TanganNya Mengangkatku
Berbagai problem dalam hidup manusia sering datang silih berganti. Orang telah berusaha untuk menghindar, agar tidak timbul problem yang membuat beban penderitaan dan kesusahan semakin bertambah dalam hidup ini. Tetapi problem yang mengganggu itu datang menghampiri bagaikan tamu tak diundang yang mengusik ketenangan hidup orang.
Memang cukup banyak problem atau masalah hidup yang dapat diatasi, dapat diselesaikan dengan baik; tetapi masih banyak pula masalah yang dirasakan sangat berat dan sangat sulit untuk diselesaikan sehingga sampai berlarut-larut masih belum dapat jalan keluarnya, membuat orang menjadi khawatir, stress, putus asa. Hal ini dapat membuat iman orang menjadi goyah, merosot, di mana orang merasa Tuhan membiarkan mereka menderita, tidak mau menolong; pada hal mereka tidak mengintrospeksi diri sendiri mengapa hal itu dapat terjadi: Apa penyebabnya? Mengapa hal itu tidak dapat teratasi dan terselesaikan? Mengapa Tuhan membiarkannya dan tidak segera menolong? Di mana letak kesalahannya? Dan apa yang harus dilakukan? Serta masih banyak lagi pertanyaan yang dapat diajukan. Tetapi yang fatal adalah mereka mencari jalan keluar yang bertentangan dengan ajaran Gereja, di mana mereka ada yang berusaha menyelesaikannya dengan minta tolong pada ‘orang pintar’, peramal, dukun, ke gunung Kawi, dan sebagainya. Pada hal Tuhan kita adalah Mahakuasa: semua orang yang menderita pelbagai macam sakit-penyakit, yang kerasukan, yang lumpuh, yang kusta, yang timpang, yang menderita pendarahan, dan lain-lain semua disembuhkan, bahkan orang mati dibangkitkan.
Sedangkan pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah masalah biasa, tidak ada yang luar biasa, seperti dikatakan rasul Paulus: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Kor 10:13).
Kemudian kita dapat melihat pengalaman Petrus ketika diselamatkan Tuhan Yesus saat dia menghadapi masalah yang timbul dalam perjalanannya menuju Yesus: Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” (Mat 14:28-33).
Di sini dapat kita lihat apa pesan Yesus yang hendak disampaikan kepada kita. Begitu mengetahui bahwa yang dilihatnya adalah Yesus, Petrus langsung meminta supaya diperkenankan datang kepadaNya dengan berjalan di atas air. Intuisi iman Petrus ini luar biasa begitu pula dengan permohonannya, dan Yesus mengabulkan permohonan Petrus untuk datang kepada-Nya dengan berjalan di atas air. Bila Yesus sudah mengabulkan permohonan orang, maka kuasa Yesus dapat tampak dalam diri orang tersebut, seperti pengalaman Petrus, setelah dikabulkan permohonannya, dia mampu mengikuti jejak Yesus untuk datang kepada-Nya.
Hanya dalam perjalanan iman, orang sering menemui dan mengalami gangguan, cobaan, yang membuat orang ragu-ragu, takut, bimbang, sangsi, kurang percaya. Hal seperti ini semua harus diwaspadai karena dalam keadaan demikian itu kuasa khaos mempunyai peranan yang dapat menenggelamkan dan menghanyutkan orang semakin jauh dari Tuhan.
Bila demikian apa yang harus dilakukan agar tujuan perjalanan iman kita tetap terarah hanya pada Tuhan Yesus dan Dia berkenan menolong bila dalam perjalanan itu ada gangguan yang menghambat?
Yesus adalah Tuhan, saat Petrus merasa takut dan mulai tenggelam karena kurang imannya, Tuhan sendiri membantunya untuk kembali mengimani Dia. Jadi dalam mengikuti Yesus, orang harus beriman. Orang beriman benar, kalau ia yakin dan percaya bahwa hanya Kristus saja mampu menyelamatkan dia dari berbagai bahaya, cobaan, ancaman, penderitaan. Orang beriman teguh, maka ia dapat melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih hebat dari pada Petrus berjalan di atas air. Dan bila imannya lemah, maka ia harus berteriak/berdoa: “Tuhan, tolonglah aku!”, maka Tuhan akan segera datang mengulurkan tanganNya, memegang dan mengangkatnya untuk naik bersama-sama ke perahu. (Mat 14:30-32). Itulah teladan iman yang diberikan Petrus pada kita, agar dalam situasi apa pun yang menyulitkan dan membahayakan, kita harus selalu berdoa minta pertolongan Tuhan dan Dia akan mengulurkan tanganNya mengangkat kita untuk naik bersama-sama ke perahu, yang melambangkan Gereja-Nya. (Stefan Surya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^