Saya mempunyai seorang sahabat yang mengabdikan hidupnya buat menolong sesama, dia hidup tidak hanya untuk memikirkan dirinya sendiri, melainkan dia lebih banyak memperhatikan dan mengasihi anak-anak asuhnya daripada dia sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumahnya yang sederhana dia berjuang membesarkan anak-anak yang dibimbingnya. 25 tahun dia lalui dengan sukacita, tidak ada istilah tangan di bawah dalam kehidupannya. Dia seorang pekerja keras yang selalu ingin berbagi dengan siapa saja, hidupnya hanya ada kata memberi, tidak pernah berkekurangan. Dalam kehidupan sehari-harinya banyak berkat-berkat yang sulit diterima dengan logika, tetapi itu kenyataan yang Tuhan berikan padanya. Dirumahnya yang kecil sederhana, selalu penuh dan beraneka ragam berkat yang diterimanya, saya pun pernah diberikannya dengan kebesaran hatinya, dia selalu mengajari saya untuk belajar memberi. Memberi adalah awal dari kehidupan, dengan memberi kita memberi pengharapan baru bagi seseorang. Dia selalu mengajari saya untuk memberi kepada siapapun terlebih kepada saudara-saudara yang berkekurangan, disanalah Yesus yang hidup hadir dalam penyamarannya.
Dimanapun kita berada kita akan selalu menemukan orang-orang yang berada dalam kekurangan dan sangat membutuhkan pertolongan. Jadilah “malaikat penolong” yang membuat mereka tersenyum bahagia dan memuliakan Tuhan karena pemberian kita. Kita tidak akan pernah membayangkan betapa berharganya pemberian itu bagi mereka sekalipun kita tidak dapat memberikan pemberian yang mahal.
Biarlah setiap pemberian kebaikan hati dan keajaiban-keajaiban yang pernah kita terima akan mendorong kita untuk melakukan hal yang sama dan meneruskan kebaikan itu kepada orang lain. Jangan pernah kita menggenggam sendiri kebaikan yang pernah kita terima, melainkan teruskanlah hal itu agar semakin banyak orang yang bersukacita dan mengucap syukur kepada yang Maha Kudus ( 2 Korintus 9:12 ).
Disisi lain ketika meneruskan kebaikan itu, maka kita akan melihat aliran-aliran berkat dan kebaikan yang tidak pernah berhenti mengalir dalam hidup kita. Tuhan tahu kepada siapa Ia dapat mempercayakan berkat-Nya, yaitu kepada mereka yang dapat mengelola pemberian-Nya dengan baik. Gantikanlah kebiasaan mengharapkan gratis dengan kebiasaan untuk memberi, niscaya Tuhan akan memberikan dan mempercayakan lebih banyak. Dengan memberi, kita mengubah harta dunia yang fana menjadi harta yang bernilai kekal. (diar sanjaya.MS 809)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda. ^^