BENDA-BENDA SUCI, SALIB ATAU CRUCIFIX
Simbol Kristiani yang paling berarti dan paling suci ialah salib. Pada jaman Romawi salib merupakan alat untuk menyiksa. Sesudah Yesus Kristus disalibkan, salib adalah simbol yang dilarang bagi orang-orang Kristen perdana. Mereka menggunakan simbol-simbol yang lain: ikan, burung merpati, anak domba dan CHIRHO (nama Kristus).
Sesudah kehancuran kekaisaran Romawi, salib-salib menggambarkan Tuhan yang bangkit dalam kemuliaan. Lama kelamaan bentuk-bentuk lain muncul. Total ada hampir 400 aneka ragam salib menurut Encyclopedia Heraldic.
Devosi terhadap Sengsara Kristus bertambah dalam abad pertengahan terutama melalui devosi sengsara Kristus yang dipopulerkan oleh Fransiskus dari Assisi. Salib-salib menggambarkan Passio atau sengsara dengan menempelkan patung tubuh Yesus pada salib. Bentuk ini disebut CRUCIFIX.
Sesudah Reformasi, orang-orang Protestan menggunakan salib tanpa tubuh Yesus. Jadi salib yang kosong. Sedangkan orang-orang Katolik tetap menggunakan crucifix. Banyak salib sekarang ini, sesuai dengan pandangan teologis yang berbeda-beda menggambarkan Kristus yang bangkit. Orang-orang Katolik menggunakan crucifix dalam Misa Kudus dalam prosesi atau arak-arakan dan dalam pemberkatan-pemberkatan. Kebanyakan orang Katolik memperlihatkan crucifix di rumah-rumah mereka dan ada juga yang memakai salib sebagai kalung. Salib tetap menjadi simbol yang paling suci dan salib itu kalau diperlakukan sewenang-wenang merupakan penghinaan yang paling keji.
Patung, medali dan gambar
Selama bertahun-tahun orang-orang Katolik juga menggunakan patung-patung, medali dan gambar-gambar sebagai benda-benda untuk devosi pribadi. Pada suatu kurun waktu dalam Gereja perdana ada pandangan bahwa semua gambaran-gambaran (representasi) dianggap sebagai pemujaan berhala. Suatu bidaah, yang disebut iconoclasm, mengutuk setiap penggunaan patung-patung atau gambaran-gambaran lain dari para orang kudus dan para malaekat dan juga gambaran Kristus. Konsili Nicea, dalam tahun 787, menolak iconoclasm sebagai ajaran yang sesat. Namun demikian orang-orang Kristen Timur tidak mau menggunakan patung-patung yang berdimensi tiga atau penampilan tiga dimensi. Sampai jaman sekarang ini gambar-gambar orang suci (icon) wujud dua dimensi digunakan oleh Orthodox Timur dan Katolik Barat.
Skapulir,yang berasal dari pakaian khusus para rahib, digunakan pada jaman dulu supaya kaum awam mendapatkan keuntungan (manfaat) dari doa-doa para rahib. Sepotong kain kecil, dihubungkan dengan tali-tali dan dipakai lewat bahu adalah suci karena berkat-berkat rohani yang didapat lewat skapulir itu. Ada terdapat banyak macam skapulir, ada skapulir coklat ada skapulir hijau dan lain-lain. Yang paling terkenal ialah skapulir warna coklat dan hijau. Ada juga skapulir berbentuk medali.
Arta religiosa atau barang-barang religius
Meskipun Gereja Katolik tidak mempunyai gaya seni khusus milik sendiri, banyak bentuk diambil alih dari setiap jaman dan kebudayaan. Untuk dianggap “religius”, seni harus mengungkapkan iman, mengatasi yang manusiawi dan menyampaikan pujian Allah sebagai penggunaan yang kreatif dari tangan manusia. Seni, sebagai keseluruhan, tidak terbatas pada dunia spiritual, tetapi seni religius menggunakan semua kreasi dan banyak gaya untuk menggambar roh batiniah manusia.
Gereja menerima penafsiran modern tentang kebenaran-kebenarannya dan menjaga kebudayaan waktu ini, tetap hidup melalui seninya.
Seni klasik bertahan dalam karya Michaelangelo, Leonardo da Vinci, Fra Angelico, Bernini dan Raphael. Naskah-naskah kuno dengan kaligrafi yang penuh hiasan yang dibuat dengan sangat teliti merupakan kekayaan yang paling berharga, misalnya seperti Buku Kells di Dublin. Katedral-katedral yang bagus sekali di Jerman, Perancis dan Inggris dengan arsitektur yang dikerjakan dengan sangat teliti dan jendela-jendela kaca yang berwarna mengatakan kepada kita kenyataan-kenyataan penting mengenai dunia abad pertengahan. Museum-museum Vatikan menyimpan sejarah dan kebudayaan semua jaman.
