Senin, 18 Januari 2010

LOMBA 17 AGUSTUSAN DI DESEMBER



Apa yang kita butuhkan saat berada di tengah rutinitas pekerjaan yang itu-itu saja atau justru semakin banyak? Bagaimana dengan ide rekreasi? Pasti banyak yang menjawab setuju. Ya, rekreasi bisa menjadi salah satu cara untuk refreshing. Setelah refreshing biasanya semangat kerja bangkit kembali. Nah, mungkin itu juga yang mendasari adanya Rekreasi Imam & Karyawan Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari pada 2 Desember 2009. Sebenarnya rekreasi seperti ini sudah dijadwalkan rutin tiap tahunnya di Dekenat Tengah. Jadi imam, karyawan dan keluarga di delapan paroki yang ada di Dekenat Tengah setiap tahun dapat berkumpul berekreasi bersama. Sayangnya pada 2008 rekreasi tidak terlaksana. Hal ini pulalah yang menjadi alasan mengapa di 2009 ini, Paroki Sukasari tidak bergabung dalam rekreasi Dekenat Tengah 10 Nopember 2009 di Tangkuban Parahu dan Ciater, Bandung. Ketika rencana rekreasi 2009 Dekenat Tengah dikeluarkan, Paroki Sukasari sudah mempunyai rencana sendiri yang cukup matang.
Dijadwalkan pukul 06.00 seluruh peserta rekreasi berkumpul di depan Gereja St. Fransiskus Asisi, Sukasari. Satu armada Bis Kerub cukup untuk membawa ± 35 orang peserta yang terdiri dari para imam, frater, karyawan beserta keluarganya, dan beberapa dewan harian. Pukul 06.15 Bis Kerub nan nyaman yang mengangkut seluruh rombongan bergerak keluar halaman gereja. Dalam perjalanan, suasana di dalam bus benar-benar meriah. Dari yang mendadak ada penjual nasi kuning keroyokan hingga acara pembagian hadiah. Sepertinya para imam, frater, dan dewan harian sungguh-sungguh ingin membahagiakan para karyawan dan keluarga. Sensasi sarapan pagi yang fresh di dalam bis memang jarang terjadi, karena biasanya dicari yang praktis berupa nasi kotak/bungkus. Terima kasih kepada bagian rumah tangga yang mau repot membawa perlengkapan (piring-sendok). Terima kasih juga kepada semua yang turun tangan membantu menyajikan dan membereskannya. Setelah sarapan, acara masih lanjut dengan pembagian hadiah. Loh, belum apa-apa sudah pembagian hadiah? Itulah rejeki yang diberikan Tuhan. Begitu banyak berkat dalam bentuk hadiah-hadiah dalam rekreasi ini. Satu-persatu karyawan kantor, pastoran, gereja, maupun satpam maju ke barisan depan untuk memperkenalkan diri dan keluarga yang dibawanya. Selesai perkenalan, sebuah kacamata hitam nan gaya diberikan sebagai hadiah kepada semua karyawan. Siapa bilang kerja kelompok tidak bisa diadakan dalam bis? Setelah sedikit saling mengenal, Ibu Yuli membagikan kertas dan pensil, sebelumnya peserta dibagi dalam kelompok-kelompok. Frater Joko langsung mengeluarkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab peserta secara berkelompok dalam kertas tadi. Tidak ada kelompok yang berhasil menjawab benar 100% seluruh pertanyaan yang bersifat pengetahuan namun sedikit menjebak itu. Namun tidak ada yang kecewa. Perjalanan masih cukup panjang, panitia tidak kehabisan akal. Tebak-tebakan menjadi acara selanjutnya. Yang berhasil menebak mendapatkan bingkisan menarik. Meriah bukan?
Kira-kira pukul 10.45, bis memasuki pelataran Patra Jasa, Anyer. Panitia sudah membooking tempat, paket permainan, makan siang, dan sebuah ruamh kecil untuk menyimpan barang-barang. Rombongan disambut ramah oleh pihak Patra Jasa. Gelaran tikar-tikar dan es jeruk segar sudah disediakan bagi rombongan. Betapa segarnya berjalan di tepi pantai di bawah nyiur-nyiur melambai oleh angin sambil meminum segelas es jeruk manis. Hilang rasanya pegal-pegal selama perjalanan tadi.
