Perbandingan Danau Galilea dan Laut Mati
Apakah perbedaaan dan persamaan antara Danau Galilea dan Laut Mati?
Jawaban mudahnya :
Perbedaannya adalah Danau Galilea adalah sebuah danau, sedangkan Laut Mati adalah sebuah laut. Dan persamaannya kedua-duanya mengandung air.
Marilah kita telaah lebih lanjut dari persamaan dan perbedaannya lebih lanjut.
Ternyata, baik Danau Galilea dan Laut Mati mendapat air dari sumber yang sama yaitu sungai Yordan. Tetapi terdapat perbedaan yang kontras, yaitu :
Danau Galilea sangat indah yang sekelilingnya ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan banyak orang yang bermukim disekitarnya. Dan di dalam danau banyak jenis ikan hewan air yang hidup dan berkembang. Bagaimana dengan laut mati ?
Laut Mati adalah tempat yang tidak bisa ditinggali. Tak ada tumbuhan atau spesies yang dapat hidup di dalam maupun disekeliling laut mati karena kadar garamnya yang begitu tinggi. Bukan itu saja bau pada daerah laut mati ini juga sangat tidak sedap.
Mengapa keduanya bisa sangat berbeda? Padahal sumber airnya sama. Hal ini dikarenakan Danau Galilea "menerima dan memberi". Danau Galilea setelah menerima air dari Sungai Yordan, lalu meneruskan airnya ke danau lain yang juga memanfaatkannya. Sedangkan Laut Mati "menerima dan menyimpan" untuk dirinya sendiri, air yang masuk ke Laut Mati tidak pernah keluar lagi.
Sebagai orang Kristen jangan hanya bisa menerima saja, tapi kita juga harus bisa memberi bagi orang lain. Kita harus belajar memberi secara terus menerus. Tanpa belajar, walaupun kita mempunyai sesuatu untuk memberi, hati kita tidak rela untuk memberi. Apalagi sesuatu yang kita peroleh dengan kerja keras/susah payah.
Tuhan Yesus mengajar kita untuk belajar memberi, apa saja yang telah kita terima baik berkat, talenta, kekayaan, kepintaran, jangan hanya dinikmati sendiri, tapi bagilah agar dapat menjadi berkat bagi orang-orang lain dan kemuliaan nama Tuhan.
Mat 25 : 35-36 “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku“.
Oleh : Stefanus Indra Wahyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^