malam, sehingga kita melalaikan yang seharusnya kita memberi kesempatan agar Allah hadir dalam hidup kita. So pasti kredibilitas dan kebenaran Yesus sebagai Anask Allah yang disaksikan melalui kehidupan-Nya menjadi diragukan (Mat 16:23).
Lingkungan yang serba instan baik yang real maupun maya banyak membuat kaum muda tidak fokus akan janji baptisnya malahan mereka terbawa arus lingkungan yang lebih kuat, mereka berpaling, dan batu sandungannya semakin lebih tajam menusuk kehidupan rohaninya. Mereka sudah tidak memikirkan tentang kebaikan dan kepedulian Allah, tetapi lebih mengarah kepada dunia yang tidak menjanjikan keselamatan.
Godaan memang sungguh cerdik, tidak salah kalau dia digambarkan sebagai seekor ular, binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Allah (Kej 3:1). Sayangnya dia tidak tulus seperti burung merpati. Salah satu kecerdikan iblis nampak dalam kaitannya dengan pencobaan kepada Yesus. Ketika Yesus berhasil mematahkan ketiga pencobaannya. Sang iblis tidak terus menggoda, tetapi dia menunggu waktu yang baik untuk menyerang kita.
Strategi iblis ini juga berlaku untuk menyerang kita orang yang percaya. Dia akan selalu menunggu waktu yang baik untuk menjatuhkan orang percaya dengan pencobaan-pencobaan. Oleh karena itu, “Sadarlah dan berjaga-jagalah. Lawanmu si iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh...”(1 Petrus 5:8-9). (diar sanjaya-MS 5-09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^