Acies berasal dari bahasa latin yang berarti pasukan yang siap bertempur, tepat digunakan untuk upacara dimana para legioner berkumpul untuk memperbaharui janji kepada Maria serta untuk menerima kekuatan dan berkat dari Maria sebagai bekal untuk pertempuran selama satu tahun yang akan datang dalam melawan kekuasaan setan. Karena itu pulalah Acies yang dirayakan sekali dalam setahun ini, wajib dihadiri oleh setiap legioner, baik itu anggota aktif maupun auxiler. Biasanya Acies dirayakan setiap tanggal 25 Maret atau pada tanggal yang berdekatan.
Tahun 2010 ini, Komisium Bintang Timur menyelenggarakan Acies di Gereja Santo Matias, Cinere. Tema yang dipilih “Berawal Dari Keluarga, Kita Tumbuhkan Tunas-Tunas Legio Maria”, merujuk pada Tema APP Keuskupan Bogor 2010. Acies kali ini di-hadiri oleh 15 presidium dari 16 presidium yang ada di Komisium Bintang Timur, Bogor.
Pada Minggu, 18 April 2010 yang cerah, para legioner dari berbagai presidium sudah berdatangan sejak pukul 9.30. Namun mereka harus mencari tempat parkir sementara karena halaman gereja masih penuh dengan kendaraan umat yang sedang mengikuti misa. Sementara itu di aula bawah gereja, Panitia (Presidium Maria Bunda Kerahiman dan Presidium Bunda Penebus) sudah mempersiapkan jamuan sederhana (snack) berupa siomay dan aneka minuman (air mineral, teh, dan kopi) untuk dinikmati para legioner. Sambil makan, tak lupa melakukan pendaftaran ulang dan penyerahan vandel presidium untuk diarak menjelang misa.
Misa dimulai pukul 11.00, diawali dengan perarak-an para pembawa vandel dan petugas misa. Dilanjutkan Doa Tesera yang dipimpin Ibu Yosephine (Ketua Komisium), dengan Lima Puluhan Doa Rosario oleh Sdri. Merry (Sekretaris 1 Komisium). Sekitar 45 menit kemudian barulah Perayaan Ekaristi seperti biasa. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Ignatius Heru Wihardono (Pastor Paroki). Homili yang disampaikan Rm.Heru berdasarkan pada bacaan Injil. Bacaan Injil bercerita mengenai para rasul yang sudah lama menjala ikan namun tidak jua mendapatkan hasil, hingga datanglah seseorang yang menyuruh mereka menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Para rasul menuruti perintah tersebut dan benarlah, jala mereka penuh dengan ikan. Petrus segera mendekati orang tersebut dengan memanggil Tuhan kepadaNya.
Legio Maria bukanlah hal yang awam bagi Rm. Heru, sehingga beliau tahu bagaimana tugas-tugas legio maupun suka duka Legio Maria. Di dalam presidium ada legioner hanya mau tugas yang gampang-gampang saja, itu tidaklah aneh. Atau legioner yang suka pilih-pilih tugas, itu memang ada. Namun apakah benar itu jiwa seorang legioner? Padahal sebagai tentara, legioner harus mau melaksanakan tugas yang diberikan ketua dalam rapat presidium. Kejenuhan atau masalah dalam melaksanakan tugas harus disikapi bijak dan positif. Jangan sampai membuat putus asa berkepanjangan. Percayalah pada pertolongan Tuhan melalui Bunda Maria, karena memiliki harapan itu penting. Siap sedia dan percaya dalam melakukan tugas-tugas legio, entah itu kunjungan, doa, atau lainnya, akan membawa kita kepada hasil yang baik. Lihatlah para rasul yang percaya langsung menebarkan jala ke kanan perahu mereka, dan mendapat-kan hasil yang amat baik.
