PAKAILAH HIDUPKU APA YANG KAU MAU
Betul apa yang dikatakan orang, belajarlah melayani dari hal-hal yang kecil maka kita akan menjadi kuat bila nanti kita menghadapi tantangan yang lebih besar. Hampir tiga dekade aku belajar mendampingi anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai orang tua usia lanjut. Suka, duka dan kegembiraan aku ikuti dengan sukacita. So pasti aku juga harus belajar memikul salib dengan ucapan syukur yang terus menerus. Pekerjaan besar tidak mungkin dilakukan sendiri, kita harus berbagi dengan saudara-saudara muda yang mau ambil bagian. Kaderisasi pun bagian dari kepemimpinan yang berkelanjutan dalam karya-karya pastoral di lingkungan umat kristiani. Kita harus menjadi contoh yang baik dan benar bagi penerus pemimpin. Doa orang benar akan berbuah berkat, berberapa tahun ini banyak orang muda, keluarga-keluarga muda bermunculan. Mereka terpanggil untuk ikut ambil bagian dari karya pastoral yang ada di lingkungannya. Berbagai karya di paroki menjadi kehidupan pelayanannya.
Sebagai orang percaya kita adalah pelayan-pelayan yang dipercayakan talenta berupa potensi dan kemampuan yang berbeda-beda. Seperti anggota tubuh yang diciptakan dengan satu tujuan. Kita diciptakan dengan satu tujuan yaitu memenuhi maksud Tuhan di bumi ini. Mungkin kemampuan atau talenta yang kita miliki tidak seunggul orang lain tetapi jangan berkecil hati lalu memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Ingatlah apa yang terjadi pada hamba yang dipercayakan talenta dan hanya memendam talenta itu di dalam tanah.
Paulus menceritakan mengenai umat Makadonia yang telah menjadi teladan di dalam pelayanan mereka. Mereka bukanlah orang-orang kaya, mereka adalah jemaat yang miskin namun kaya dalam kemurahan. Meskipun miskin mereka berusaha untuk bisa mengambil bagian di dalam pelayanan dengan memberi sesuatu di luar kemampuan mereka.
Membandingkan jemaat di Makadonia dengan jaman kita sekarang mungkin tidak sama, tetapi apapun profesi kita saat ini, berusahalah untuk menemukan apa yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan dan mengembangkan pekerjaannya. Kita tidak harus meninggalkan pekerjaan kita dan menjadi pelayan Tuhan yang melayani sepenuh waktu karena kita bisa melayani Dia melalui keahlian dan talenta yang kita miliki saat ini. (diar sanjaya – MS 509)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^