Bantulah aku Untuk Mengandalkan kekuatanMu !
Jangan pernah berpikir bahwa dengan menjadi pengikut Kristus berarti kehidupan kita akan selalu ceria (enjoy), sukses dan serba mudah. Menjadi pengikutNya berarti juga harus setia mengikuti jalanNya, juga bersedia menanggung salib sebelum menyongsong kemenangan yaitu kebahagiaan kekal di rumah Bapa.
Menjadi Pengikut Kristus berarti kita diundang untuk menjadikan hidup kita produktif dalam kasih, perhatian, dan kepedulian akan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Itulah tugas perutusan kita. Tugas perutusan di dunia ini berkembang terus menerus dan berubah di tengah gelombang kehidupan : segala kegembiraan dan pengharapan, keprihatinan dan kecemasan. Kita, para pengikut Kristus tidak akan luput dari semua gelombang dan badai kehidupan. Selain harapan, kasih dan kegembiraan, suatu saat kita juga bisa mengalami penderitaan, kepedihan, kegalauan, ketakutan,dll. Mungkin kita menghadapi tantangan, rintangan atau tekanan yang menghimpit kita, bahkan bisa membuat kita putus asa. Semua masalah itu kemungkinan bisa muncul dari keluarga kita sendiri, dari tetangga, dari lingkungan yang fanatik dan keras, dari atasan, rekan kerja atau relasi kita yang lain. Kita ibarat biduk/perahu/kapal/bahtera yang mengarungi samudera raya. Kadang airnya begitu tenang, damai, teduh. Namun, kadang juga datang gelombang dan badai yang mengamuk, seakan-akan hendak menghancurkan kita.
Menjadi Pengikut Kristus berarti kita diundang untuk menjadikan hidup kita produktif dalam kasih, perhatian, dan kepedulian akan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Itulah tugas perutusan kita. Tugas perutusan di dunia ini berkembang terus menerus dan berubah di tengah gelombang kehidupan : segala kegembiraan dan pengharapan, keprihatinan dan kecemasan. Kita, para pengikut Kristus tidak akan luput dari semua gelombang dan badai kehidupan. Selain harapan, kasih dan kegembiraan, suatu saat kita juga bisa mengalami penderitaan, kepedihan, kegalauan, ketakutan,dll. Mungkin kita menghadapi tantangan, rintangan atau tekanan yang menghimpit kita, bahkan bisa membuat kita putus asa. Semua masalah itu kemungkinan bisa muncul dari keluarga kita sendiri, dari tetangga, dari lingkungan yang fanatik dan keras, dari atasan, rekan kerja atau relasi kita yang lain. Kita ibarat biduk/perahu/kapal/bahtera yang mengarungi samudera raya. Kadang airnya begitu tenang, damai, teduh. Namun, kadang juga datang gelombang dan badai yang mengamuk, seakan-akan hendak menghancurkan kita.
Untuk menghadapi gelombang dan badai yang sering menghadang tadi, tentunya kita tidak akan bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kita membutuhkan peneguhan oleh Roh Kristus, agar kita tegar menghadapi semuanya. “Kuatkanlah hatimu, aku telah mengalahkan dunia” ( Baca Yoh 16:33 ). Inilah peneguhan yang telah diberikan oleh Yesus kepada murid-muridNya, termasuk kita. Dengan peneguhan ini, Yesus meyakinkan kita, bahwa apapun yang akan kita alami, Dia telah menjadi pemenang. Dasar kekuatan kita adalah mempercayai Dia, yang datang dari Allah.
Kita bersyukur, karena kita dipanggil menjadi murid Tuhan bukan semata-mata pilihan hidup kita, tetapi Allah berkenan memilih dan berkarya di dalam diri kita. Oleh karena itu, kita harus selalu membiasakan diri berdoa dalam setiap kegiatan kita. Dengan berdoa, berarti kita mengundang Tuhan untuh hadir dan berkarya dalam diri kita. Dengan berdoa berarti kita mengandalkan kekuatan Allah yang telah memilih dan mengutus kita, karena Dialah benteng perlindungan kita. Tuhan, ajarilah aku untuk selalu rendah hati, terbuka akan kehendakMu, bantulah aku untuk mengandalkan kekuatanMu ! ( E.Sri Hartati )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^