Dalam setiap Acies ada bagian dimana para legioner melakukan pengulangan janji penyerahan diri kepada Bunda Maria: “Segala milikku adalah milikmu, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu ya Ratu dan Bundaku” Mengenai janji tersebut, Rm. Heru mengingatkan kembali arti dari kata-kata itu. Sungguhkan disadari artinya atau hanya sekedar kata-kata yang tiap tahun diulang? Mampukah kita menyerahkan semua milik dan kepunyaan kita kepada Bunda Maria. Apa saja yang kita miliki/punyai? Ada waktu, tenaga, dan harta, apakah itu semua siap kita serahkan? Sebuah refleksi yang harus terus dilakukan oleh para legioner.
Setelah homili, tibalah para legioner melakukan pengulangan janji penyerahan diri pada Bunda Maria dengan maju berdua-dua, lalu berlutut di depan veksilum besar sambil mengucapkan janji dengan mantap dan lantang.
Sebelum misa ditutup dengan berkat, Ibu Yosephine, Ketua Komisium memberikan sambutan singkat yang cukup menyemangati para legioner. Begitupun dengan pesan singkat dari Rm. Heru.
Pukul 13.30 misa selesai. Para legioner berjalan menuju aula bawah gereja untuk segera menikmati makan siang. Setelah doa makan, dengan tertib legioner mengantri. Menu utama nasi soto komplit serta menu tambahan berupa pecel siram dan buah-buahan cukup untuk mengisi perut yang sudah lapar. Semua berbaur, asyik menikmati makan siang dan pembicaraan santai antara sesama legioner dari berbagai paroki. Setelah sebagian besar legioner selesai menikmati makan siang, ada seorang Bruder ALMA dari Paroki Santa Perawan Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata maju ke depan mempersembahkan sebuah nyanyian berbahasa daerahnya. Sayangnya tidak banyak yang menikmati suara merdu sang bruder, karena sudah banyak yang pulang.
Terima kasih kepada panitia yaitu Legio Maria dari Paroki Santo Matias, Cinere yang sudah berkerja dengan baik mempersiapkan Acies hingga berakhir tanpa mengalami kendala yang berarti; kepada Rm. Heru yang telah berkenan bersama-sama dengan para legioner merayakan Acies sejak awal misa hingga selesai makan siang, tak lupa kepada para pastor serta DPP Santo Matias Cinere yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung terlaksananya Acies di Gereja Santo Matias, tak lupa kepada para putra-putri altar yang secara khusus mempersiapkan tim untuk melayani dalam misa Acies ini. Mari kita tumbuhkan semangat Legio Maria di dalam keluarga kita! (M.74)
Tahun 2010 ini, Komisium Bintang Timur menyelenggarakan Acies di Gereja Santo Matias, Cinere. Tema yang dipilih “Berawal Dari Keluarga, Kita Tumbuhkan Tunas-Tunas Legio Maria”, merujuk pada Tema APP Keuskupan Bogor 2010. Acies kali ini di-hadiri oleh 15 presidium dari 16 presidium yang ada di Komisium Bintang Timur, Bogor.
Pada Minggu, 18 April 2010 yang cerah, para legioner dari berbagai presidium sudah berdatangan sejak pukul 9.30. Namun mereka harus mencari tempat parkir sementara karena halaman gereja masih penuh dengan kendaraan umat yang sedang mengikuti misa. Sementara itu di aula bawah gereja, Panitia (Presidium Maria Bunda Kerahiman dan Presidium Bunda Penebus) sudah mempersiapkan jamuan sederhana (snack) berupa siomay dan aneka minuman (air mineral, teh, dan kopi) untuk dinikmati para legioner. Sambil makan, tak lupa melakukan pendaftaran ulang dan penyerahan vandel presidium untuk diarak menjelang misa.
Misa dimulai pukul 11.00, diawali dengan perarak-an para pembawa vandel dan petugas misa. Dilanjutkan Doa Tesera yang dipimpin Ibu Yosephine (Ketua Komisium), dengan Lima Puluhan Doa Rosario oleh Sdri. Merry (Sekretaris 1 Komisium). Sekitar 45 menit kemudian barulah Perayaan Ekaristi seperti biasa. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Ignatius Heru Wihardono (Pastor Paroki). Homili yang disampaikan Rm.Heru berdasarkan pada bacaan Injil. Bacaan Injil bercerita mengenai para rasul yang sudah lama menjala ikan namun tidak jua mendapatkan hasil, hingga datanglah seseorang yang menyuruh mereka menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Para rasul menuruti perintah tersebut dan benarlah, jala mereka penuh dengan ikan. Petrus segera mendekati orang tersebut dengan memanggil Tuhan kepadaNya.
