Allah Dalam Alam
Amatilah saja seekor lebah madu yang kecil. Ia mengatur kota kecilnya sendiri. Ia membangun 10.000 rongga untuk menampung madu, 12.000 rongga untuk telur dan sebuah takhta bagi ratu lebah.
Jika lebah mengetahui bahwa suhu naik, ia menjadi cemas kalau-kalau madunya akan meleleh. Maka ia menciptakan sistem pendingin untuk sarangnya. Ia memimpin satu regu lebah pekerja, menempatkan mereka dekat pintu masuk sarang lebah, dan menahan kaki mereka dengan perekat. Kemudian dengan mengepak-ngepakkan sayap, mereka mengatur sirkulasi udara dan menjaga suhu sarang agar tetap dingin bagi madu.
Lebah itu pulalah yang menjelajah daerah seluas sepuluh kilometer persegi dan mengumpulkan madu dari semua bunga yang tumbuh di sana. Tetapi jika otak lebah melakukan hal sedemikan menakjubkan, siapakah kita yang mempertanyakan tuntutan Allah?
Tataplah ke langit dan lihatlah tangan yang menyokong bintang-bintang tanpa tiang penyanggah. Dia itulah Allah yang menuntun planet sehingga tidak pernah bertabrakan. (diar sanjaya – Alexis Carrell)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^