Selasa, 05 Juli 2011

Seputar Paroki 2

Wilayah St. Michael Menutup Bulan Maria 2011
Oleh: J.D. Lehera

                Menurut ajaran Gereja Katolik bulan Mei adalah Bulan Maria. Secara tradisi umat katolik dalam bulan Mei mengadakan ziarah dan devosi dan dalam Rukun atau Lingkungan mengadakan renungan berdasar bahan dari Paroki dan ada Rukun menyusun sendiri dijalankan setiap hari atau seminggu sekali dan biasanya ditutup pada tanggal 31 Mei.
                Bahan renungan Bulan Maria 2011 bertemakan “ Liturgi dan Kesehatan”, yang diterbitkan oleh KWI Jakarta. Sayang bahannya bagus tapi tidak adanya pembekalan bagi para Pemandu. Melihat tema tentunya harus seorang pembicara yang paham mengenai Liturgi dan Kesehatan. Maksudnya agar para pemandu saat membentangkan teks kitab suci kedalam konteks keseharian tidak meraba-raba. Maklum seorang Pemandu itu memiliki latar belakang serta status sosial dan profesi berbeda. Niat selamanya indah namun dalam praktek tidak selalu mulus akibatnya pasti Pemandu seperti guru dikelas dan bergaya kotbah.
                Sebagai catatan Bulan Maria 2007 tema “Ekonomi Keluarga”. Bahan dari KWI Jakarta. Para pemandu protes bahwa Maria dalam kitab suci tidak mengajarkan ekonomi keluarga tapi Maria menampilkan seorang perempuan yang patuh dan menyerahkan diri serta setia melaksanakan kehendak Allah (bdk Luk 1:26-38. Mat 2:13-15.19-23). Kata akhir dihadapan Romo Endro sebagai pembicara semua pemandu menolak agar bahan itu tidak boleh dipakai.
                Ditengah perguncingan bahan Bulan Maria Wilayah St. Mikhael pada tanggal 25 Mei 2011 menutup kegiatan tingkat wilayah Bulan Maria 2011. Wilayah St. Mikhael masih balita karena lahir 24-8-2008 tetapi pengurus berhasil mengumpulkan umat sekitar 70 umat sesuatu yang patut dihargai. Setiap Rukun sudah menutup kegiatan Bulan Maria 2011 namun penutupan tingkat wilayah ini mau mendidik umat di dalam kebersamaan yang harus dipelihara secara utuh dan benar karena dalam pertemuan ini tampil wajah-wajah baru.
                Pemandu yang melayani adalah Bp. Willy B. Haryanto dalam membentangkan materi pendalaman pertemuan keempat yakni liturgi yang menyembuhkan mengatakan bahwa janganlah umat berprasangka bahwa dengan pengurapan sakramen orang sakit pasien sepertinya diajak segera meninggal. Allah maha pengampun betapa besarnya dosa yang dilakukan. Bahwa setiap hari hidupnya berlumuran dosa berat sekalipun dengan pengurapan sakramen orang sakit semua dosa-dosanya diampuni Allah saat itu juga (bdk Yak 5:14-15)
                Dalam pendalaman materi para umat respon luar biasa tanpa adanya ruang sunyi senyap yang sering terjadi. Ini menandakan umat mulai menyadari betapa pentingnya membaca kitab suci serta setia mendengar urai teks kitab suci yang dibentangkan kedalam konteks keseharian oleh pemandu setempat.
                Berdasar pembekalan Prodiakon bahwa pengurapan sakramen orang sakit diberikan juga kepada umat yang akan menjalani operasi besar di rumah sakit termasuk tentara yang akan pergi bertempur atau mereka yang karena pekerjaannya selalu berhubungan dengan nyawa yang setiap waktu meninggal.
                Yang terlupakan baik umat maupun pengurus wilayah yaitu gerakan spontanitas atau kolekte dadakan untuk membantu umat yang sakit terutama umat yang sedang dirawat di rumah sakit. Tindakan cepat dan sasaran tepat tanpa teori indah yang selamanya selalu gagal. Beberapa tempat dalam Paroki mulai digalakkan gerakan spontanitas karena umat berpengalaman dalam hidup bertetengga maupun dalam hidup bermasyarakat RT/RW setempat.
                Ada beberapa keinginan maupun kerinduan umat dalam pertemuan penutupan Bulan Maria 2011 tingkat wilayah yaitu :
1.Pertemuan ini merupakan ajang kampanye bahwa kedepannya pasti wilayah St. Mikhael terlepas dari wilayah Cipaku dalam tugas saat misa baik TTK maupun Koor.
2.Ajakan disiplin dan kepatuhan para pengurus harus berjiwa gembala.
3.Keteladanan para pengurus yang mulai susut agar diangkat kembali.
4.Komunikasi dari umat ke pengurus atau sebaliknya harus tetap dijaga agar pelayanan tidak terganggu dalam Rukun setempat.
Harapan kedepan agar terus berpacu dalam melodi beriramakan ”dalam Kristus kita bersaudara”. Pupuklah persaudaraan agar visi dan misi wilayah St. Mikhael meskipun balita pasti muncul kepermukaan meskipun masih tertatih jalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^