Kesadaran akan Allah dalam alam, dalam ciptaan secara rohani telah mempengaruhi bentuk-bentuk seni religius dewasa ini. Spanduk-spanduk, logam pipih atau piring porselein yang digantung di dinding sebagai hiasan, gambar-gambar, pemandangan alam, kalender dan kartu-kartu ucapan selamat menggunakan orang, gedung-gedung, pemandangan alam, bunga-bunga, binatang-binatang dan peristiwa-peristiwa untuk memberikan inspirasi. Meskipun topik-topik ini bukan secara khusus bersifat religius, tetapi topik-topik ini memberikan inspirasi dan karena itu dapat dikatakan sebagai bersifat religius. Berada dalam semangat Teilhard de Chardin yang berkata: “Semua adalah suci. Tak ada yang profan bagi dia yang dapat melihat”.
Tempat-tempat suci
Tempat yang paling dihormati oleh orang-orang Katolik adalah gereja di mana Yesus hadir dalam Ekaristi dan di mana umat beriman berkumpul untuk menyelenggarakan kebaktian. Kuburan juga suci karena ke-percayaan akan kebangkitan orang mati dan rasa hormat yang diberikan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Tanah suci dan Roma merupakan tempat-tempat ziarah yang suci bagi orang-orang Katolik karena artinya yang historis dan spiritual.
Tempat-tempat lain, yang disebut tempat keramat, adalah suci, baik karena seorang suci yang ada hubungannya dengan tempat itu maupun karena peristiwa yang bersifat adikodrati terjadi di tempat itu. Tempat suci adalah tempat yang diakui oleh Gereja sebagai tempat di mana terjadi mukjizat seperti Lourdes dan Fatima. Tempat suci umum adalah tempat suci yang disyahkan oleh Gereja dan di tempat itu diijinkan kebaktian umum.
Orang-orang Katolik boleh menggunakan satu sudut rumahnya sebagai tempat suci untuk digunakan sebagai pusat doa dan pusat devosi.
Waktu-waktu yang suci
Dari jaman para rasul, hari Minggu telah sungguh-sungguh menjadi hari Tuhan, karena Yesus bangkit dari kematian pada hari Minggu. Orang-orang Katolik merayakan hari Minggu dengan menghadiri liturgi Ekaristi dan menghormati hari Minggu dengan beristirahat.
Hari-hari suci lainnya dirayakan secara meriah. Pada hari-hari suci yang diwajibkan ini, orang-orang Katolik dituntut untuk menghadiri Misa Kudus. Di Filipina ada tiga hari:
1 January - Pesta Maria Bunda Allah
8 Desember - Maria dikandung tanpa noda
25 Desember - Natal
Kalender Gereja dibagi menjadi misteri-misteri Kristus dan dirayakan dalam masa-masa tahun Gereja.
Adven: mulai tahun liturgi pada minggu pertama Adven dan berlangsung sampai 24 Desember. Natal : mulai dari vigili Natal pada 24 Desember dan berlangsung terus sampai hari Minggu sesudah 6 Januari.
Puasa : mulai pada hari Rabu Abu dan berlangsung sampai pada hari Kamis Putih.
Triduum Paskah : mulai dengan Misa Perjamuan Malam terakhir pada hari Kamis Putih dan berlangsung sampai Minggu Paskah.
Masa Paskah : mulai hari Paskah dan berlangsung selama 50 hari sampai Pentakosta.
Masa Biasa : mulai sesudah Minggu yang mengikuti 6 Januari yang merupakan akhir dari masa Natal dan berlangsung
selama hari-hari sebelum Rabu Abu. Masa biasa juga mulai pada hari sesudah Pentakosta dan berakhir pada hari sebelum Adven.
Orang-orang suci
Devosi kepada Bunda Maria
Sesudah Yesus, tak seorangpun dicintai oleh orang-orang Katolik seperti Maria. Devosi kepada Bunda Maria didasarkan atas peranan yang menonjol yang dia mainkan dalam hidup Yesus Kristus, karena paling dekat berhubungan dengan karya penebusan. Dari awal mula Gereja mengakui keistimewaan dari Bunda Maria. Tidak lama sesudah keallahan Yesus Kristus dimaklumkan, Bunda Maria diumumkan sebagai Bunda Allah pada Konsili Efesus tahun 431.
