Jangan Melupakan Sejarah
Sehubungan tulisan Saudara J.D.Lehera dengan judul “Kegiatan Mantan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Tempo Dulu Dalam Menyongsong HUT ke-50 Paroki Sukasari” di Berita Paroki edisi Agustus 2011 berikut ini tanggapan saya :
1. Ide untuk menyusun sejarah Paroki Santo Fransiskus Asisi, Sukasari, Bogor yang akurat berdasarkan fakta patut diberikan apresiasi.
2. Namun sangat disayangkan tulisan Saudara J.D.Lehera tersebut sebagian besar hanya menyajikan hal-hal negatif yang merupakan sisi kelam dalam sejarah Paroki Sukasari, antara lain berupa cerita konflik pastor dengan umat, perselisihan antara pastor vs pastor, huru hara, sidang pengadilan atas Pastor Paroki dan peristiwa seram lainnya berupa todongan senjata kepada umat!
3. Banyak peristiwa positif penting lainnya yang perlu disinggung , misalnya perkembangan paroki, pemantapan organisasi paroki berupa pembentukan wilayah, lingkungan, rukun yang makin hari makin mekar serta luas karena jumlah umat yang makin berkembang dan upaya serta karya para romo bersama aktivis untuk meningkatkan pelayanan pastoral di Paroki Sukasari. Satu hal penting lainnya yang sama sekali tidak disebut ialah sejarah pembangunan gedung gereja dari awal sampai dengan sekarang. Menurut catatan, gedung gereja mengalami beberapa kali renovasi. Dari bentuk gedung biasa eks sekolah/seminari kemudian sedikit demi sedikit diperbaiki agar layak dijadikan tempat ibadah. Namun dapat dicatat dua kali renovasi yang signifikan, yaitu pertama pada tahun 1975 saat Pater E.J. Rijper OFM sebagai Pastor Paroki gedung gereja mengalami perubahan bentuk dan diberkati serta diresmikan oleh Uskup Mgr. Ignatius Harsono Pr. pada tanggal 5 Oktober 1975. Kemudian dilakukan renovasi/pembangunan besar-besaran yang kedua di tahun 2002 pada masa kepemimpinan Pastor Paroki Romo Benyamin Sudarto Pr. dan hasilnya berupa gedung gereja serta sarana pendukung seperti sekarang . Gereja baru ini diberkati dan diresmikan oleh Uskup Mgr Michael Cosmas Angkur OFM pada tanggal 15 Desember 2002. Prasasti peresmian dapat dilihat di samping pintu masuk sebelah kanan Gereja St Fransiskus Asisi Sukasari, Bogor.
4. Di tahun 1993 tidak ada rencana membangun gedung pastoran tiga tingkat. Yang ada adalah rencana perbaikan/perluasan gedung gereja dan membangun gedung pastoran yang lebih memadai. Namun dengan adanya masalah dana dan timbulnya badai peristiwa di Paroki Sukasari maka rencana tersebut di evaluasi kembali. Setelah badai berlalu dan Administrator Apostolik untuk Keuskupan Bogor, Mgr. Leo Sukoto SJ merombak personil Paroki Sukasari dengan menunjuk Mgr. V. Kartosiswoyo Pr sebagai Pastor Paroki maka gedung pastoran jadi dibangun juga dan gedung tersebut bertahan sampai bulan Mei 2010 untuk kemudian diratakan dan sekarang menjadi Gedung Pastoral Paroki bertingkat tiga.
5. Perlu kiranya diketahui bahwa ide pembangunan Gedung Pastoral Paroki tiga tingkat berasal dari pastor Johanes Maria Ridwan Amo selaku Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Bogor periode 1996 2010. Setelah disetujui oleh rapat pleno Dewan Pastoral Paroki maka pembangunan dilaksanakan dan ibadat/upacara peletakan batu pertama dilakukan pada hari Minggu 13 Juni 2010, bertepatan dengan hari peringatan Santo Antonius dari Padua.
Sekian informasi dari saya, semoga bermanfaat.
F.J. PADAWANGI
Umat Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^