Senin, 18 Januari 2010

Mbah Jarwo - episode Nyebrang Jalan



Suatu pagi Mbah Jarwo yang sedang asik duduk di halaman depan rumahnya tiba-tiba berdiri dengan kaget dan bergegas masuk ke dalam rumah.
“ Man, hari ini kita diundang seminar di Balai Kota ya? Eh…hari ini apa minggu depan ya?
“ O…iya Mbah, lupa saya.” Jawab Parman tanpa rasa bersalah.
“ Kamu tu, lupa kok dipelihara!”
“ Lha Mbah tadi juga lupa to?” Sahut Parman tak mau kalah.
“ Weee sama orang tua kok malah ngeyel! Cepetan sana siap-siap!”
Dalam waktu kurang dari lima menit Mbah Jarwo dan Parman melesat dengan menggunakan kaki masing-masing. Maklum jarak dari rumah ke Balai Kota hanya 937 langkah, hitung-hitung cegah osteoporosis kata Mbah Jarwo.
“ Kok rame sih!” Seru Mbah Jarwo ketika sampai di tepi jalan raya.
“ Lewat zebracross aja Mbah, biar aman.”
Merekapun berjalan menuju zebracross yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya. Betapa kagetnya Parman ketika melihat Mbah Jarwo berjalan nyelonong saja melewati zebracross tanpa TeKaKi(tengok kanan-kiri). Spontan Parmanpun menarik lengan Mbah Jarwo hingga kembali ke tepi jalan.
“ Lho..lho..lho..kok malah mudur lagi?!”
“ Aduh Mbah, kalo nyeberang tu hati-hati, hampir saja Mbah ditabrak mobil lewat” Jawab Parman masih tampak kaget.
“ Lho…siapa yang mau nyeberang? Orang Mbah mau lewat kok, mobil-mobil itu yang nyeberang ga liat kanan kiri dulu tu…”
Mbah Jarwo pun kembali melewati zebracross meninggalkan Parman yang masih kebingungan.

“Setiap hal pasti memiliki dua sisi berbeda. Sama seperti gelas yang terisi sebagian, ada pandangan yang menyatakan setengah terisi dan ada yang menyebutnya setengah kosong. Tetapi apakah satu pandangan lebih baik dari yang lain? Gelas yang setengah terisi berarti ada suatu hal yang dapat dihargai, tetapi apakah gelas setengah kosong tidak layak untuk dihargai? Kenyataannya adalah gelas setengah kosong berarti ada ruangan untuk diisi dengan hal-hal yang berharga sehingga dapat menjadi gelas yang lebih baik. Penting untuk menghargai semua hal yang ada di dunia, bukankah Tuhan menyatakan bahwa semua itu adalah baik adanya. Dengan demikian kita dapat menjadi orang yang lebih rendah hati.” Kata Mbah Jarwo.

Galih Maharyo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^