Setia Seperti Yohanes Pembaptis!
Dalam beberapa bulan diakhir 2009 ini, saya punya kesempatan mengikuti prosesi janji setia tahbisan beberapa orang pastor di Semarang, 3 orang suser yang janji setia akan kaul kekalnya dan beberapa pasang pengantin yang juga mengikat dirinya dengan pasangan masing-masing dalam ikrar janji setia. Bukan saja janji setia dengan pemimpin atau pasangannya, tetapi lebih dari itu dengan Tuhan sendiri, tentunya!
Dalam kehidupan yang nyata malah sering terjadi pemutarbalikan janji setia, karena hidupnya terasa tidak nyaman, membuat mereka mengingkari janjinya dengan begitu mudah dan kerennya mereka merasa tidak bersalah, semuanya enteng-enteng aja. Memang kita ketahui untuk memelihara janji setia kita harus menghadapi resikonya. Mau tidak mau kita harus menghadapi resikonya. Pilihlah resiko yang berdampak kekal dan memuliakan Tuhan!
Yohanes 3:22-30 menceritakan tentang Yohanes Pembaptis yang bekerja dengan sangat rajin dan bersungguh-sungguh. Ia sungguh setia pada panggilannya sehingga ia benar-benar mempersiapkan dirinya serta memisahkan dirinya dari berbagai hal yang tidak berkenan di hati Tuhan agar layak dipakai oleh Tuhan sebagai alat di tanganNya. Ia berkhotbah di padang gurun Yudea, berteriak dan “mengangis”. Dan di dalam menjalankan pelayanannya itu, ia tetap setia dengan mottonya : “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil”.
Begitu pun dengan kita sebagai pewarta kebenaran dan menjadi saksi bagi Yesus juga ada resikonya. Mungkin kita akan diejek atau dikucilkan dari pergaulan atau dari keluarga. Mungkin kita akan dihukum atau dicederai. Mungkin juga kita akan dipancung seperti Yohanes Pembaptis. Tetapi semua perkara ini sudah diperintahkan kepada kita maka kita harus laksanakan dengan setia.
Saat ini Allah mencari Yohanes-Yohanes Pembaptis bagi dunia yang semakin gersang dan tidak mau mencari Tuhan. Allah sedang mencari Yohanes-yohanes Pembaptis yang rela mempertahankan kehidupan yang kudus, yang mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan dan tidak mau berkompromi dengan segala macam bentuk tipu daya!
(Diar Sanjaya. MS-101)
Dalam kehidupan yang nyata malah sering terjadi pemutarbalikan janji setia, karena hidupnya terasa tidak nyaman, membuat mereka mengingkari janjinya dengan begitu mudah dan kerennya mereka merasa tidak bersalah, semuanya enteng-enteng aja. Memang kita ketahui untuk memelihara janji setia kita harus menghadapi resikonya. Mau tidak mau kita harus menghadapi resikonya. Pilihlah resiko yang berdampak kekal dan memuliakan Tuhan!
Yohanes 3:22-30 menceritakan tentang Yohanes Pembaptis yang bekerja dengan sangat rajin dan bersungguh-sungguh. Ia sungguh setia pada panggilannya sehingga ia benar-benar mempersiapkan dirinya serta memisahkan dirinya dari berbagai hal yang tidak berkenan di hati Tuhan agar layak dipakai oleh Tuhan sebagai alat di tanganNya. Ia berkhotbah di padang gurun Yudea, berteriak dan “mengangis”. Dan di dalam menjalankan pelayanannya itu, ia tetap setia dengan mottonya : “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil”.
Begitu pun dengan kita sebagai pewarta kebenaran dan menjadi saksi bagi Yesus juga ada resikonya. Mungkin kita akan diejek atau dikucilkan dari pergaulan atau dari keluarga. Mungkin kita akan dihukum atau dicederai. Mungkin juga kita akan dipancung seperti Yohanes Pembaptis. Tetapi semua perkara ini sudah diperintahkan kepada kita maka kita harus laksanakan dengan setia.
Saat ini Allah mencari Yohanes-Yohanes Pembaptis bagi dunia yang semakin gersang dan tidak mau mencari Tuhan. Allah sedang mencari Yohanes-yohanes Pembaptis yang rela mempertahankan kehidupan yang kudus, yang mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan dan tidak mau berkompromi dengan segala macam bentuk tipu daya!
(Diar Sanjaya. MS-101)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^