Legio Maria bukanlah hal yang awam bagi Rm. Heru, sehingga beliau tahu bagaimana tugas-tugas legio maupun suka duka Legio Maria. Di dalam presidium ada legioner hanya mau tugas yang gampang-gampang saja, itu tidaklah aneh. Atau legioner yang suka pilih-pilih tugas, itu memang ada. Namun apakah benar itu jiwa seorang legioner? Padahal sebagai tentara, legioner harus mau melaksanakan tugas yang diberikan ketua dalam rapat presidium. Kejenuhan atau masalah dalam melaksanakan tugas harus disikapi bijak dan positif. Jangan sampai membuat putus asa berkepanjangan. Percayalah pada pertolongan Tuhan melalui Bunda Maria, karena memiliki harapan itu penting. Siap sedia dan percaya dalam melakukan tugas-tugas legio, entah itu kunjungan, doa, atau lainnya, akan membawa kita kepada hasil yang baik. Lihatlah para rasul yang percaya langsung menebarkan jala ke kanan perahu mereka, dan mendapat-kan hasil yang amat baik.
Dalam setiap Acies ada bagian dimana para legioner melakukan pengulangan janji penyerahan diri kepada Bunda Maria: “Segala milikku adalah milikmu, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu ya Ratu dan Bundaku” Mengenai janji tersebut, Rm. Heru mengingatkan kembali arti dari kata-kata itu. Sungguhkan disadari artinya atau hanya sekedar kata-kata yang tiap tahun diulang? Mampukah kita menyerahkan semua milik dan kepunyaan kita kepada Bunda Maria. Apa saja yang kita miliki/punyai? Ada waktu, tenaga, dan harta, apakah itu semua siap kita serahkan? Sebuah refleksi yang harus terus dilakukan oleh para legioner.
Setelah homili, tibalah para legioner melakukan pengulangan janji penyerahan diri pada Bunda Maria dengan maju berdua-dua, lalu berlutut di depan veksilum besar sambil mengucapkan janji dengan mantap dan lantang.
Sebelum misa ditutup dengan berkat, Ibu Yosephine, Ketua Komisium memberikan sambutan singkat yang cukup menyemangati para legioner. Begitupun dengan pesan singkat dari Rm. Heru.
Pukul 13.30 misa selesai. Para legioner berjalan menuju aula bawah gereja untuk segera menikmati makan siang. Setelah doa makan, dengan tertib legioner mengantri. Menu utama nasi soto komplit serta menu tambahan berupa pecel siram dan buah-buahan cukup untuk mengisi perut yang sudah lapar. Semua berbaur, asyik menikmati makan siang dan pembicaraan santai antara sesama legioner dari berbagai paroki. Setelah sebagian besar legioner selesai menikmati makan siang, ada seorang Bruder ALMA dari Paroki Santa Perawan Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata maju ke depan mempersembahkan sebuah nyanyian berbahasa daerahnya. Sayangnya tidak banyak yang menikmati suara merdu sang bruder, karena sudah banyak yang pulang.
Terima kasih kepada panitia yaitu Legio Maria dari Paroki Santo Matias, Cinere yang sudah berkerja dengan baik mempersiapkan Acies hingga berakhir tanpa mengalami kendala yang berarti; kepada Rm. Heru yang telah berkenan bersama-sama dengan para legioner merayakan Acies sejak awal misa hingga selesai makan siang, tak lupa kepada para pastor serta DPP Santo Matias Cinere yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung terlaksananya Acies di Gereja Santo Matias, tak lupa kepada para putra-putri altar yang secara khusus mempersiapkan tim untuk melayani dalam misa Acies ini. Mari kita tumbuhkan semangat Legio Maria di dalam keluarga kita! (M.74)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^