Setelah semua peserta melepas lelah, Bp. Fajar, pemimpin paket permainan dari Patra Jasa, mengajak semua rombongan berkumpul untuk mulai berlomba. Permainan yang disediakan sama seperti perlombaan-perlombaan 17 Agustusan, yaitu: tarik tambang (putra-putri), bakiak (putra-putri), balap karung (putra-putri), dan holahop (putra-putri). Semua perlombaan ini diikuti dengan semangat 45. Para imam dan frater pun tak ketinggalan ikut serta. Banyak kejadian-kejadian spontan yang mengundang tawa, alhasil suasana menjadi semakin seru. Sempat terlontar, “Wah, 17an sudah lewat, kita baru merayakannya.” Setelah berkeringat; berkotor-kotor dengan pasir; maupun sempat luka karena jatuh atau tergesek tambang, peserta dimanjakan dengan segelas es limun yang mampu melepas dahaga. Sungguh terasa segarnya!
Usai aneka perlombaan tadi, peserta digiring menuju Café Patra Jasa untuk menikmati hidangan makan siang. Mau mencicipi sup buntut yang segar dulu atau nasi putih beserta lauk-pauknya, terserah! Hidangan penutup yaitu potongan-potongan semangka dan pepaya serta puding manis pun siap untuk disantap. Perut lapar, badan lelah bermain, pikiran dan hati senang, rasanya terbayar dengan makan siang sepuasnya. Ditambah pemandangan indah berupa hamparan laut biru lengkap dengan suara deburan ombak di sekeliling café. Hari itu semua lupa dengan beban tugas-tugasnya. Setelah makan, sambil menunggu makanan turun ke perut, dilanjutkan dengan foto-foto. Mubazir jika pemandangan cantik dan hangatnya kebersamaan tidak diabadikan dalam bentuk foto sebagai kenang-kenangan. Semua boleh bergaya sesuai selera, tidak ada yang melarang.
Dari café, rombongan kembali ke tempat perlombaan. Saatnya pembagian hadiah lomba! Semua duduk di atas tikar, ditemani angin bertiup sepoi-sepoi, menanti giliran memperoleh hadiah. Yang berhak menerima hadiah hanya para karyawan dan keluarga. Sedangkan para imam, frater, dan dewan harian yang menang, diminta mengembalikan hadiah usai difoto. Tidak ada yang keberatan, karena semua melakukannya dengan senang hati. Hadiah lomba telah selesai dibagikan, panitia masih mempunyai acara berupa lomba joget heboh dengan mata tertutup dan pembagian doorprize. Doorprize diberikan khusus bagi para karyawan saja, dan hadiahnya bukan main-main.
Akhirnya, tibalah pada acara yang cukup ditunggu-tunggu, yaitu acara bebas bermain di pantai. Semua rombongan langsung asyik dengan acara masing-masing. Panitia sudah menyewa sebuah Banana Boat untuk dinikmati bergantian. Tanpa dikomando, rombongan langsung membuat kelompok-kelompok terdiri dari 5 orang untuk bergantian merasakan wahana ini. Sambil menunggu giliran, yang lain tetap asyik bermain selancar dengan papan sewaan, ada juga yang berenang/berendam, ataupun hanya sekedar duduk menonton di pinggir pantai. Acara bebas dibatasi hingga jam 17.00.
Pada jam yang telah ditentukan, rombongan satu-persatu masuk ke dalam bis yang setia menunggu. Setelah rombongan lengkap, bis langsung bergerak keluar. Rupanya panitia masih memiliki banyak hadiah. Sekali lagi terjadi pembagian hadiah besar-besaran di bis dalam perjalanan pulang ini. Frater Joko bersama Ibu Yuli memandu acara tebak-tebakan berhadiah. Yang menang mendapatkan hadiah dan gantungan kunci Oli Top One sponsor utama. Dalam perjalanan pulang, rombongan singgah ke tempat pembelian oleh-oleh. Sate bandeng, dodol buah, dan aneka kerupuk menjadi sasaran yang dibeli oleh rombongan. Setelah puas membeli oleh-oleh, kembali bis melaju menuju Bogor. Rombongan tiba dengan selamat di pelataran gereja ± pukul 21.00.
Terima kasih kepada para imam, frater, dewan harian, dan para karyawan beserta keluarga atas kebersamaan selama 1 hari ini. Juga kepada para donatur yang begitu banyak memberikan berkat. Semoga refreshing ini memberikan hasil yang baik bagi semangat kerja kita semua agar senantiasa berusaha memberikan yang terbaik. Amin. (M.74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda. ^^