Bunda Maria itu pribadi yang agung bukan karena keibuan ilahinya, tetapi Bunda Maria juga memberikan teladan dalam memberikan tanggapan yang sempurna kepada Allah. Kita dapat memahami hal ini jika kita merenungkan kenyataan bahwa Allah mempunyai dua gambaran tentang diri kita: apakah kita ini dan kita dapat menjadi apa. Dalam diri kita umumnya, kedua realitas ini jauh terpisah. Tetapi dalam diri Bunda Maria, kedua realitas itu menyatu secara sempurna. Bunda Maria adalah pribadi yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Allah. Dia benar disebut “yang terberkati di antara wanita”.
Tanggapannya yang sempurna dan tantangan-tantangan imannya merupakan kunci utama dari kebesarannya. Bunda Maria sungguh-sungguh manusiawi dan harus menggeluti kenyataan yang menjadi tugasnya. Dia ragu-ragu, menderita dan berjuang ketika dia “menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya” (Luk 2:19). Privilegi-privilegi rohani (hak-hak istimewa) yang dia miliki berasal dari penghayatan yang sempurna dan total dari semangat “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu…” (Luk 1:38).
Karena Bunda Maria sedemikian sempurna menghayati kehendak Allah dan karena dia menjadi Bunda Yesus, maka diumumkan sebagai suatu dogma bahwa “dia dikandung tanpa dosa”. Inilah apa yang kita sebut “Maria dikandung tanpa noda”. Kita juga percaya dia melahirkan tanpa kehilangan keperawanannya (melahirkan tetap perawan). Maria tidak diperbudak oleh dosa dan karena itu diumumkan bahwa dia tidak mengalami pembusukan tubuh dalam kubur. Dia diangkat ke surga.
Orang-orang Katolik menghormati Bunda Maria bukan terutama karena privilegi rohani ini, tetapi lebih-lebih karena dia adalah wanita beriman yang ideal, yang dapat kita mintai bimbingannya. Kita menghormati dia karena dia sedemikian manusiawi sungguh-sungguh, sehingga dapat kita jangkau. Bunda Maria juga menerima kehormatan karena dia menjadi pengantara yang sempurna di hadapan Tuhan atas nama kita.
Selama bertahun-tahun devosi kepada Bunda Maria bentuknya ada banyak dan macam-macam. Doa Salam Maria, doa yang paling umum dan paling dikenal secara mendasar merupakan ringkasan dari Teologi Maria. Bagian pertama dari doa Salam Maria berasal dari kisah Maria menerima kabar Gembira dari malaekat Gabriel dalam Injil Lukas. Bagian kedua dari doa Salam Maria, dalam mana kita memohon kepada Bunda Maria untuk “mendoakan kita orang-orang berdosa sekarang dan waktu kita mati” ditambahkan dalam Abad Pertengahan tatkala devosi kepada Bunda Maria menjadi populer.
Doa Rosario, doa yang menggunakan rosario (manik-manik) dipopulerkan oleh Santo Dominikus. Pada abad keduabelas kesalehan berpaling kepada Bunda Maria. Sementara para rahib mendaraskan Mazmur-mazmur dalam doa koor, kaum awam mengucapkan doa Salam Maria dengan menggunakan Rosario sambil merenungkan misteri-misteri iman. ada terdapat 150 Mazmur dan 150 Salam Maria dalam kelimabelas puluhan rosario. Devosi-devosi yang lain kepada Bunda Maria juga mulai muncul dalam Abad Pertengahan. Bell Angelus, yang berbunyi pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 sore merupakan panggilan untuk berdoa bagi para rahib. Kemudian hari, bunyi bell itu menjadi panggilan tiga kali dan doa-doa kepada Bunda Maria diucapkan.
Devosi kepada Bunda Maria menjelang akhir abad kesembilanbelas dan abad keduapuluh menjadi lebih nyata dan pasti berkat kepercayaan yang merakyat akan penampakan-penampakan Bunda Maria, terutama penampakan di Lourdes dan Fatima. Devosi-devosi ini masuk kategori pewahyuan privat dan tidak harus dipercayai sebagai doktrin. Namun demikian orang tidak dapat mengabaikan atau membuang kejadian-kejadian seperti itu, terutama dalam peranannya menjaga iman tetap hidup. Konsili Vatikan II telah memulih-kan devosi yang benar dengan menyebut Bunda Maria sebagai “Bunda Gereja”. Teologi tentang Maria seka-rang ini perlu menekankan hubungannya dengan peristiwa-peristiwa keselamatan dan wanita beriman yang ideal, yang menghayati Injil secara paling sempurna.
Bunda Maria sedemikian istimewa karena dengan menjadi Bunda Allah, dia membangun relasi yang unik dengan semua orang yang bersatu dengan Yesus melalui Gereja. Maria, seperti semua ibu, menaruh perhatian kepada mereka yang kecil, miskin dan hina dina. (Stefan Surya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^