Mengobati Diri Sendiri
Tujuan dari mengobati adalah untuk memperoleh kesembuhan dari sakit-penyakit yang membuat orang menderita. Sejak semula Yesus selalu iba dan berbelas kasih kepada orang yang sakit dan menderita, Tuhan selalu tidak rela kalau manusia menderita, sakit dan sengsara, sehingga tidak bebas menjalin relasi dengan Tuhan dan sesama. Karena pada hakekatnya penyembuhan adalah proses pertumbuhan di dalam Tuhan. Dapat dikatakan Yesus datang ke dunia ini untuk menyembuhkan, menebus dosa manusia dan menyelamatkannya.
Dalam mengobati diri sendiri, dapat dibedakan bermacam-macam penyembuhan, antara lain:
1) Penyembuhan fisik
2) Penyembuhan batin
3) Penyembuhan rohani
4) Penyembuhan/pembebasan dari keterikatan/ketagihan (Deliverance)
5) Penyembuhan total (masuk surga)
Untuk mendoakan sakit-penyakit, penyembuhan mana yang harus dilakukan dan dikehendaki Tuhan, orang harus berdoa discernment in the spirit, mohon karunia pengetahuan, penegasan roh, membeda-bedakan roh.
Yesus telah meninggalkan murid-muridNya, namun Yesus memberikan kuasa pada mereka: “Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit” (Luk 9:1), dan Ia berkehendak karya penyembuhan ini dilanjutkan terus oleh para pengikutNya. Untuk itu kitapun diberi kuasa oleh Yesus untuk menyembuhkan, tapi harus diingat bahwa: bukan kita yang menyembuhkan melainkan Yesus sendiri. Kuasa diberikan pada orang yang beriman dan betul-betul percaya pada kuasa Yesus. Bila kita penuh iman dan percaya, kita juga diberi kuasa seperti yang diberikan pada para rasul. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan: “Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10:1, 8).
Cara Yesus menyembuhkan juga bermacam-macam:
^ Yesus menumpangkan tangan. (Luk 13:13).
^ Si sakit menjamah Yesus. (Mat 9:18-26).
^ Yesus menuntut iman. (Mat 15:21-28).
^ Yesus tidak menuntut iman. (Mat 12:9-13).
Dasar-dasar penyembuhan:
1. Penyembuhan adalah karya Allah. Kita menyembah Allah yang hidup, bukan 2000 tahun yang lalu tapi Kristus yang tetap hidup/tetap aktuil sampai sekarang ini.
2. Yesus hadir pada semua peristiwa dalam kehidupan kita. Semua perkara terbuka bagi Yesus.
3. Kita yakin Yesus mau dan rindu menyembuhkan orang yang dikasihiNya.
4. Nama Yesus penuh kuasa, karena kalau kita berbicara/berbuat dalam nama-Nya, Yesus sendiri akan hadir.
Kini sikap Gereja dalam penyembuhan nampak dalam pembaharuan liturgi dalam Konsili Vatikan II. Unsur penyembuhan dalam sakramen-sakramen ditekankan lagi. Sakramen pengurapan orang sakit dikatakan sebagai sakramen untuk menguatkan orang sakit dan mengandung banyak doa permohonan kesembuhan rohani dan jasmani, disertai penumpangan tangan sebagai lambang penyembuhan. Sakramen tobat dalam dekrit mengenai Liturgi disebut sakramen penyembuhan. Ekaristi kita sadari mempunyai daya penyembuhan yang paling ampuh, yang dapat membangun kembali manusia dalam segala seginya. “Berkatalah sepatah kata saja, maka saya akan sembuh”, ungkapan yang selalu kita ucapkan sebelum menyambut. (Stefan Surya T.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^