Sebuah Catatan
Dari Retret Pengutusan KEP X
Dahsyat!!!
Mungkin itulah yang dapat menggambarkan retreat pengutusan Kursus Evangelisasi
Pribadi (KEP) angkatan yang ke – 10.
Retreat yang diadakan di Pondok Susanto
selama 3 hari 2 malam itu pada awalnya tidak dapat diprediksi. Kegelisahan
tampak menggelayuti wajah beberapa orang panitia, termasuk saya pribadi.
Pikiran terus saja berdatangan, entah itu memikirkan kualitas pewarta
rekomendasi dari Romo Heru yang belum kami kenal, makanan yang akan disediakan,
tata suara, dan banyak sekali kecemasan –kecemasan lainnya. Kami tentunya
berharap dan berusaha yang terbaik, tapi tentu saja hal yang buruk pun dapat
saja terjadi.
Kami berangkat dari Gereja St. Fransiskus
Asissi, Bogor, pada hari Jumat (9/9/11) sekitar pukul 13.00 dengan kondisi
jalan yang lengang. Puji Tuhan, hanya dalam waktu sekitar 30 menit kami semua
tiba di Pondok Susanto dengan selamat. Pak Berman Ali, pewarta yang akan
membawakan lima sesi selama dua hari berturut-turut pun tiba tidak lama
sesudahnya.
Kecemasan tentang makanan tampaknya akan
menjadi kenyataan ketika terdengar laporan dari seksi konsumsi bahwa ternyata
snack yang disediakan adalah singkong goreng. Dalam hati mayoritas panitia dan
peserta mungkin bertanya-tanya atau mungkin ada juga yang ngedumel, “Kok
singkong goreng sih??? Di tukang gorengan juga banyak nih”. Namun setelah
berpasrah diri dan bersyukur dengan kehadiran singkong goreng – singkong goreng
tersebut, kami pun mencoba memakannya. Dan ternyata singkong goreng tersebut
rasanya sungguh enak. Seumur hidup baru pernah memakan singkong goreng seenak
itu.
Misa pembukaan retreat pun berjalan dengan
baik dan khidmat, terlebih lagi Romo Garbito, memimpin misa tersebut dengan
sangat baik, homili yang berbobot dan disampaikan dengan penuh semangat mulai
membangkitkan optimisme panitia. Tapi, bagaimana dengan pewarta? Apakah Pak
Berman memang segitu bagusnya sehingga direkomendasikan oleh Romo Heru?
Sesi demi sesi berlalu, Pak Berman Ali
membawakannya dengan sangat baik. Tampak bahwa beliau memang menguasai materi
yang disampaikan. Para panitia pun sampai – sampai tidak mau ketinggalan untuk
duduk bersama para peserta untuk mendengarkan pengajaran beliau. Tampaknya, selain
peserta, panitia pun mendapat penyegaran yang baru, bahkan ada yang tersentuh
dan sampai menitikkan air mata. Kesaksian hidup beliau yang dibagikan pun
begitu menginspirasi.
Pada malam kedua, tibalah giliran Romo
Marcus Santoso membawakan sesi dan kemudian memberikan Sakramen Pengakuan Dosa
serta dilanjutkan dengan Adorasi Sakramen Maha Kudus. Karisma yang dimiliki
oleh Romo Marcus menghanyutkan peserta dan panitia, suasana begitu hening
ketika melaksanakan pengakuan dosa dan tampaknya beberapa orang pun mau untuk
terbuka dan sungguh – sungguh ingin menjadi anak Tuhan yang lebih baik lagi,
hal ini dapat terlihat dari antusiasnya peserta untuk berkonsultasi dengan
konselor yang diundang oleh panitia, yaitu Bapak T. Allen bersama istri. Puji
Tuhan, pengakuan dosa dan konseling
tidak memakan waktu terlalu lama karena Romo Marcus didampingi pula oleh
Romo Eeng Gunawan, sehingga Adorasi Sakramen Maha Kudus dapat dimulai tepat
waktu, tampak beberapa peserta sungguh – sungguh mengalami kasih Allah yang
tidak terkira melalui pencurahan Roh Kudus yang luar biasa dan penuh mujizat.
Setelah berpuncak pada Adorasi, sesi pada
hari ketiga yang dibawakan oleh Bapak Yohanes Adrianto Budiarsa dan juga Frater
David Lerebulan, dapat dijalani dengan baik. Seluruh rangkaian retreat akhirnya
ditutup dengan cara yang tidak dapat dilupakan, yaitu misa pengutusan yang
dipimpin oleh Uskup Keuskupan Bogor, Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM yang
didampingi oleh Romo Heru. Hal ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan
tersendiri bagi peserta KEP di wilayah Keuskupan Bogor karena hanya di
Keuskupan Bogor – lah, peserta diutus secara langsung oleh seorang Uskup.
Proficiat bagi para peserta KEP angkatan ke
– 10. Kalian telah berhasil melewati perjalanan yang cukup panjang, namun
kalian membuktikan bahwa kalian memang orang – orang pilihan Allah untuk
mewartakan “Kabar Baik” pada sesama.
Terima
kasih kepada:
-
Mgr.
Mikael Cosmas Angkur, OFM. yang telah berkenan untuk memimpin misa penutupan
dan memberikan perutusannya.
-
Pastur
Paroki, RD. Ignatius Heru Wihardono, yang begitu peduli akan kelangsungan KEP
di Paroki Sukasari, terbukti dari pemberian – pemberian ijin, dana, sarana
prasarana yang memadai, dan bahkan rekomendasi pewarta yang sangat baik.
-
Pastur
Marcus, Pastur Garbito dan Pastur Eeng, yang berkenan untuk melayani dalam
penyelenggaraan retreat pengutusan ini.
-
Badan
Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik (BPK PKK) Keuskupan Bogor,
yang telah membantu dengan menyediakan materi dan pewarta – pewarta yang
berkualitas.
-
Persekutuan
Doa Pembaharuan Karismatik Katolik (PDPKK) St. Theresia Dari Kanak – kanak
Yesus, yang telah memberikan kerja samanya melalui perlengkapan – perlengkapan
yang digunakan dalam retreat pengutusan KEP X.
“Lihatlah
ladang sudah menguning, telah siap dituai. Siapa yang jadi penuainya, yang mau
bekerja bagiku?”
Vincentius Eric
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^